Sunday, January 29, 2017

ASKEP CHF GADAR


ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
 PADA Tn. E DENGAN CHF DI RUANG ICU
RSUD  BATANG

Nama Mahasiswa        : Edita Zahara, S.Kep
NIM                            : 1508090
Tempat Praktek           : RSUD  BATANG

I.              P            ENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari sabtu tanggal 30 Desember 2015 jam 09.00 diruang ICU                              Rumah Sakit  Umum Daerah Batang secara  autoanamnesa.
A.      IDENTITAS
1.        Identitas klien
Nama                           : Tn. E
Umur                           : 46 Thn
Jenis kelamin               : Laki- Laki 
Agama                         : Islam           
Suku / Bangsa             : Indonesia
Status Perkawinan       : Kawin        
Alamat                         : Bangun Sari Timur 1/ 5 Batang
No. RM                       : 19790
-          Tgl masuk RS                   : 22 Desember 2015         Jam  : 21.00 WIB
-          Tgl masuk ICU              : 29 Desember 2015         Jam  : 16.00 WIB
-          Dx Medis                         : CHF, SNH
2.      Identitas penanggungjawab
Nama                           : Ny. D
Umur                           : 47 Thn
Jenis kelamin               : Perempuan              
Alamat                         : Bangun Sari Timur 1/ 5 Batang
Hubungan dg pasien   : Istri
B.       KELUHAN UTAMA
Pasien megatakan sesak nafas dan bengkak pada kedua kaki 
Penurunan Kesadaran, tingkat kesadaran Apatis, GCS: E=4  M=5  V= 3

C.      PENGKAJIAN PRIMER
1.        Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas berupa cairan, sputum atau benda asing.
2.        Breathing
Respiratory rate           : 28 x/mnt
SPO2                           : 99%
Suara nafas                  : vesikuler
Irama nafas regular, tidak terdapat batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan pernafasan cuping hidung.
3.        Circulation
Suhu                : 36,5 °C
TD                   : 160/100 mmHg
MAP                : 120 mmHg
HR                   : 102 x/menit
Turgor kulit     : Baik
Mata                : Tidak cekung, konjungtiva pucat
Capilary refill :< 2 detik
Tidak sianosis, akral hangat, tidak ada muntah
4.        Disability
Tingkat kesadaran       : Apatis
GCS                            : E=4   M=5    V=3
Pupil                            : Isokor
5.        Exposure
Akral hangat, tidak ada jejas/ luka, tidak ada tanda – tanda shok suhu 36,5 °C



D.      PENGKAJIAN SEKUNDER
1.         Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien rujukan dari dr.F Sp.PD tanggal 22 Desember 2015 jam 21.00 dengan HT emergency dan SNH, tadi sore ± pukul 18.00 pasien tibatiba pusing terus menerus, tangan dan kaki lemah, gemetaran, tidak dapat digerakkan, kedua kaki pasien bengkak, dan sesak nafas pasien. TD 160/100 mmHg, HR 102x/menit, SpO2 99%, RR 28x/mnt, suhu 360C. Di UGD diberikan terapi infus RL 12 tetes/menit, injeksi furosemid 10mg, Pantoprazole 1gr, Neuciti 250mg, Neurocetam 3gr, Ceftriazone 1gr. Setelah itu pasien pindah di ruang Bougenvile. Pada tanggal 29 Desember 2015 masuk  di ruang ICU.
2.        Riwayat Kesehatan dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RSUD Batang dan belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.pasien memiliki riwayat hipertensi ± 3 tahun.
3.         Riwayat Kesehatan keluarga
Ayah dan ibu pasien mempunyai riwayat hipertensi seperti pasien.
4.        Genogram
Oval: NX   X
 X
 
Oval:  X
X
 
 

                                                               
 







Keterangan :
                 : Perempuan                                         : Menderita Stroke
Oval: X                 : Laki-laki                                            : Tinggal satu rumah
: Perempuan sudah meninggal           : Pasien


E.       PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum                 : Pasien tampak lemah
Tingkat Kesadaran             : Apatis                       
Skala Koma Glasgow         : Verbal: 4 Psikomotor : 5  Mata : 3
TB / BB                              : 165 cm/80 kg
Tanda – Tanda Vital           :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Desember 2015
NO
JAM
Jenis Pengukuran
TD
MAP
N
SPO2
S
R
1
07.00
154/98
129
85
99%
36   
28
2
08.00
160/100
134
86
99%
362
27
3
09.00
152/101
128
91
98%
36
28
4
10.00
160/89
118
94
99%
36
27
5
11.00
156/100
100
86
99%
36
28
6
12.00
161/85
121
89
99%
363
28
7
13.00
150/85
116
99
99%
361
24
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Desember 2015
NO
JAM
Jenis Pengukuran
TD
MAP
N
SPO2
S
R
1
07.00
161/96
127
87
99%
363
26
2
08.00
162/99
126
82
99%
363
25
3
09.00
170/90
140
83
98%
36
26
4
10.00
162/91
120
76
99%
36
28
5
11.00
162/97
132
78
99%
36
26
6
12.00
158/102
134
99
99%
364
26
7
13.00
166/100
135
98
99%
36
24
8
14.00
160/92
119
91
99%
36
26




1.        Kepala
Inspeksi               : Bentuk kepala bulat, tidak ada lesi dikepala, rambur berwarna        hitam, lurus, distribusi merata.
Palpasi             : Tidak terdapat oedema
2.        Mata
Inspeksi           : Kedua mata klien simetris, konjungtiva tidak pucat, pupil isokor, diameter kanan kiri 2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.
3.        Telinga
Inspeksi           : Kedua telinga simetris lengkap dan terdapat kedua lubang telinga, tidak ada lesi, terdapat serumen, tidak terdapat pengeluaran darah atau cairan.
4.        Hidung
Inspeksi           : Posisi septum nasal simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat pengeluaran lendir atau darah, terpasang oksigen 3 liter per menit dengan nasal kanul.
5.        Mulut dan tenggorokan
Inspeksi           : Mukosa bibir lembab, gigi klien tidak lengkap, mulut kotor.
6.         Leher
Inspeksi           : Leher Simetris, tidak terdapat jejas di leher, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi             : Tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat pembesaran kelenjaran limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7.        Thorak
Inspeksi          : Thoraks simetris, klien  menggunakan otot bantu nafas dan  terdapat retraksi dinding dada, Respiratory Rate 28x/menit,klien tampak gelisah,
Palpasi            : Gerakan paru saat inspirasi dan ekapirasi sama, tidak terdapat massa, tidak terdapat fraktur pada daerah thorak, terpasang elektroda
Perkusi             : Perkusi paru resonan
Auskultasi       : Tidak terdapat suara tambahan, bunyi nafas vesikuler
8.        Jantung
Inspeksi           : Tidak terdapat palpitasi, ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi             : Heart Rate 102 x/menit, capillary refill selama 2 detik
Perkusi             : Perkusi jantung terdengar pekak.
Auskultasi        : Tekanan darah 160/100 mmHg, bunyi jantung S1 dan S2 dengan irama reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan murmur, gallop.
9.        Punggung
Inspeksi           : tidak ada luka dekubitus
Palpasi             : Tidak terdapat benjolan di sekitar punggung.
10.     Abdomen
Inspeksi           : Perut nampak besar ( banyak penumpukan lemak), kulit elastis, tidak terdapat lesi atau massa warna kulit pucat
Auskultasi        : Bising usus 8x/menit
Palpasi             : Tidak terdapat Asites
Perkusi             : Timpani
11.    Ekstermitas
Inspeksi           :
Pada ekstermitas atas kanan : Terpasang infus RL 12 tetes permenit
Pada ekstermitas atas Kiri : Terpasang manset tensi, tangan mengalami kelemahan
Pada ekstermitas bawah kanan : Nampak kaki kanan  bengkak
Pada ekstermitas bawah kiri : Nampak kaki kiri bengkak

Pengkajian Pola system
1.         Pola persepsi dan Managemen Terhadap Kesehatan
Klien saat ini di rawat di ruang ICU, klien mengalami penurunan kesadaran dan tampak lemah. Keluarga berharap klien cepat sembuh dan bisa kembali kerumah.
2.        Pola Nutrisi dan metabolic (Diit Dan Pemasukan Makanan)
Ketika dirumah pasien makan 3x sehari, dengan menu nasi dan lauk pauk. Keluarga pasien mengatakan ketika dirumah tidak mempunyai diit terhadap makanan apapun. Setelah masuk rumah sakit pasien makan dengan diit yang sudah ditentukan oleh ahli gizi. Pasien setiap makan tidak habis.
3.        Pola Eliminasi
Sebelum sakit, keluarga  klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1 kali sehari atau 2 hari sekali dengan kosistensi lembek warna kuning bau khas feses, BAK 3x sehari dengan konsistensi warna jernih bau khas urine. Keluarga pasien mengatakan BAB 1x sehari tidak masalah dengan konsistensi warna kuning, lembek bau khas feses dan BAK ±262 ml/7jam, dengan warna urine kuning jernih, dan bau khas urine. 
4.        Pola Aktivitas
Keluarga klien mengatakan, sebelum masuk rumah sakit klien beraktivitas mandiri. Selama dirawat di rumah sakit untuk memenuhi activity daily living dibantu oleh perawat dan keluarga. Aktivitas terganggu, lemah, saat aktivitas sesak nafas.
Aktivitas
skor
0
1
2
3
4
Makan/ minum




Berpakaian




Mandi




Toiletting




Mobilisasi




Berpindah




Penilaian Aktivitas
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Bantuan
3 = Bantuan orang lain dan alat
4 = Semua dengan bantuan
Semua aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat
5.        Pola Istirahat : Tidur
Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur malam cukup yaitu sekitar 6-7 jam, dan siang sekitar 1-2 jam, Saat di RS Keluarga Pasien mengatakan pola tidur pasien sangat terganggu.
6.        Pola Peran Hubungan
Keluarga klien mengatakan, klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluargayang lain
7.         Pola seksual dan reproduksi
Istri klien mengatakan klien tidak memiliki keluhan di organ reproduksinya. Klien  sudah memiliki istri dan 3 anak.
8.        Pola koping dan toleransi terhadap stress
Keluarga klien mengatakan klien dapat menerima keadaannya yang sekarang, dan dapat mengontrol emosinya.
9.        Pola nilai kepercayaan
Keluarga klien mengatakan agama yang dianut keluarga dan klien adalah islam. Sewaktu masih sehat pasien rajin melaksanakan ibadah di masjid.

F.       PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.        Pemeriksaan Laboratorium
Hari/tanggal : Selasa, 29 Desember 2015

PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK



Glukosa Sewaktu
86
mg/dl
70 – 140
ELEKTROLIT



Calcium Serum
H 10.7
mg/dl
8.80 – 10.20
Natrium
    153. 0
mmol/l
135.0 – 155.0
Kalium
    4.3
mmol/l
3.6 – 5.5
Chlorida
H 109.0
mmol/l
95.0 – 108.0
SERO IMUNOLOGI



Anti TB
Negatif

Negatif
Anti HBs
Negatif


HBs Ag
Negatif

Negatif


G.      TERAPI MEDIS
Infus RL 20 Tetes/menit
Furosemid  10 mg/ 8 jam
Pantoprazole 1gr / 24 jam
Neuciti 3x 250 mg
Neurotam 2x 3gram
Ceftri 1gr / 12 jam
Cerrevit 1/ 24 jam
Oral :
Condesartan 1x 16mg
Amiodipin 1x 10mg
Bisopolol 1x 2,5mg
Flunarizine 2x ½ mg
Enistindropi 3x 1 ½ ml

H.      ANALISA DATA
No
Data
( Sign/ Symtom)
Masalah
( Problem )
Interpretasi
( etiologi)
1









DS :
pasien mengatakan sesak
DO :
Tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 102x/menit, RR 28x/menit, suhu 36,50C. dispnea, warna kulit pucat, gelisah
Ganguan pertukaran gas


Perubahan membran alveolar kapiler
2







DS:
Pasien mengatakan bengkak pada kedua kaki
DO:
Edema kedua kaki, dipsnea, gelisah
Kelebihan volume cairan
Gangguan mekanisme regulasi
3
DS :
Keluarga mengatakan aktivitas pasien terganggu karena sesak nafas
DO :
semua aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat
Aktivitas
skor
0
1
2
3
4
Makan/ minum




Berpakaian




Mandi




Toiletting




Mobilisasi




Berpindah




Intoleransi aktivitas
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen




I.         DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.        Ganguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran alveolar kapiler
2.        Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
3.        Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

J.        INTERVENSI
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
NOC
NIC
1
Ganguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran alveolar kapiler
Setelah   dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Gangguan pertukaran gas terpenuhi dengan Kriteria Hasil :
-       Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
-       Memelihara kebersihan paru dan bebas dari tanda distress pernapasan
-       Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
-       Tanda – tanda vital dalam rentang normal
Airway management
-       Buka jalan, gunakan teknik chin lift atau jaw thurst bila perlu
-       Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
-       Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
-       Pasang mayo bila perlu
-       Lakukan fisioterapi dada bila perlu
-       Keluarkan secret dengan batuk atau suction
-       Auskultasi suara nafas catat adanya suara tambahan
-       Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
-       Monitor respirasi dan status O2
Respiratory monitoring
-       Monitor rata – rata kedalaman, irama dan usaha respirasi
-       Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostals
-       Monitor suara nafas seperti dengkur
-                     Monitor pola nafas : bradipena, takipena, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
2
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan Kelebihan volume cairan teratasi dengan Kriteria Hasil :
-       terbebas dari edema, efusi, anasarka
-       bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu
-       terbebas dari distensi vena jugularis, reflex hepatojugular (+)
-       memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal
-       terbebas dari kelelahan kecemasan atau kebingungan
-       menjelaskan indikator kelebihan cairan
 Fluid management
-       Timbang popok/pembalut jika diperlukan
-       Pertahankan intake dan output yang akurat
-       Pasang urine kateter jika diperlukan
-       Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolitas, urin)
-       Monitor vital sign
-       Kaji lokasi dan luas edema
-       Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori
-       Monitor status nutrisi
-       Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi
-       Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
-       Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Fluid monitoring
-       Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
-       Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (hipertermia, terapi diuretic, kelainan renal, gagal jantung, diaphoresis, disfungsi hati, dll).
-       Monitor berat badan
-       Monitor serum dan elektrolit urin
-       Monitor serum dan osmolitas urine
-       Catat secara akurat intake dan output
-       Monitor adanya distensi leher, rinchi, oedema perifer dan penambahan BB
-       Monitor tanda dan gejala dari oedema.
3
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan Intoleransi aktivitas teratasi dengan Kriteria Hasil :
-       Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah nadi dan RR
-       Mampu melakukan aktivitas sehari – hari
-       Tanda – tanda vital normal
-       Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
-       Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat.
Activity therapy
-       Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
-       Bantu klien untuk mengidentifikasikan aktivitas yang mampu dilakukan
-       Bantu klien untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
-       Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
-       Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
-       Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
-       Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.

K.      IMPLEMENTASI
NO DX
HARI DAN TGL/ PKL
IMPLEMENTASI
RESPON PASIEN
TTD
1,2,3
Rabu,
30-12-2015
Jam 09.00


Memonitor respirasi dan status O2 Respiratory monitoring

Ds :
pasien mengatakan sesak nafas
Do:
RR 28 x/ menit
dispnea, pasien tampak gelisah
tepasang oksigen 5 liter

DITA
1,2,3



09. 30


Memberikan posisi yang nyaman
Ds:
pasien mengatakan sedikit nyaman dengan posisi setengah duduk
Do:
pasien terposisikan setengan duduk, dengan oksigen kanul 5 liter
DITA
1,2,3
10.00
Mengkaji lokasi dan luas edema
Ds:
pasien mengatakan bengkak pada kaki
Do:
edema kedua kaki, dipsnea, gelisah
DITA
1,2,3
10.30






Membantu pasien untuk mengembangkan memotivasi diri dan penguatan
memonitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.
 Ds:
pasien mengatakan sesak nafas ketika beraktivitas
Do:
pasien termotivasi untuk cepat sembuh dan mampu menyesuaikan lingkungan rumah sakit
DITA
1,2,3
11.00



melaksanakan advice dokter pemberian obat
Furosemid  10 mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti  250 mg
Neurotam 3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit 1
 Ds : -
Do : 
obat masuk lewat IV

DITA
1,2,3
12.00
Memonitor tanda – tanda vital
 Ds :
pasien mengatakan masih sesak
Do :
-   TD :134/80mmHg
-   S    : 36C
-    N    : 80x/menit
-    RR  : 28x/menit
DITA
1,2,3
Kamis,
31-12.2015
09.00
Memonitor respirasi dan status O2 Respiratory monitoring
Ds :
pasien mengatakan sesak nafas
Do:
RR 26 x/ menit
dipsnea, pasien tampak gelisah
tepasang oksigen 3 liter
DITA
1,2,3
9.30
Memonitor suara nafas tambahan, auskultasi bunyi nafas
Ds :
Do :
tidak ada bunyi nafas tambahan, suara paru sonor
DITA
1,2,3
10.00
Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
Ds :
Keluarga pasien mengatakan bersedia untuk melakukan pengobatan
Do :
pasien kooperatif
DITA
1,2,3
10.30
Membatasi masukan cairan
Ds :
Do :
terpasang infuse RL 12 tts/mnt, pasien makan minum dari rumah sakit
DITA
1,2,3
11.00
Melaksanakan advice dokter pemberian obat
Furosemid  10 mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti  250 mg
Neurotam 3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit
Ds :
pasien mengatakan panas saat injeksi masuk
Do :
obat masuk lewat IV
DITA
1,2,3
12.00
Memonitor tanda – tanda vital
Ds :
pasien mengatakan masih sesak
Do :
-  TD :130/90 mmHg
-  S    : 36 C
-  N    : 91x/menit
-  RR  :26x/menit
DITA
1,2,3
13.00
Membantu pasien membuat jadwal latihan diwaktu luang
 Ds :
-    Keluarga pasien mengatakan mau mengikuti jadwal latihan
 Do :
-    Jadwal latihan meliputi,latihan duduk dan miring kanan kiri
DITA
1,2,3
14.00
Membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
 Ds :
-    Pasien mengatakan ingin lebih giat melakukan aktivitas
 Do :
-  Pasien tampak melakukan dengan sungguh sungguh
DITA
1,2,3
Jumat,
01-01-2016
21.00
Membantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
 Ds:
-  Pasien mengatakan badan lemah sudah mulai berkurang,sudah mulai latihan miring kanan kiri
 Do:
-  Semua aktivitas dilakukan diatas ranjang dibantu oleh keluarganya
DITA
1,2,3
22.00
Membantu pasien memilih aktivitas keadaan yang sesuai dengan kemampuan fisik,psikologi dan sosial
 Ds:
-    Pasien mengatakan sudah mulai belajar mandiri aktivitas yang ringan dengan pengawasan keluarganya
 Do :
-  Pasien tampak melakukan sendiri aktivitas miring kanan kiri dengan pengawasan keluarganya
DITA
1,2,3
23.00
Memonitor respirasi dan status O2 Respiratory monitoring
 Ds :
keluarga mengatakan sesak berkurang, pasien sudah tenang dan beristirahat
Do:
RR 24 x/ menit
pasien tampak tenang
tepasang oksigen 3 liter
DITA
1,2,3
Sabtu,
02-01-2016
05.00
Mengkaji lokasi dan luas edema
 Ds :
pasien mengatakan sesak berkurang, edema berkurang
Do :
Edema kaki berkurang, sesak berkurang, pasien sudah terkadang melepas O2
DITA
1,2,3
06.00
Melaksanakan advice dokter
Furosemid  10 mg
Pantoprazole 1gr
Neuciti 250 mg
Neurotam 3gram
Ceftri 1gr
Cerrevit 1
 Ds :
pasien mengatakan panas saat injeksi masuk
Do :
obat masuk lewat IV
DITA
1,2,3
06.30
Memonitor tanda – tanda vital
 Ds :
pasien mengatakan sesak berkurang
Do :
-  TD :120/64mmHg
-   S    : 36C
-  N    : 80x/menit
-  RR  : 20x/menit
DITA

L.       EVALUASI
NO DP
HARI & TGL PUKUL
RESPON PERKEMBANGAN
TANDA TANGAN
1
Sabtu, 02/01/16
07.00
S :
paien mengatakan sesak berkurang
O :
RR 24 x/ menit
tepasang oksigen 3 liter
TTV :
-       TD :120/64mmHg
-       S    : 36C
-       N    : 80x/menit
-       RR  :20x/menit
-        
A :
Masalah belum teratasi
P :
Lanjut intervensi
monitor respirasi dan status O2
Respiratory monitoring
monitor rata – rata kedalaman, irama dan usaha respirasi
DITA
2
Sabtu, 02/01/16
07.00
S :
pasien mengatakan sesak berkurang, edema berkurang
O :
Edema kaki berkurang, sesak berkurang, pasien sudah terkadang melepas O2
TTV :
-       TD : 120/64mmHg
-       S    : 36C
-       N    : 80x/menit
-       RR  : 20x/menit
A :
Masalah teratasi
P :
Pertahankan  intervensi
berikan penkes perawatan dirumah
DITA
3
Sabtu, 02/01/16
07.00
S :
Pasien mengatakan sudah mulai belajar mandiri aktivitas yang ringan dengan pengawasan keluarganya
O :
Pasien tampak melakukan sendiri aktivitas miring kanan kiri dengan pengawasan keluarganya
A :
Masalah teratasi
P :
Pertahankan  intervensi
Berikan penkes perawatan dirumah
DITA

No comments:

Post a Comment