Sunday, January 29, 2017

ASKEP CHF


ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. C DENGAN CHF
DI RUANG MELATI RSUD  KABUPATEN BATANG

A.      PENGKAJIAN
1.    Identitas pasien
Nama                           : Ny. C
Umur                           : 68 Tahun
Jenis Kelamin              : perempuan
Suku/Bangsa               : Jawa/Indonesia
Agama                         : Islam
Status Marietal            : Kawin
Alamat                         : Batang
Diagnosa Medik          : CHF
NO  RM                      : 303745
Tanggal masuk : 29 September  2015
Tanggal Pengkajian    : 30 September 2015

2.    Penanggung jawab
Nama                           : Tn. B
Usia                             : 45 tahun
Alamat                         : Batang
Pekerjaan                     : swasta
Hubungan Dg ps         : Anak

3.    Keluhan Utama
Sesak nafas dan nyeri ulu hati.
4.    Riwayat kesehatan
a.         Riwayat kesehatan sekarang
Kurang lebih 11 hari sebelum masuk rumah sakit pasien kontrol ke poli penyakit dalam karena mengalami batuk, 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sesak nafas, kemudian di bawa kembali ke poli penyakit dalam RSUD Batang, karena tak kunjung sembuh akhirnya dokter menganjurkan untuk opname di RSUD Batang.
Sekarang pasien masih mengeluh sesak nafas, namun pasien mengatakan batuknya sudah mulai berkurang. Pasien masih menggunakan oksigen 5 liter/menit untuk melonggarkan pernafasannya.
b.        Riwayat kesehatan dahulu
Pasien memiliki riwayat sakit TB paru kurang lebih 3 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, hingga saat ini pasien masih rutin kontrol ke poli penyakit dalam RSUD Batang, terahir kontrol adalah 3 hari sebelum masuk RS, pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah memiliki penyakit seperti ini, pasien pernah diopnam di RS yang sama karena sakit TB paru, pasien tidak pernah operasi.
c.         Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah dan ibu pasien sudah meninggal, pasien memiliki 6 orang anak 4 laki laki dan 2 perempuan, pasien tinggal bersama anak ke 5 dan ke 6. Keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dimiliki pasien. Keluarga yang tinggal bersama pasien tidak ada yang sedang sakit. Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi, keluarga klien tidak ada kelainan jantung, dan DM.

d.       


Genogram

 











Keterangan :
          : Perempuan                                        : Klien dengan CHF
         : Laki-laki                                            : Tinggal satu rumah
                 : Perempuan sudah meninggal             : Hubungan Pernikahan

                 : laki - laki sudah meninggal                : Hubungan Kandung

5.    Pola Pengkajian Fungsional
a.         Pola Persepsi Managemen Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan sangat penting, klien mengetahui harus sering kontrol ke puskesmas atau ke dokter spesialis penyakit dalam untuk memeriksakan kesehatan. Klien rutin kontrol penyakit paru-parunya setiap bulan sekali. Klien tidak mengerti penyakit yang di deritanya saat ini. Klien hanya merasa sakit paru-parunya kambuh lagi.
b.        Pola Nutrisi Metabolik
Pasien sehari makan teratur 2-3 kali sehari komposisi nasi, sayur dan lauk. Pasien suka makan makanan yang asin-asin. Saat mendapatkan makanan dari RS pasien menghabiskan makanannya, hanya sisa sedikit.
c.         Pola Eliminasi
Pasien mengatakn biasanya kencing 5-7x sehari semalam, selama di RS pasien menggunakan DC, rata-rata perhari 1500cc urine yang dikeluarkan pasien.
d.        Pola Latihan dan Aktifitas
Klien mengatakan masih bisa beraktivitas
Penilaian KATZ
No
Macam ADL
Sifat
Mandiri
Tergantung
1
Makan

2
Kontinen (BAB / BAK)

3
Berpindah

4
Mandi

5
Ke kamar kecil

6
Berpakaian

Kesimpulan :
Nilai G : ketergantungan pada enam fungsi tersebut

e.         Pola Kognitif Perseptual
Persepsi Sensori   : Pasien mengatakan nyeri pada dada, nyeri saat batuk, terasa berkurang saat batuk hilang, nyeri tajam seperti di tusuk-tusuk, nyeri hanya disekitar dada dan tidak menyebar, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul, saat nyeri sekitar 10 – 15 menit.
Pendengaran        : Tidak ada kelainan
Penciuman            : Tidak ada kelainan/ Dalam batas normal.
Pengecapan          : Tidak ada kelainan/ Dalam batas normal.
Penglihatan          : tidak ada kelainan/dalam batas normal
Perabaan               : Tidak ada kelainan/ Dalam batas normal.
Pengkajian fungsi kognitif
No
Item pertanyaan
Benar
Salah
1
Jam berapa sekarang ?
Jawaban : jam 15.00

2
Tahun berapa sekarang ?
Jawaban : tahun 2015

3
Kapan ibu lahir ?
Jawaban : 11 maret 1945

4
Berapa umur ibu sekarang ?
Jawaban : 68 tahun

5
Dimana alamat ibu sekarang ?
Jawaban : Batang

6
Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama ibu ?
Jawaban : 8 orang

7
Tahun ke berapa kemerdekaan indonesia ?
Jawaban : 1945

8
Tahun ke berapa kemerdekaan indonesia ?
Jawaban : 1945

9
Siapa nama presiden RI sekarang ?
Jawaban : Jokowi

10
Coba hitung terbalik dari 20 ke 1
Jawaban : 20, 19, 18, 17, 16, 15, .......1


JUMLAH BENAR
9
1

Keterangan :
Skor benar : 8 – 10 : tidak ada gangguan
Skor benar 0 – 7 : ada gangguan
Pengkajian fungsi kognitif didapatkan skor 9 (tidak ada gangguan), karena klien menjawab dengan benar 9 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan.

SKALA DEPRESI
1.      Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? YaTidak
Jawaban : Ya
2.      Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan atau kesenangan anda ?Ya/tidak
Jawaban : tidak
3.      Apakah anda merasa kehidupan anda sepi dan kosong ?Ya tidak
Jawaban : tidak
4.      Apa anda sering merasa bosan ?Ya tidak
Jawaban : tidak
5.      Apa anda mempunyai semangat yang baik setiap saat ?Ya tidak
Jawaban : Ya
6.      Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?Ya tidak
Jawaban : Ya
7.      Apa anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? Ya tidak
Jawaban : ya
8.      Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?Ya tidak
Jawaban : tidak
9.      Apakah anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru ? Ya tidak
Jawaban : tidak
10.  Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding kebanyakan orang ? Ya tidak
Jawaban : tidak
11.  Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang menyenangkan ? Ya tidak
Jawaban : tidak
12.  Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?Ya tidak
Jawaban : Ya
13.  Apakah anda merasa penuh semangat ? Ya tidak
Jawaban : Ya
14.  Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? Ya tidak
Jawaban : tidak
15.  Apakah anda pkir bahwa orang lain lebih baik keadaanya daripada anda ? Ya tidak
Jawaban : tidak
Keterangan : jawaban becetak tebal bernilai “1” dan jawaban tidak bercetak tebal nilainya “0”
Skor 5-9 : depresi ringan sampai sedang
Skor 10 – 15 : depresi berat
Skor 0 – 5 : normal
Hasil skor nilai 6 Ny C mengalami depresi ringan




f.         Pola Istirahat Tidur
Klien mengatakan sebelum sakit tidur malam klien cukup yaitu 6-7 jam, dan siang 1-2 jam. Saat di rs klien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur. Pasien tidak mengkonsumsi obat tidur.
g.        Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien ingin cepet sembuh karena ingin kumpul bersama anak dan cucunya lagi, dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
h.        Pola Peran dan Hubungan
Klien seorang ibu dari 6 anakdan 5 cucu, klien di rumah sakit tidak merasa kesepian kerena anak dan cucunya bergantian menjenguk dan menemani klien.
i.          Pola Reproduksi Seksual
Klien sudah tidak berhubungan dengan suami karena suami pasien telah meninngal. Klien menarche usia 15 tahun dan monoepause usia 60 tahun, siklus menstruasi 30 hari, pasien merasakan disminore hanya kadang-kadang aja.
j.          Pola Pertahanan Diri
Klien mengatakan jika mempunyai masalah klien mengatasinya dengan sholat dan dzikir serta cerita anak-anak dan meminta solusi.
k.        Pola Keyakinan dan Nilai
Sehari hari menjalankan dan mengikuti kegiatan agama dirumah, klien melakukan sholat jamaah di mushola disekitar rumahnya, tapi sekarang tidak dapat mengikuti kegiatan keagamaan dirumah. Saat di RS klien tidak sholat karena tangannya terpasang infus, klien hanya berdzikir.
6.    Pemeriksaan fisik
a.         Keadaan Umum :
Keadaan umum pasien baik.
b.         Kesadaran : Komposmentis, GCS : E4 M5 V6
c.         Tanda-tanda vital
No
Jenis pemeriksaan
Tanggal dan waktu pemeriksaan
30/09/15
1.
Tekanan darah
150/80 mmHg
2.
Nadi
72 x/ menit
3.
Pernafasan
34 x/ menit
4.
Suhu
36,5ᵒc
                            
d.        Pemeriksaan Head to Toe :
1)        Kepala : Bentuk kepala mesosephal, agak kotor, sedikit berbau, rambut beruban mudah dicabut dan tidak ada lesi, pusing (-)
2)        Mata : Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara terbatas.
3)        Hidung dan telinga : Hidung(Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, kadang tampak nafas cuping hidung sewaktu sesak nafas). Pasien terpasang kanul nasal dan oksigen 3L/menit.
4)        Telinga(simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada, reflek suara baik dan tidak berdengung).
5)        Mulut dan tenggorokan : Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar.
6)        Leher : Tidak tampak retraksi suprasternal, pembesaran kelenjar getah bening tidak teraba.
7)         Dada
Bentuk normal, pengembangan simetris, tidak ada retraksi dinding dada. Nyeri (+), skala nyeri 5, nyeri timbul saat batuk dan hilang saat batuk reda, nyeri seperti ditusuk-tusuk.
8)        Jantung
Inspeksi         : Ictus cordis tak tampak
Palpasi           : Ictus cordis teraba di IC V- VI sinistra..
Perkusi          : Terdengar suara pekak.
Auskultasi     : Terdengar bunyi jantung I-II.
9)        Paru-paru
Inspeksi         : Simetris, statis dinamis
Palpasi           : Tactil fremitus normal
Perkusi          : Terdengar suara sonor seluruh lapisan paru
Auskultasi     : Terdengar suara ronchi


10)    Abdomen
Inspeksi         : Datar, tidak ada lessi pada abdomen
Auskultasi     : bising usus normal
Palpasi           : tidak teraba pembesaran hati dan limpa
Perkusi          : tympani.
11)    Punggung
Tidak ada lessi, punggung tampak lurus tidak bengkok atau bungkuk. Pasien masih mampu berdiri tegak.
12)    Genetalia
Pasien berkelamin wanita. Genetalia bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin.
13)    Ekstremitas
Tidak ada sianosis, akral hangat, tidak ada kelemahan otot, refleks fisiologis ada, refleks patologis tidak ada capilary refill < 2 dtk
14)    Kulit
Warna kuning langsat, lembab, ada luka tetapi sudah kering, kulit keriput,  terpasang infus RL 20 tetes/menit

7.    Pemeriksaan penunjang
a.       Laboratorium
HEMATOLOGI tanggal 29 september  2015
Hemoglobin         12.3     g/dL
Hematokrit           36.70   %
Jumlah leukosit    6.6       /uL
Jumlah trombosit  214      10*3/uL
Kimia klinik
GDS                     120      g/dL
Globulin               3.0       g/dL
Ureum                  30.1     mg/dL
Kreatinin              0.8       mg/dL
Asam urat             2.0       mg/dL
Kolesterol total    123      mg/dL
Trigliserida           83        mg/dL
SGOT                   17        u/L
SGPT                   7          u/L
Protein total         7.3       g/dL
Albumin               4.3       g/dL
URINE tanggal 29 september 2015
Makroskopis
     Warna              kuning
Keruhan           agak keruh
pH                   5.0
Jamur               negatif
Protein             negatif (1+)
Reduksi           negatif
Mikroakopis
Leukosit          10-12
Eritrosit           5-7
Silinder            0-1
Granula halus
Epitel             6.8
Kristal           negatif
Amorf           negatif
Bakteri          positif (1+) bakteri
Trikomonas   negatif
Lain-lain        negatif








EKG
Rate                      : 82                                          R-R                 : 730 ms
QRS                     : 86 ms                                     AXIS              : -180
PR                                    : 150 ms                                   QT                   : 393 ms
QTc                      :460
R(V5)                   : 21,2mm                                 S(V1)              : 18.5 mm
R+S                      : 39.7 mm “Cardio Megali”

0420 (V6)             : Myocardial, Ischemia            0530 (aVL)     :FLAT T
0750 (V2)             : R-R Pattern
ST -0.5mm                                                           -1.0mm ≤  T ≤ 0 mm

8.    Therapy
No
Nama obat
Dosis
Tanggal
30/09/15
1.
Infus Asering
500 cc
20 tpm
2.
Inj. Ceftriaxon
1gr
2x
3.
Inj. Pantoprazole
1gr
1x
4.
Nebulizer Forbiven
3ml
3x
5.
Ambroxol
5 mg
3x
6.
Cardisartan
16mg
1x
7.
Chateter


8.
O2
3L/menit









B.       Analisa Data
No/Tanggal
Data Fokus
Masalah
Etiologi
1
30 september 2015

DS :Klien mengatakan nyeri disekitar dada, nyeri terasa saat batuk-batuk
DO : Klien berbaring,
         ekspersi wajah terlihat menahan sakit.
P : Nyeri saat batuk
Q : Nyeri tajam, seperti tertusuk - tusuk
R : Nyeri hanya di bagian dada dan tidak menyebar
S : 5
T : Hilang timbul, saat nyeri sekitar 10 – 15 menit.
Nyeri

Peningkatan tekanan cardio vaskuler

2
30 september  2015
DS : klien mengatakan lemas saat turun dari tempat tidur.
DO :  aktivitas mandi dan kekamar kecil dibantu keluarga
Skor KATZ : C
Defisit perawatan diri
Kelemahan fisik
3
30 september 2013
DS :Pasien mengatakan dadanya sesak saat bernafas dan batuk.
DO : RR: 34x/menit, irama nafas cepat dan pendek, nampak cuping hidung, klien terpasang oksigen kanul nasal 3L/menit.
Pola nafas tidak efektif
Kelelahan otot-otot pernafasan



C.      Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1.      Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan
2.      Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan cardio vaskuler
3.      Defisit perawatan diriberhubungan dengan kelemahan fisik



D.      Intervensi
No
Tanggal/jam
Dx
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
1
Rabu, 30 september 2015
j. 14.00
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pola nafas pasien teratur dengan KH:
-     Pasien menunjukan pernapasan optimal
-     Irama dan kecepatan normal
-     RR: 22-24x/menit
Pemantauan pernafasan
1.      Pantau RR
2.      Pantau pola nafas, perhatikan adanya bradipnea
3.      Pantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
1.      Ajarkan tehnik relaksasi
2.      Ajarkan tehnik batuk efektif
Aktivitas kolaboratif
1.      Konsultasi ahli terapi pernafasan
2.      Berikan obat bronkodilator sesuai dengan program
3.      Berikan terapi nebulizer
4.      Berikan oksigen
2
Rabu, 30 september 2015
j. 14.00
2
Perilaku pengendalian nyeri efektif
Tingkat Nyeri terkontrol
Tingkat kenyamanan terpenuhi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam :

-          Melaporkan gejala nyeri  terkontrol
-          Melaporkan kenyamanan fisik dan psikologis
-          Mengenali factor yang menyebabkan nyeri
-          Melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri: <4)
-          Tidak menunjukkan respon non verbal adanya nyeri
-          Menggunakan terapi analgetik dan non analgetik
-          Tanda vital dalam rentang yang diharapkan
Nadi :
Dewasa:70-85x/mnt
TD :
Umur 40-60 th: 140/90 mmHg
Umur >  60 th : 150/90 mmHg
RR  :
Dewasa: 16-20x/menit
Manajemen nyeri
1.      Kaji tingkat  nyeri yang komprehensif :  lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan.
2.      Monitor skala nyeri dan   observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan
3.      Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum menjadi berat
4.      Kelola nyeri dengan pemberian analgesik tiap 4 jam, dan monitor keefektifan tindakan mengontrol nyeri
5.      Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya, kegaduhan.
6.      Ajarkan tehnik non farmakologis kepada klien dan keluarga : relaksasi, distraksi, terapi musik, terapi bermain,terapi aktivitas, akupresur, kompres panas/ dingin, masase.  imajinasi terbimbing (guided imagery),hipnosis ( hipnoterapy ) dan pengaturan posisi.
7.      Informasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri : misal klien cemas, kurang tidur, posisi tidak rileks.
8.      Ajarkan pada klien dan keluarga tentang penggunaan analgetik dan efek sampingnya
9.      Kolaborasi medis untuk pemberian analgetik, fisioterapis/ akupungturis.

3
Rabu, 30 september 2015
j. 14.00
3
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selamax 24 jam diharapkan klien meningkatkan perawatan diri secara mandiri dengan kriteria hasil :
-          Menunjukkan keinginan mengelola perawatan diri secara mandiri
-          Pasien tampak terawat dan rapih
-          Peningkatan skor KATZ menjadi A
Bantuan perawatan diri, mandi/higiene:
1.      Bantu pasien untuk memenuhi higiene pribadi.
2.      Dorong berjalan dan latihan fisik untuk membentuk kekuatan
3.      Mandikan dan keringkan pasien untuk melindungi kulit rapuh
Pengkajian :
1.      Kaji kemampuan menggunakan alat bantu
2.      Pantau kebersihan rambut, mulut, kuku dan kulit.
Aktifitas lain :
1.      Dukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene
2.      Dukung pasien untuk mengatur langkahnya sendiri selama perawatan
3.      Letakan peralatan mandi dekat dengan tempat tidur atau dikamar mandi
4.      Tingkatkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan klien 


E.       Tindakan Keperawatan
Tgl/jam
Dx
Implementasi
Respon
Ttd
Rabu, 30 sept 2015
j. 14.00












J 14.30













1

Memantau pola nafas meliputi frekuensi, irama, suara nafas


Memantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi






Mengajarkan pasien tehnik relaksasi



Menajarkanpasien tehnik batuk efektif



Memberikan terapi nebulizer





Memberikan oksigen




Memberikan obat bronkodilator sesuai dengan program


S : -
O : RR: 29x/menit, suara nafas vesikuler, irama bradipnea

S : -
O : TTV
TD: 150/80mmHg
N: 72x/menit
RR: 34x/menit
S: 36.5C


S : Pasien mengatakan paham
O: Pasien antusias saat diberikan penjelasan

S : Pasien mengatakan paham
O : Pasien tampak melakukan apa yang dicontohkan perawat

S : -
O : Nebulizer menggunakan oksigen dengan selang sungkup, dosis obat farbiven 3cc

S : Pasien mengatakan tidak betah menggunakan oksigen
O : pasien terpasang selang oksigen 3L/menit

S : -
O : Obat diberikan peroral, ambroxol 5mg . 3x1











senin, 12Okt 2015
16.30

16.45







16.50



17.00





17.30




18.00



18.15




19.00



20.00
3
Mengkaji kemampuan menggunakan alat bantu



Memantaukebersihan rambut, mulut, kuku dan kulit.






Membantu pasien untuk memenuhi higiene pribadi.


Memandikan dan mengeringkan pasien untuk melindungi kulit rapuh




Mendorong klien untuk berjalan dan berlatih fisik untuk membentuk kekuatan



Mendukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene


Mendukungpasien untuk mengatur langkahnya sendiri selama perawatan



Meletakan peralatan mandi dekat dengan tempat tidur atau dikamar mandi


Meningkatkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan klien
S : Klien mengatakan belum bisa berjalan sendiri
O : klien tampak berjalan dibantu anaknya

S : Klien mengatakan biasa keramas 1x 2 hari, sikat gigi 1x sehari selama sakit, potong kuku 1x 2 minggu.
O :   Rambut tampak kotor, gigi bersih, kuku bersih dan sedikit panjang.

S : klien mengatakan senang dibantu perawat
O : Klien tampak kooperatif

S : klien mengatakan biasa menggunakan sarung untuk mengeringkan badan setelah mandi
O : Klien kooperatif

S : Klien mengatakan mau berlatih
O : Klien kooperatif


S: klien mengatakan tidak betah jika sehari tidak mandi
O: Klien kooperatif

S: klien mengatakan hanya bisa berjalan 1-2 langkah sendiri
O: Klien tampak lemah saat berjalan

S: -
O: Alat mandi diletakan di lemari sebelah bed pasien

S: Klien mengatakan mau berlatih mandi dan merawat diri sendiri
O: klien tampak kooperatif



senin, 12 Okt 2015
19.00

19.15







19.30



19.45



19.55

2
Mengkaji tingkat  nyeri yang komprehensif :  lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan.


Memonitor skala nyeri dan   observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan





Mengajarkan teknik relaksasi


Mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya, kegaduhan.

Menginformasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri : misal klien cemas, kurang tidur, posisi tidak rileks.
Melakukan kolaborasi medis untuk pemberian analgetik, fisioterapis/ akupungturis.
S :klien mengatakan nyeri disekitar dada terutama dada kiri
O : klien tampak meringiis kesakitan

S : klien mengatakan skala nyeri 5 seperti ditusuk-tusuk
O :ttv : Td : 150/80 mmHg
N : 72 x / menit
RR : 34 x / menit
S : 36,5OC

S : klien mengikuti
O : tampak nafas dalam

S : klien megatakan nyaman di ruangan, cahaya cukup
O : klien tampak tiduran


S : -
O : klien tampak ingin tidur

S : -
O : klien belum mendapatkan analgetik

Selasa, 13 Okt 2015
15.00
15.15






15.30


15.45



15.55





16.10




16.20
1
Memantau pola nafas meliputi frekuensi, irama, suara nafas


Memantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi





Mengajarkan pasien tehnik relaksasi


Menajarkanpasien tehnik batuk efektif



Memberikan terapi nebulizer




Memberikan oksigen




Memberikan obat bronkodilator sesuai dengan program
S : -
O : RR: 26x/menit, suara nafas vesikuler, irama bradipnea

S : -
O : TTV
TD: 140/90mmHg
N: 83x/menit
RR: 26x/menit
S: 36.5C

S : pasien mengatakan paham
O : pasien antusias saat diberikan penjelasan

S : pasien mengatakan paham
O : pasien tampak melakukan apa yang dicontohkan perawat

S : -
O : nebulizer menggunakan oksigen dengan selang sungkup, dosis obat farboven 3cc
S : pasien mengatakan tidak betah menggunakan oksigen
O : pasien terpasang selang oksigen
S : -
O : obat diberikan peroral, ambroxol 5mg . 3x1

Selasa, 13 Okt 2015
16.30

16.45







16.50



17.00





17.30


18.00


18.45




19.30



19.45
3
Mengkaji kemampuan menggunakan alat bantu



Memantaukebersihan rambut, mulut, kuku dan kulit.






Membantu pasien untuk memenuhi higiene pribadi.


Memandikan dan mengeringkan pasien untuk melindungi kulit rapuh




Mendorong klien untuk berjalan dan berlatih fisik untuk membentuk kekuatan

Mendukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene

Mendukungpasien untuk mengatur langkahnya sendiri selama perawatan



Meletakan peralatan mandi dekat dengan tempat tidur atau dikamar mandi


Meningkatkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan klien
S : Klien mengatakan belum bisa berjalan sendiri
O : klien tampak berjalan dibantu anaknya

S : Klien mengatakan biasa keramas 1x 2 hari, sikat gigi 1x sehari selama sakit, potong kuku 1x 2 minggu.
O :   Rambut tampak kotor, gigi bersih, kuku bersih dan sedikit panjang.

S : klien mengatakan senang dibantu perawat
O : Klien tampak kooperatif

S : klien mengatakan biasa menggunakan sarung untuk mengeringkan badan setelah mandi
O : Klien kooperatif

S : Klien mengatakan mau berlatih
O : Klien kooperatif
S: klien mengatakan tidak betah jika sehari tidak mandi
O: Klien kooperatif
S: klien mengatakan hanya bisa berjalan 1-2 langkah sendiri
O: Klien tampak lemah saat berjalan

S: -
O: Alat mandi diletakan di lemari sebelah bed pasien

S: Klien mengatakan mau berlatih mandi dan merawat diri sendiri
O: klien tampak kooperatif

Selasa, 13 Okt 2015
18.30

18.45





18.50


19.00




19.30




20.00
2
















Mengkaji tingkat  nyeri yang komprehensif :  lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan.

Memonitor skala nyeri dan   observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan




Mengajarkan teknik relaksasi


Mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya, kegaduhan.

Menginformasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri : misal klien cemas, kurang tidur, posisi tidak rileks.

Melakukan kolaborasi medis untuk pemberian analgetik, fisioterapis/ akupungturis.

S : klien mengatakan nyeri dada kiri
O : klien tampak meringiis kesakitan

S : klien mengatakan skala nyeri 5 seperti jarem
O :ttv : TD : 140/90 mmHg
N : 83 x / menit
RR : 26 x / menit
S : 36,5OC
S : klien mengikuti
O : tampak nafas dalam

S : klien mengatakan nyaman di ruangan, cahya cukup
O : klien tampak tiduran


S : -
O : klien tampak hendak tidur



S : -
O : klien belum mendapatkan analgetik


Rabu, 14 Okt 2015
15.00

15.15






15.30


15.45



15.55






16.10
1

Memantau pola nafas meliputi frekuensi, irama, suara nafas


Memantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi





Mengajarkan pasien tehnik relaksasi nafas dalam


Mengajarkanpasien tehnik batuk efektif



Memberikan terapi nebulizer






Memberikan obat bronkodilator sesuai dengan program
S : -
O : RR: 24x/menit, suara nafas vesikuler, irama normal

S : -
O : TTV
TD: 140/90mmHg
N: 82x/menit
RR: 24x/menit
S: 36.5C

S : pasien mengatakan paham
O : pasien antusias saat diberikan penjelasan

S : pasien mengatakan paham
O : pasien tampak melakukan apa yang dicontohkan perawat

S : -
O : nebulizer menggunakan oksigen dengan selang sungkup, dosis obat farboven 3cc


S : -
O : obat diberikan peroral, ambroxol 5mg . 3x1











16.30




16.45







16.50



17.00





17.30




18.45



19.30




20.00



20.30



3
Mengkaji kemampuan menggunakan alat bantu



Memantaukebersihan rambut, mulut, kuku dan kulit.






Membantu pasien untuk memenuhi higiene pribadi.


Memandikan dan mengeringkan pasien untuk melindungi kulit rapuh




Mendorong klien untuk berjalan dan berlatih fisik untuk membentuk kekuatan



Mendukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene


Mendukungpasien untuk mengatur langkahnya sendiri selama perawatan



Meletakan peralatan mandi dekat dengan tempat tidur atau dikamar mandi


Meningkatkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan klien

S : Klien mengatakan belum bisa berjalan sendiri
O : klien tampak berjalan dibantu anaknya

S : Klien mengatakan biasa keramas 1x 2 hari, sikat gigi 1x sehari selama sakit, potong kuku 1x 2 minggu.
O :   Rambut tampak kotor, gigi bersih, kuku bersih dan sedikit panjang.

S : klien mengatakan senang dibantu perawat
O : Klien tampak kooperatif

S : klien mengatakan biasa menggunakan sarung untuk mengeringkan badan setelah mandi
O : Klien kooperatif

S : Klien mengatakan mau berlatih
O : Klien kooperatif


S: klien mengatakan tidak betah jika sehari tidak mandi
O: Klien kooperatif

S: klien mengatakan hanya bisa berjalan 1-2 langkah sendiri
O: Klien tampak lemah saat berjalan

S: -
O: Alat mandi diletakan di lemari sebelah bed pasien

S: Klien mengatakan mau berlatih mandi dan merawat diri sendiri
O: klien tampak kooperatif

Rabu, 14 Okt 2015
19.00

19.15





19.30



19.45




19.55
2






















Mengkaji tingkat  nyeri yang komprehensif :  lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan.

Memonitor skala nyeri dan   observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan




Mengajarkan teknik relaksasi



Mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya, kegaduhan.

Menginformasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri : misal klien cemas, kurang tidur, posisi tidak rileks.
S :klien mengatakan nyeri dada kiri
O : klien tampak meringiis kesakitan

S : klien mengatakan skala nyeri 2
O :ttv : Td : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 36,5OC
S : klien mengikuti
O : tampak nafas dalam


S : klien megtakan nyaman di ruangan, cahya cukup
O : klien tampak tiduran


S : -
O : klien tampak tidur







F.       Evaluasi
Tgl/jam
Dx
Catatan perkembangan
Ttd
Rabu, 30 sept 2015
j. 14.00

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan




Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan cardio vaskuler











Defisit perawatan diriberhubungan dengan kelemahan fisik

S : Klien mengatakan sesak nafas, batuk
O : Posisi duduk semi fowler, klien menggunakan O2, 3liter. RR 34x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Berikan O2, 3L/menit
Berikan terapi nebulizer dan bronkodilator seuai advis
Berikan posisi semi fowler

S : klien mengatakan nyeri disekitar dada,
P: Adanya peningkatan tekanan cardio vaskuler
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Sekitar dada
S: 5
T: Muncul saat batuk dan hilang saat batuk reda
O : klien tampak memegangi dadanya saat batuk
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Ajarkan tehnik relaksasi nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
Berikan posisi nyaman

S : Klien mengatakan belum mampu melakukan perawatan diri sendiri
O : Klien mandi dan kekamar kecil dibantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Bantu pasien melakukan perawatan diri
Anjurkan berlatih berjalan
Dekatkan alat mandi dengan bed atau letakan di kamar mandi

Selasa  13 Oktober 2015

21.30


Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan




Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan cardio vaskuler










Defisit perawatan diriberhubungan dengan kelemahan fisik

S : Klien mengatakan sesak nafas, batuk
O : Posisi duduk semi fowler, klien menggunakan O2, 3liter. RR 28x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Berikan O2, 3L/menit
Berikan terapi nebulizer dan bronkodilator seuai advis
Berikan posisi semi fowler

S : klien mengatakan nyeri disekitar dada,
P: Adanya peningkatan tekanan cardio vaskuler
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Sekitar dada
S: 5
T: Muncul saat batuk dan hilang saat batuk reda
O : klien tampak memegangi dadanya saat batuk
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Ajarkan tehnik relaksasi nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
Berikan posisi nyaman

S : Klien mengatakan belum mampu melakukan perawatan diri sendiri
O : Klien mandi dan kekamar kecil dibantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Bantu pasien melakukan perawatan diri
Anjurkan berlatih berjalan
Dekatkan alat mandi dengan bed atau letakan di kamar mandi



Rabu 14 Okt  2015

21.00
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan

Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan cardio vaskuler








Defisit perawatan diriberhubungan dengan kelemahan fisik

S : Klien mengatakan sesak nafas, batuk
O : Posisi duduk semi fowler, klien menggunakan O2, 3liter. RR 24x/menit
A : masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

S : klien mengatakan nyeri disekitar dada,
P: Adanya peningkatan tekanan cardio vaskuler
Q: Seperti ditusuk-tusuk, njarem
R: Sekitar dada
S: 2
T: Muncul saat batuk dan hilang saat batuk reda
O : klien tampak memegangi dadanya saat batuk
A : masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

S : Klien mengatakan belum mampu melakukan perawatan diri sendiri
O : Klien mandi dan kekamar kecil dibantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Bantu pasien melakukan perawatan diri
Anjurkan berlatih berjalan
Dekatkan alat mandi dengan bed atau letakan di kamar mandi





G.      Tindakan Keperawatan
Tgl/jam
Dx
Implementasi
Respon
Ttd
Rabu, 30 sept 2015
j. 14.00












J 14.30













1

Memantau pola nafas meliputi frekuensi, irama, suara nafas

Memantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi




Mengajarkan pasien tehnik relaksasi



Menajarkan pasien tehnik batuk efektif



Memberikan terapi nebulizer





Memberikan oksigen



Memberikan obat bronkodilator sesuai dengan program
S : -
O : RR: 29x/menit, suara nafas vesikuler, irama bradipnea
S : -
O : TTV
TD: 150/80mmHg
N: 72x/menit
RR: 34x/menit
S: 36.5C
S : Pasien mengatakan paham
O: Pasien antusias saat diberikan penjelasan

S : Pasien mengatakan paham
O : Pasien tampak melakukan apa yang dicontohkan perawat

S : -
O : Nebulizer menggunakan oksigen dengan selang sungkup, dosis obat farbiven 3cc

S : Pasien mengatakan tidak betah menggunakan oksigen
O : pasien terpasang selang oksigen 3L/menit
S : -
O : Obat diberikan peroral, ambroxol 5mg . 3x1




























Deta
H.      Evaluasi
Tgl/jam
Dx
Catatan perkembangan
Ttd
Rabu, 30 sept 2015
j. 15.00

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan





S : Klien mengatakan sesak nafas, batuk
O : Posisi duduk semi fowler, klien menggunakan O2, 3liter. RR 34x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Pemantauan pernafasan
1.      Pantau RR
2.      Pantau pola nafas, perhatikan adanya bradipnea
3.      Pantau TTV untuk mnunjukan adanya komplikasi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
1.      Ajarkan tehnik relaksasi
2.      Ajarkan tehnik batuk efektif
Aktivitas kolaboratif
1.      Konsultasi ahli terapi pernafasan
2.      Berikan obat bronkodilator sesuai dengan program
3.      Berikan terapi nebulizer
4.      Berikan oksigen





















Deta


No comments:

Post a Comment