ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN DOWER
CATETER Tn S
DENGAN ACUTE MIOCARD INFARK (AMI) DI IGD RSUD KABUPATEN BATANG
Nama
Pasien : Tn S
Diagnosa
medis : susp Acute Miocard Infark
No
Register : 336007
Tanggal : 20 Oktober 2015
1. Diagnosa keperawatan dan dasar
pemikiran
ü
Penurunan curah jantung berhubungan dengan Gangguan kontraktilitas otot
jantung :
-
Wajah dan
membran mukosa tampak pucat
-
Seluruh
permukaan kulit teraba dingin
-
T : 100/70 mmHg
-
S : 360
C
-
N : 108 x/mnt
-
EKG : posible myocardial ischemic pada sadapan aVL, Incomplete Right Bandle Branch Block,
possible high-post infraction, left ventrikular hypertropi.
-
Lab : GDS 78 mg/dl
ü Dasar Pemikiran
Infark
miokard merupakan suatu kondisi dimana
terjadi kerusakan sel otot jantung akibat aliran darah ke jantung yang
terganggu, hal ini menyebabkan kemampuan jantung dalam berkontraksi menjadi
tidak adekuat dan ahirnya jantung tidak mampu mensuplai darah ke organ-organ
vital lainnya termasuk ginjal. Bila jantung sudah tidak bisa mempertahankan
kontraksinya dengan efektif maka perfusi ke daerah ginjal pun memburuk. Salah
satu tanda memburuknya perfusi darah ke ginjal adalah menurunnya Glomerulo Filtration Rate yang ditandai
dengan menurunya jumlah produksi urin. Oleh karena itu pada pasien Infark
miokard perlu dilakukan pemantauan produksi urin dengan ketat karena intake dan output cairan tubuh pada kasus penyakit jantung mutlak harus
dilakukan dengan ketat. Oleh karena itu untuk memudahkan melakukan balance
cairan dan untuk memonitor GFR maka perlu dilakukan tindakan pemasangan dower kateter pada Tn S.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemasangan dower cateter
3. Prinsip-prinsip tindakan
-
Dilakukan dengan prinsip steril
-
Persiapan alat
4. Analisa tindakan keperawatan
Pemasangan dower cateter pada Tn S dilakukan dengan tujuan untuk
memudahkan dalam pengukuran balance
cairan, memudahkan Tn S pada saat BAK sehingga dapat untuk menghemat energy ( Oksigen demand ) dan untuk memonitor
produksi urin sebagai manifestasi perfusi darah ke ginjal.
5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
akibat tindakan dan cara pencegahannya
ü Bahaya pemasangan DC :
- Laserasi pada uretra sehingga dapat
menyebabkan komplikasi striktur uretra
- Infeksi
- Ruptur uretra
- Ruptur buli
ü Cara pencegahan bahaya :
- Sebelum pemasangan harus dipastikan
bahwa seluruh permukaan foly cateter telah diberikan jelly
- Memilih ukuran foly cateter yang
sesuai dengan ukuran lubang uretra
- Saat tindakan dilakukan maka selalu
menggunakan prinsip aseptic
- Bila ada tahanan saat prosedur
tindakan dilakukan maka jangan dipaksakan
6. Hasil yang di dapat dan maknanya
Setelah dilakukan pemasangan dower cateter nampak urine keluar dalam
urine bag dengan warna kuning jernih, tidak pekat dan jumlah urin sebanyak 350
cc. Makna klinis saat ini adalah bahwa pasien tidak terjadi dehidrasi dan
produksi urin masih dalam batas normal. Makna lainnya adalah walaupun terjadi syok cardiogenik namun belum membawa
efek ke ginjal karena GFR ginjal terbukti masih berjalan dengan baik, namun
bila kondisi syok tersebut tidak dapat diatasi dengan cepat maka tidak menutup
kemungkinan perfusi ke organ vital benar-benar memburuk dan ahirnya dapat
terjadi kematian.
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat
dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan
-
Mengatur posisi pasien semi fowler
-
Memberikan oksigen
-
Memasang bedside monitor untuk memantau TTV pasien
-
Kolaborasi pemberian obat-obatan jantung
-
Monitor EKG tiap hari
-
Roghten Thorax
-
Cek Laboratorium :
- CKMB
- Troponin
8. Evaluasi diri
-
Selama prosedur pemasangan dower cateter tidak ada hambatan
yang berarti
-
Foly cateter no 16 dapat masuk dengan mudah dengan tetap
menggunakan prinsip aseptik
No comments:
Post a Comment