ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA Tn. E DENGAN CHF
DI RUANG ICU
RSUD BATANG
Nama Mahasiswa : Edita Zahara, S.Kep
NIM : 1508090
Tempat Praktek : RSUD BATANG
I.
P ENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan
hari sabtu tanggal 30 Desember 2015 jam 09.00 diruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Batang secara autoanamnesa.
A.
IDENTITAS
1.
Identitas klien
Nama : Tn. E
Umur : 46 Thn
Jenis kelamin : Laki- Laki
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Bangun Sari Timur 1/
5 Batang
No. RM : 19790
-
Tgl masuk RS : 22 Desember 2015 Jam
: 21.00 WIB
-
Tgl masuk ICU : 29 Desember 2015 Jam
: 16.00 WIB
-
Dx Medis : CHF, SNH
2.
Identitas
penanggungjawab
Nama : Ny. D
Umur : 47 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bangun Sari Timur 1/
5 Batang
Hubungan dg pasien : Istri
B.
KELUHAN UTAMA
Pasien megatakan sesak
nafas dan bengkak pada kedua kaki
Penurunan Kesadaran, tingkat
kesadaran Apatis, GCS: E=4 M=5 V= 3
C. PENGKAJIAN PRIMER
1.
Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas
berupa cairan, sputum atau benda asing.
2.
Breathing
Respiratory rate : 28 x/mnt
SPO2 : 99%
Suara nafas : vesikuler
Irama nafas regular, tidak terdapat
batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan pernafasan cuping
hidung.
3.
Circulation
Suhu : 36,5 °C
TD :
160/100 mmHg
MAP :
120 mmHg
HR :
102 x/menit
Turgor kulit : Baik
Mata :
Tidak cekung, konjungtiva pucat
Capilary refill :< 2 detik
Tidak sianosis, akral hangat, tidak
ada muntah
4.
Disability
Tingkat kesadaran : Apatis
GCS :
E=4 M=5 V=3
Pupil : Isokor
5.
Exposure
Akral hangat, tidak ada jejas/ luka,
tidak ada tanda – tanda shok suhu 36,5 °C
D.
PENGKAJIAN SEKUNDER
1.
Riwayat Kesehatan
Sekarang
Pasien rujukan dari dr.F Sp.PD tanggal 22 Desember 2015 jam 21.00 dengan HT emergency dan SNH, tadi sore ± pukul 18.00 pasien tiba – tiba pusing terus menerus, tangan dan kaki lemah, gemetaran, tidak dapat digerakkan, kedua
kaki pasien bengkak, dan sesak nafas pasien. TD 160/100 mmHg, HR 102x/menit,
SpO2 99%, RR 28x/mnt, suhu 360C. Di UGD diberikan terapi infus RL 12
tetes/menit, injeksi furosemid 10mg, Pantoprazole 1gr, Neuciti 250mg, Neurocetam 3gr, Ceftriazone 1gr. Setelah itu
pasien pindah di ruang Bougenvile. Pada tanggal 29 Desember 2015 masuk di ruang ICU.
2.
Riwayat Kesehatan
dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RSUD Batang dan belum pernah sakit seperti ini
sebelumnya.pasien memiliki riwayat hipertensi ± 3
tahun.
3.
Riwayat Kesehatan
keluarga
Ayah dan ibu pasien
mempunyai riwayat hipertensi seperti pasien.
4.
Genogram
|
|||||||
|
|||||||
Keterangan
:
: Perempuan : Menderita Stroke
: Laki-laki
:
Tinggal satu rumah
:
Perempuan sudah meninggal : Pasien
E.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
Tingkat Kesadaran : Apatis
Skala Koma Glasgow : Verbal: 4 Psikomotor : 5 Mata : 3
TB / BB : 165 cm/80 kg
Tanda – Tanda Vital :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember 2015
NO
|
JAM
|
Jenis
Pengukuran
|
|||||
TD
|
MAP
|
N
|
SPO2
|
S
|
R
|
||
1
|
07.00
|
154/98
|
129
|
85
|
99%
|
36
|
28
|
2
|
08.00
|
160/100
|
134
|
86
|
99%
|
362
|
27
|
3
|
09.00
|
152/101
|
128
|
91
|
98%
|
36
|
28
|
4
|
10.00
|
160/89
|
118
|
94
|
99%
|
36
|
27
|
5
|
11.00
|
156/100
|
100
|
86
|
99%
|
36
|
28
|
6
|
12.00
|
161/85
|
121
|
89
|
99%
|
363
|
28
|
7
|
13.00
|
150/85
|
116
|
99
|
99%
|
361
|
24
|
Hari/Tanggal
: Kamis, 31 Desember 2015
NO
|
JAM
|
Jenis
Pengukuran
|
|||||
TD
|
MAP
|
N
|
SPO2
|
S
|
R
|
||
1
|
07.00
|
161/96
|
127
|
87
|
99%
|
363
|
26
|
2
|
08.00
|
162/99
|
126
|
82
|
99%
|
363
|
25
|
3
|
09.00
|
170/90
|
140
|
83
|
98%
|
36
|
26
|
4
|
10.00
|
162/91
|
120
|
76
|
99%
|
36
|
28
|
5
|
11.00
|
162/97
|
132
|
78
|
99%
|
36
|
26
|
6
|
12.00
|
158/102
|
134
|
99
|
99%
|
364
|
26
|
7
|
13.00
|
166/100
|
135
|
98
|
99%
|
36
|
24
|
8
|
14.00
|
160/92
|
119
|
91
|
99%
|
36
|
26
|
1.
Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, tidak ada lesi dikepala, rambur
berwarna hitam, lurus, distribusi
merata.
Palpasi : Tidak terdapat
oedema
2.
Mata
Inspeksi : Kedua mata klien simetris, konjungtiva tidak pucat,
pupil isokor, diameter kanan kiri 2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.
3.
Telinga
Inspeksi : Kedua telinga simetris lengkap dan terdapat kedua lubang
telinga, tidak ada lesi, terdapat serumen, tidak terdapat pengeluaran darah
atau cairan.
4.
Hidung
Inspeksi : Posisi septum nasal simetris, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung, tidak terdapat pengeluaran lendir atau darah, terpasang oksigen
3 liter per menit dengan nasal kanul.
5.
Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, gigi klien tidak lengkap, mulut
kotor.
6.
Leher
Inspeksi : Leher Simetris, tidak terdapat jejas di leher, tidak ada
distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat pembesaran
kelenjaran limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7.
Thorak
Inspeksi : Thoraks simetris, klien
menggunakan otot bantu nafas dan
terdapat retraksi dinding dada, Respiratory
Rate 28x/menit,klien tampak gelisah,
Palpasi : Gerakan paru saat inspirasi dan ekapirasi sama, tidak
terdapat massa, tidak terdapat fraktur pada daerah thorak, terpasang elektroda
Perkusi : Perkusi paru resonan
Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan, bunyi nafas vesikuler
8.
Jantung
Inspeksi : Tidak terdapat palpitasi, ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Heart Rate 102 x/menit, capillary refill selama 2 detik
Perkusi : Perkusi jantung terdengar pekak.
Auskultasi : Tekanan darah 160/100 mmHg, bunyi jantung S1 dan S2 dengan
irama reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan murmur, gallop.
9.
Punggung
Inspeksi : tidak ada luka dekubitus
Palpasi : Tidak terdapat benjolan di sekitar punggung.
10.
Abdomen
Inspeksi : Perut nampak besar ( banyak penumpukan lemak), kulit
elastis, tidak terdapat lesi atau massa warna kulit pucat
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Palpasi : Tidak terdapat Asites
Perkusi : Timpani
11.
Ekstermitas
Inspeksi :
Pada ekstermitas atas kanan : Terpasang
infus RL 12 tetes permenit
Pada ekstermitas atas Kiri :
Terpasang manset tensi, tangan mengalami kelemahan
Pada ekstermitas bawah kanan :
Nampak kaki kanan bengkak
Pada ekstermitas bawah kiri : Nampak
kaki kiri bengkak
Pengkajian Pola system
1.
Pola persepsi dan Managemen Terhadap Kesehatan
Klien saat ini di rawat di ruang
ICU, klien mengalami penurunan kesadaran dan tampak lemah. Keluarga berharap
klien cepat sembuh dan bisa kembali kerumah.
2.
Pola Nutrisi dan metabolic (Diit Dan
Pemasukan Makanan)
Ketika dirumah pasien
makan 3x sehari, dengan menu nasi dan lauk pauk. Keluarga pasien mengatakan
ketika dirumah tidak mempunyai diit terhadap makanan apapun. Setelah masuk
rumah sakit pasien makan dengan diit yang sudah ditentukan oleh ahli gizi.
Pasien setiap makan tidak
habis.
3.
Pola Eliminasi
Sebelum sakit, keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1 kali
sehari atau 2 hari sekali dengan kosistensi lembek warna kuning bau khas feses,
BAK 3x sehari dengan konsistensi warna jernih bau khas urine. Keluarga pasien mengatakan BAB 1x sehari tidak masalah
dengan konsistensi warna kuning, lembek bau khas feses dan BAK ±262 ml/7jam,
dengan warna urine kuning jernih, dan bau khas urine.
4.
Pola Aktivitas
Keluarga klien mengatakan, sebelum
masuk rumah sakit klien beraktivitas mandiri. Selama dirawat di rumah sakit
untuk memenuhi activity daily living
dibantu oleh perawat dan keluarga. Aktivitas terganggu, lemah, saat aktivitas
sesak nafas.
Aktivitas
|
skor
|
||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Makan/ minum
|
|
|
√
|
|
|
Berpakaian
|
|
|
√
|
|
|
Mandi
|
|
|
√
|
|
|
Toiletting
|
|
|
√
|
|
|
Mobilisasi
|
|
|
√
|
|
|
Berpindah
|
|
|
√
|
|
|
Penilaian Aktivitas
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Bantuan
3 = Bantuan orang lain dan alat
4 = Semua dengan bantuan
Semua aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat
5.
Pola Istirahat : Tidur
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur malam cukup yaitu
sekitar 6-7 jam, dan siang sekitar 1-2 jam, Saat di RS Keluarga Pasien
mengatakan pola tidur pasien sangat terganggu.
6.
Pola Peran Hubungan
Keluarga klien mengatakan, klien
mempunyai hubungan yang baik dengan keluargayang lain
7.
Pola seksual dan reproduksi
Istri klien mengatakan klien tidak
memiliki keluhan di organ reproduksinya. Klien
sudah memiliki istri dan 3 anak.
8.
Pola koping dan toleransi terhadap
stress
Keluarga klien mengatakan klien
dapat menerima keadaannya yang sekarang, dan dapat mengontrol emosinya.
9.
Pola nilai kepercayaan
Keluarga klien mengatakan agama yang
dianut keluarga dan klien adalah islam. Sewaktu masih sehat pasien rajin
melaksanakan ibadah di masjid.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Pemeriksaan
Laboratorium
Hari/tanggal : Selasa, 29 Desember 2015
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
SATUAN
|
NILAI RUJUKAN
|
KIMIA KLINIK
|
|
|
|
Glukosa Sewaktu
|
86
|
mg/dl
|
70 – 140
|
ELEKTROLIT
|
|
|
|
Calcium Serum
|
H 10.7
|
mg/dl
|
8.80 – 10.20
|
Natrium
|
153. 0
|
mmol/l
|
135.0 – 155.0
|
Kalium
|
4.3
|
mmol/l
|
3.6 – 5.5
|
Chlorida
|
H 109.0
|
mmol/l
|
95.0 – 108.0
|
SERO IMUNOLOGI
|
|
|
|
Anti TB
|
Negatif
|
|
Negatif
|
Anti HBs
|
Negatif
|
|
|
HBs Ag
|
Negatif
|
|
Negatif
|
G. TERAPI MEDIS
Infus RL 20
Tetes/menit
Furosemid 10 mg/ 8 jam
Pantoprazole
1gr / 24 jam
Neuciti 3x 250 mg
Neurotam 2x 3gram
Ceftri 1gr / 12
jam
Cerrevit 1/ 24 jam
Oral :
Condesartan 1x
16mg
Amiodipin 1x 10mg
Bisopolol 1x 2,5mg
Flunarizine 2x ½
mg
Enistindropi 3x 1
½ ml
H.
ANALISA DATA
No
|
Data
( Sign/ Symtom)
|
Masalah
( Problem )
|
Interpretasi
( etiologi)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
DS
:
pasien
mengatakan sesak
DO :
Tekanan
darah 160/100 mmHg, nadi 102x/menit, RR 28x/menit, suhu 36,50C.
dispnea, warna kulit pucat, gelisah
|
Ganguan pertukaran gas
|
Perubahan
membran alveolar kapiler
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
DS:
Pasien
mengatakan bengkak pada kedua kaki
DO:
Edema kedua kaki, dipsnea, gelisah
|
Kelebihan volume cairan
|
Gangguan
mekanisme regulasi
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
DS :
Keluarga
mengatakan aktivitas pasien terganggu karena sesak nafas
DO :
semua
aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat
|
Intoleransi aktivitas
|
ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
|
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Ganguan pertukaran gas
berhubungan dengan Perubahan membran alveolar kapiler
2.
Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
3.
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
J.
INTERVENSI
No.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Rencana
Keperawatan
|
|
NOC
|
NIC
|
||
1
|
Ganguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan
membran alveolar kapiler
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Gangguan pertukaran gas
terpenuhi dengan Kriteria Hasil :
-
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
-
Memelihara
kebersihan paru dan bebas dari tanda distress pernapasan
-
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
-
Tanda – tanda
vital dalam rentang normal
|
Airway management
-
Buka jalan,
gunakan teknik chin lift atau jaw thurst bila perlu
-
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi
-
Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat jalan nafas
-
Pasang mayo
bila perlu
-
Lakukan
fisioterapi dada bila perlu
-
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction
-
Auskultasi
suara nafas catat adanya suara tambahan
-
Atur intake
untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
-
Monitor
respirasi dan status O2
Respiratory monitoring
-
Monitor rata
– rata kedalaman, irama dan usaha respirasi
-
Catat
pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostals
-
Monitor suara
nafas seperti dengkur
-
Monitor pola
nafas : bradipena, takipena, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
|
2
|
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Gangguan
mekanisme regulasi
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan Kelebihan volume cairan teratasi dengan Kriteria Hasil :
-
terbebas dari
edema, efusi, anasarka
-
bunyi nafas
bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu
-
terbebas dari
distensi vena jugularis, reflex hepatojugular (+)
-
memelihara
tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign
dalam batas normal
-
terbebas dari
kelelahan kecemasan atau kebingungan
-
menjelaskan
indikator kelebihan cairan
|
Fluid management
-
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan
-
Pertahankan
intake dan output yang akurat
-
Pasang urine
kateter jika diperlukan
-
Monitor hasil
Hb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolitas, urin)
-
Monitor vital
sign
-
Kaji lokasi
dan luas edema
-
Monitor
masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori
-
Monitor
status nutrisi
-
Kolaborasi
pemberian diuretik sesuai interuksi
-
Batasi
masukan cairan pada keadaan hiponatermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
-
Kolaborasi
dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Fluid monitoring
-
Tentukan
riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
-
Tentukan
kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (hipertermia, terapi
diuretic, kelainan renal, gagal jantung, diaphoresis, disfungsi hati, dll).
-
Monitor berat
badan
-
Monitor serum
dan elektrolit urin
-
Monitor serum
dan osmolitas urine
-
Catat secara
akurat intake dan output
-
Monitor
adanya distensi leher, rinchi, oedema perifer dan penambahan BB
-
Monitor tanda
dan gejala dari oedema.
|
3
|
Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan Intoleransi aktivitas teratasi dengan Kriteria Hasil :
-
Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah nadi dan RR
-
Mampu
melakukan aktivitas sehari – hari
-
Tanda – tanda
vital normal
-
Mampu
berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
-
Status
respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat.
|
Activity therapy
-
Kolaborasikan
dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
-
Bantu klien
untuk mengidentifikasikan aktivitas yang mampu dilakukan
-
Bantu klien
untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
-
Bantu untuk
mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
-
Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas yang disukai
-
Bantu pasien
untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
-
Monitor
respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.
|
K.
IMPLEMENTASI
NO DX
|
HARI DAN TGL/ PKL
|
IMPLEMENTASI
|
RESPON PASIEN
|
TTD
|
1,2,3
|
Rabu,
30-12-2015
Jam 09.00
|
Memonitor
respirasi dan status O2 Respiratory monitoring
|
Ds :
pasien mengatakan
sesak nafas
Do:
RR 28 x/ menit
dispnea, pasien
tampak gelisah
tepasang oksigen 5
liter
|
DITA
|
1,2,3
|
09. 30
|
Memberikan posisi yang nyaman
|
Ds:
pasien mengatakan sedikit nyaman dengan posisi setengah duduk
Do:
pasien terposisikan setengan duduk, dengan oksigen kanul 5
liter
|
DITA
|
1,2,3
|
10.00
|
Mengkaji
lokasi dan luas edema
|
Ds:
pasien
mengatakan bengkak pada kaki
Do:
edema
kedua kaki, dipsnea, gelisah
|
DITA
|
1,2,3
|
10.30
|
Membantu
pasien untuk mengembangkan memotivasi diri dan penguatan
memonitor
respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.
|
Ds:
pasien mengatakan
sesak nafas ketika beraktivitas
Do:
pasien termotivasi
untuk cepat sembuh dan mampu menyesuaikan lingkungan rumah sakit
|
DITA
|
1,2,3
|
11.00
|
melaksanakan advice dokter pemberian obat
Furosemid 10
mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti 250
mg
Neurotam
3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit 1
|
Ds : -
Do :
obat masuk lewat IV
|
DITA
|
1,2,3
|
12.00
|
Memonitor tanda –
tanda vital
|
Ds :
pasien mengatakan
masih sesak
Do :
-
TD
:134/80mmHg
-
S : 36C
-
N : 80x/menit
-
RR : 28x/menit
|
DITA
|
1,2,3
|
Kamis,
31-12.2015
09.00
|
Memonitor respirasi dan status O2 Respiratory
monitoring
|
Ds :
pasien mengatakan
sesak nafas
Do:
RR 26 x/ menit
dipsnea, pasien
tampak gelisah
tepasang oksigen 3
liter
|
DITA
|
1,2,3
|
9.30
|
Memonitor suara
nafas tambahan, auskultasi bunyi nafas
|
Ds :
Do :
tidak ada bunyi
nafas tambahan, suara paru sonor
|
DITA
|
1,2,3
|
10.00
|
Kolaborasikan
dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
|
Ds :
Keluarga pasien
mengatakan bersedia untuk melakukan pengobatan
Do :
pasien kooperatif
|
DITA
|
1,2,3
|
10.30
|
Membatasi masukan
cairan
|
Ds :
Do :
terpasang infuse RL
12 tts/mnt, pasien makan minum dari rumah sakit
|
DITA
|
1,2,3
|
11.00
|
Melaksanakan
advice dokter pemberian obat
Furosemid 10
mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti 250
mg
Neurotam
3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit
|
Ds :
pasien mengatakan
panas saat injeksi masuk
Do :
obat masuk lewat IV
|
DITA
|
1,2,3
|
12.00
|
Memonitor tanda –
tanda vital
|
Ds :
pasien mengatakan
masih sesak
Do :
- TD :130/90 mmHg
- S : 36 C
- N : 91x/menit
- RR :26x/menit
|
DITA
|
1,2,3
|
13.00
|
Membantu pasien
membuat jadwal latihan diwaktu luang
|
Ds :
-
Keluarga
pasien mengatakan mau mengikuti jadwal latihan
Do :
-
Jadwal
latihan meliputi,latihan duduk dan miring kanan kiri
|
DITA
|
1,2,3
|
14.00
|
Membantu pasien
untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
|
Ds :
-
Pasien
mengatakan ingin lebih giat melakukan aktivitas
Do :
- Pasien tampak melakukan dengan sungguh sungguh
|
DITA
|
1,2,3
|
Jumat,
01-01-2016
21.00
|
Membantu pasien
untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
|
Ds:
- Pasien mengatakan badan lemah sudah mulai berkurang,sudah
mulai latihan miring kanan kiri
Do:
- Semua aktivitas dilakukan diatas ranjang dibantu oleh
keluarganya
|
DITA
|
1,2,3
|
22.00
|
Membantu pasien
memilih aktivitas keadaan yang sesuai dengan kemampuan fisik,psikologi dan
sosial
|
Ds:
-
Pasien
mengatakan sudah mulai belajar mandiri aktivitas yang ringan dengan
pengawasan keluarganya
Do :
- Pasien tampak melakukan sendiri aktivitas miring kanan
kiri dengan pengawasan keluarganya
|
DITA
|
1,2,3
|
23.00
|
Memonitor respirasi dan status O2 Respiratory
monitoring
|
Ds :
keluarga mengatakan
sesak berkurang, pasien sudah tenang dan beristirahat
Do:
RR 24 x/ menit
pasien tampak tenang
tepasang oksigen 3
liter
|
DITA
|
1,2,3
|
Sabtu,
02-01-2016
05.00
|
Mengkaji lokasi dan luas edema
|
Ds :
pasien mengatakan
sesak berkurang, edema berkurang
Do :
Edema kaki
berkurang, sesak berkurang, pasien sudah terkadang melepas O2
|
DITA
|
1,2,3
|
06.00
|
Melaksanakan
advice dokter
Furosemid 10
mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti 250 mg
Neurotam
3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit 1
|
Ds :
pasien mengatakan
panas saat injeksi masuk
Do :
obat masuk lewat IV
|
DITA
|
1,2,3
|
06.30
|
Memonitor tanda –
tanda vital
|
Ds :
pasien mengatakan
sesak berkurang
Do :
- TD :120/64mmHg
- S : 36C
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
|
DITA
|
L.
EVALUASI
NO DP
|
HARI & TGL PUKUL
|
RESPON PERKEMBANGAN
|
TANDA TANGAN
|
1
|
Sabtu, 02/01/16
07.00
|
S :
paien mengatakan
sesak berkurang
O :
RR 24 x/ menit
tepasang oksigen 3
liter
TTV :
-
TD
:120/64mmHg
-
S : 36C
-
N : 80x/menit
-
RR :20x/menit
-
A :
Masalah belum
teratasi
P :
Lanjut intervensi
monitor respirasi
dan status O2
Respiratory
monitoring
monitor rata – rata
kedalaman, irama dan usaha respirasi
|
DITA
|
2
|
Sabtu, 02/01/16
07.00
|
S :
pasien mengatakan
sesak berkurang, edema berkurang
O :
Edema kaki
berkurang, sesak berkurang, pasien sudah terkadang melepas O2
TTV :
-
TD :
120/64mmHg
-
S : 36C
-
N : 80x/menit
-
RR : 20x/menit
A :
Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
berikan penkes perawatan dirumah
|
DITA
|
3
|
Sabtu, 02/01/16
07.00
|
S :
Pasien
mengatakan sudah mulai belajar mandiri aktivitas yang ringan dengan
pengawasan keluarganya
O :
Pasien
tampak melakukan sendiri aktivitas miring kanan kiri dengan pengawasan
keluarganya
A :
Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
Berikan penkes
perawatan dirumah
|
DITA
|
No comments:
Post a Comment