TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Kelompok adalah sekumpulan orang
yang saling berhubungan, saling tergantung satu dengan lainnya dan menyepakati
satu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling pengaruh
mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok
bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga
apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan
perilaku maladaptive menajdi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai
terapi. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi
Aktivitas Kelompok.
Pasien dengan gangguan jiwa
mengalami perubahan perilaku di mana perilaku pasien bersifat maladaptive,
tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distress dan gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan aktivitas dalam
kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi
aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan
dalam penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.
A.
Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi kelompok di
mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas tertentu
untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang adaptif.
- Jenis
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Ada 4 jenis TAK yang
sudah dikembangkan yaitu:
- TAK Sosialisasi
- TAK Orientasi Realita
- TAK Stimulasi Sensori
- TAK Stimulasi Persepsi
1.
TAK Sosialisasi
TAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas belajar tahapan
komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan
social.
TAK sosialisasi diindikasikan untuk
pasien:
a.
Isolasi Sosial
b. Kerusakan Interaksi Sosial
c. Harga diri rendah
Tujuan TAK sosialisasi adalah:
a. Pasien mampu memperkenalkan diri
b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota
kelompok
d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik pembicaraan
e. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
f. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan
sosialisasi kelompok
g. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegaiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan
TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi
meliputi:
a.
Sesi I : Memperkenalkan diri
b. Sesi II :
Berkenalan dengan anggota kelompok
c. Sesi III :
Bercakap-cakap dengan anggota
d.
Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan
e.
Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain
f. Sesi VI :
Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Sesi VII :
Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan
Pelaksanaan
kegiatan TAK sosialisasi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 16 sampai dengan
halaman 48.
- TAK Stimulasi Persepsi
TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Tujuan TAK stimulasi persepsi:
a. Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat
b. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang
timbul dari stimulus yang dialami.
Indikasi TAK stimulasi persepsi:
a.
Pasien dengan risiko perilaku
kekerasan
b.
Pasien dengan halusinasi
c.
Pasien dengan harga diri rendah
d.
Pasien dengan isolasi sosial
TAK stimulasi persepsi terdiri dari 3
jenis meliputi:
a.
TAK Stimulasi Persepsi Umum:
1)
Sesi I: Menonton TV
2) Sesi
II: Membaca majalah/Koran
3)
Sesi III: Melihat gambar
b. TAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku
kekerasan:
1)
Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan
2)
Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan fisik
3)
Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan interaksi social asertif
4) Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan
dengan kegiatan patuh minum obat
5) Sesi
V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan ibadah
c. TAK Stimulasi persepsi mengontrol
halusinasi:
1)
Sesi I: Mengenal halusinasi
2) Sesi
II: Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi
3) Sesi
III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan
4) Sesi
IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap
5) Sesi
V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur
d.
TAK Stimulasi persepsi harga
diri rendah:
1)
Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif
2) Sesi
II: Melatih kemampuan dan aspek positif
Pelaksanaan TAK stimulasi persepsi dapat
dilihat pada Buku TAK halaman 49–105.
- TAK Stimulasi Sensori
TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi
kepada pasien agar memberikan respon yang adekuat.
TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk
pasien:
a.
Isolasi sosial
b.
Harga diri rendah
c.
Kurang komunikasi verbal
Tujuan TAK stimulasi sensori meliputi:
a. Pasien mampu berespon terhadap suara yang
didengar
b.
Pasien berespon terhadap gambar
yang dilihat
c.
Pasien berespon terhadap gambar
yang dilihat
d.
Pasien mengekspresikan perasaan
melalui gambar
Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu
stimulasi suara, stimulasi gambar atau gabungan. Dalam terapi aktivitas
kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa diterapkan meliputi:
a.
Sesi I: Stimulasi sensori;
musik
b.
Sesi II: Menggambar
c.
Sesi III: menonton TV/Video
Proses pelaksanaan masing-masing sesi TAK
tersebut dapat dibaca dalam Buku TAK halaman107-115.
- TAK Orientasi Realita
TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri
sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Tujuan TAK orientasi realita:
a.
Pasien mengenal tempat ia
berada
b.
Pasien mengenal waktu
c.
Pasien mengenal diri sendiri
dan orang lain
Indikasi
TAK stimulasi sensori adalah pasien yang:
a.
Gangguan orientasi realita:
orang, tempat, waktu, misalnya pada psikotik
b.
Pasien demensia
Bentuk kegiatan TAK orientasi
realita adalah pengenalan orang, tempat, dan waktu yang dikerjakan dalam
kelompok. Tahapannya meliputi:
a.
Sesi I: Pengenalan orang
b.
Sesi II: Pengenalan tempat
c.
Sesi III: Pengenalan waktu
Proses
pelaksanaan TAK stimulasi orientasi realita dapat dibaca pada buku TAK halaman
116-126.
C.
Struktur Kelompok
Struktur kelompok terdiri dari:
- Pimpinan Kelompok (leader).
Pimpinan kelompok dapat diperankan oleh Perawat CMHN atau Kader yang
telah terlatih. Leader memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang
telah ditentukan untuk mencapai tujuan terapi.
- Anggota Kelompok. Anggota kelompok
adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi TAK yang telah ditentukan. Jumlah anggota
dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang.
D.
Lama Pelaksanaan TAK
Lama pelaksanaan TAK adalah
20 - 40 menit untuk kelompok yang baru
terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif TAK dapat berlangsung selama
60-120 menit.
E.
Proses Terapi Aktivitas
Kelompok
TAK terdiri dari 4 tahapan meliputi:
- Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a.
Identifikasi pasien yang akan
dilibatkan dalam TAK. Pasien yang akan dilibatkan dalam TAK adalah pasien yang:
1)
sehat fisik,
2)
sudah kooperatif
3)
berkomunikasi dengan baik
4)
tidak dalam pengaruh obat yang
mengganggu kemampuan konsentrasi pasien
b.
Penetapan jenis TAK. Jenis TAK
ditentukan oleh masalah keperawatan yang dialami oleh pasien yang ada di
wilayah pelayanan perawat CMHN (Desa Siaga Sehat Jiwa). Berikut ini pedoman
jenis TAK yang bisa dilaksanakan:
1)
Pasien Perilaku Kekerasan: TAK
Sosialisasi, dilanjutkan dengan TAK
SP Mengontrol PK
2) Pasien halusinasi: TAK sosialisasi
dilanjutkan TAK SP mengontrol halusinasi
3)
Pasien Isolasi social: TAK
sosialisasi
4)
Pasien Harga Diri Rendah: TAK
sosialisasi dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri
5)
Pasien Defisit Perawatan Diri:
TAK sosialisasi (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn diri).
6) Pasien Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan
dengan TAK SP meningkatkan Harga Diri
7)
Pasien Demensia: TAK Orientasi
Realita dilanjutkan dengan TAK sosialisasi
8) Pasien Depresi: TAK sosialisasi
dilanjutkan dengan Tak meningkatkan Harga Diri
c. Persiapan alat dan bahan. Untuk
masing-masing jenis TAK diperlukan peralatan yang berbeda-beda. Apabila di area
di mana perawat CMHN bertugas tidak ada alat yang diperlukan, dapat diganti
alat yang semacamnya. Misalnya bola tennis dapat diganti dengan bola plastik.
Kaset lagu dapat disesuaikan dengan kaset yang ada dan sesuai dengan daerah
setempat.
d. Tentukan tempat. Tempat yang dipilih
adalah cukup luas, nyaman dan aman. Tepat tersebut dapat berupa rumah Ketua
Lorong, Rumah Pak Keucik, atau Balai Pertemuan lainnya.
e.
Penetapan
waktu pelaksanaan. Untuk menentukan waktu pelaksanaan perawat CMHN harus
membuat kesepakatan dengan semua pasien. Pilih waktu
yang disepakati oleh sebagian besar pasien.
- Tahap
Orientasi. Tahapan ini dilakukan sesudah pasien berkumpul di tempat
dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam orientasi
meliputi:
a.
Mengucapkan salam
b.
Memvalidasi perasaan
pasien/keluarga
c.
Menjelaskan tujuan TAK
d.
Menyepakati aturan main TAK
- Tahap Kerja. Dalam tahapan ini
leader memimpin pasien untuk melakukan aktivitas TAK untuk mencapai
tujuan. Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu mengajak pasien memperkenalkan
jati diri secara bergantian sampai semua pasien melakukannya. Tahapan
pelaksanaan TAK dapat dilihat di Buku TAK.
- Tahap
Terminasi. Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK. Kegiatan terminasi meliputi:
a.
Evaluasi perasaan pasien
b.
Memberikan pujian
c.
Memberikan tindak lanjut
kegiatan
d.
Menyepakati kegiatan TAK
berikutnya
F.
Evaluasi Terapi Aktivitas
Kelompok
- Evaluasi Kemampuan Pasien
Evaluasi kegiatan
TAK dilakukan dengan mengamati perilaku pasien selama TAK dilaksanakan. Apakah
pasien menunjukkan perilaku seperti yang
telah direncanakan atau tidak. Caranya adalah dengan mengisi table evaluasi
pada masing-masing jenis TAK (Lihat Buku TAK).
2.
Evaluasi Kemampuan Perawat
Dalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi
dengan format sbb:
No comments:
Post a Comment