Monday, January 23, 2017

TAK HALUSINASI


TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

SESI 1: MENGENAL HALUSINASI

Tujuan:
1.      Klien dapat mengenal halusinasi.
2.      Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3.      Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4.      Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

Setting:
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Tempat tenang dan nyaman.

Alat:
1.      Spidol
2.      Papan tulis/whiteboard/flipchart

Metode:
1.      Diskusi dan tanya jawab
2.      Bermain peran/simulasi

Langkah kegiatan:
1.      Persiapan
a.       Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan persepsi: halusinasi
b.      Membuat kontrak dengan klien
c.       Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
1)      Salam terapis kepada klien
2)      Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis (pakai papan nama)
3)      Menanyakan nama dan nama panggilan semua klien (beri papan nama).
b.      Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c.       Kontrak
1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
2)      Terapis menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
a)      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis
b)      Lamanya kegiatan 30-45 menit
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3.      Tahap Kerja
a.       Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi.
b.      Terapis meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard.
c.       Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d.      Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
4.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2)      Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
c.       Kontrak yang akan datang
1)      Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
2)      Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi
1.      Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal halusinasi, waktu terjadinya, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadi halusinasi dan masukkan ke dalam formulir evaluasi pada tabel 1.
2.      Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.



















TABEL 1: FORMULIR EVALUASI
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI 1: MENGENAL HALUSINASI

No
Nama Klien
Menyebut Isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat halusinasi
1.






2.






3.






4.






5.






6.






7.






8.






9.






Sumber: Keliat dan Akemat (2004). Keperawatan Jiwa: Terapi aktivitas kelompok.Jakarta:EGC.


Petunjuk pengisian:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.      Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu, situasi, dan perasaan.
a.      
 
Jika klien mampu beri tanda

b.     
X
 
Jika klien tidak mampu beri tanda                 













SESI 2: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK
         
Tujuan:
1.      Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2.      Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3.      Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

Setting:
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Tempat tenang dan nyaman.

Alat:
1.      Spidol dan Papan tulis/whiteboard/flipchart
2.      Jadwal kegiatan klien.

Metode:
1.      Diskusi dan tanya jawab
2.      Bermain peran/simulasi

Langkah kegiatan:
1.      Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
                        1)      Salam terapis kepada klien
                        2)      Klien dan terapis pakai papan nama.
b.      Evaluasi/validasi
                        1)      Menanyakan perasaan klien saat ini
                        2)      Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi, dan perasaan.
c.       Kontrak
                        1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan
                        2)      Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:
a)      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis
b)      Lamanya kegiatan 30-45 menit
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3.      Tahap Kerja
a.       Terapis meminta klien untuk menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
b.      Beri pujian setiap klien selesai bercerita.
c.       Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
d.      Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan....”.
e.       Terapis meminta masing-masing klien untuk memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua klien mendapat giliran
f.       Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai mempergakan cara menghardik halusinasi.
4.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
                        1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
                        2)      Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak Lanjut
                        1)      Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
                        2)      Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien
c.       Kontrak yang akan datang
                        1)      Terapis menyepakati TAK yang akan datang, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
                        2)      Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi
a)      Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik dan masukkan ke dalam formulir evaluasi pada tabel 2.
b)      Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien menggunakan cara tersebut, jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal).



















TABEL 2: FORMULIR EVALUASI
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI 2: MENGHARDIK HALUSINASI

No
Aspek yang dinilai
Nama klien










1.
Menyebutkan cara yang selama ini digunakan mengatasi halusinasi








2.
Menyebutkan efektifitas cara tersebut








3.
Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik








4.
Memperagakan menghardik halusinasi










Petunjuk pengisian:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.      Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan cara yang biasa digunakan untuk mengatsi halusinasi, keefektifannya, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik, dan memperagakannya.
a.      
 
Jika klien mampu beri tanda

b.     
X
 
Jika klien tidak mampu beri tanda                 






















SESI 3: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN
         
Tujuan:
1.      Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
2.      Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.

Setting:
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Tempat tenang dan nyaman.

Alat:
1.      Spidol dan Papan tulis/whiteboard/flipchart
2.      Pulpen
3.      Jadwal kegiatan klien.

Metode:
1.      Diskusi dan tanya jawab
2.      Bermain peran/simulasi dan latihan

Langkah kegiatan:
a.       Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
1)      Salam terapis kepada klien
2)      Klien dan terapis pakai papan nama.
b.      Evaluasi/validasi
1)      Menanyakan perasaan klien saat ini
2)      Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
3)      Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi.
c.       Kontrak
1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal latihan satu cara mengontrol halusinasi
2)      Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:
a)   Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis
b)      Lamanya kegiatan 30-45 menit
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3.      Tahap Kerja
a.       Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
b.      Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, dan tulis di whiteboard.
c.       Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapi menulis formulir yang sama di whiteboard.
d.      Terapis membimbing klien satu persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klein menggunakan formulir, terapis menggunakan whiteboard.
e.       Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
f.       Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
4.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
                        1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
                        2)      Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan 2 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu: menghardik dan melakukan kegiatan.
c.       Kontrak yang akan datang
                        1)      Terapis menyepakati TAK yang akan datang, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
                        2)      Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi
1.      Evaluasi
      Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi dan masukkan dalam formulir evaluasi pada tabel 3.
2.      Dokumentasi
      Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 3. Klien mampu memperagakan cara kegiatan harian dan menyusul jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah halusinasi.




















TABEL 3: FORMULIR EVALUASI
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI 3: MENCEGAH HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

No
Aspek yang dinilai
Nama klien










1.
Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan








2.
Memperagakan kegiatan yang biasa dilakukan








3.
Menyusun jadwal kegiatan harian








4.
Menyebutkan dua cara mengontrol halusinasi










Petunjuk pengisian:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.      Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi.
a.      
 
Jika klien mampu beri tanda

b.     
X
 
Jika klien tidak mampu beri tanda                 























SESI 4: MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP
         
Tujuan:
1.      Klien dapat memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
2.      Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah terjadinya halusinasi.

Setting:
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Ruang tenang dan nyaman.

Alat:
1.      Spidol dan Papan tulis/whiteboard/flipchart
2.      Pulpen
3.      Jadwal kegiatan klien.

Metode:
1.      Diskusi dan tanya jawab
2.      Bermain peran/simulasi

Langkah kegiatan:
1.      Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
                        1)      Salam terapis kepada klien
                        2)      Klien dan terapis pakai papan nama.
b.      Evaluasi/validasi
                        1)      Menanyakan perasaan klien saat ini
                        2)      Terapis menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari (menghardik dan menyibukkan diri dengan kegaitan terarah) untuk mencegah halusinasi.
c.       Kontrak
                        1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
                        2)      Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:
a)      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis
b)      Lamanya kegiatan 30-45 menit
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4.      Tahap Kerja
a.       Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
b.      Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.
c.       Terapis meminta klien untuk menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan.
d.      Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “Suster ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau “Suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.
e.       Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan  dengan orang disebelahnya
f.       Berikan pujian atas keberhasilam klien
g.      Ulangi e dan f sampai semua klian mendapat giliran.
5.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
                        1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
                        2)      Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih.
                        3)      Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan 3 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu: menghardik dan melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c.       Kontrak yang akan datang
                        1)      Terapis menyepakati TAK yang akan datang, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
                        2)      Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi
1.      Evaluasi
      Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap dan masukkan dalam formulir evaluasi pada tabel 4.
2.      Dokumentasi
      Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 4. Klien mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat ruangan.

















TABEL 4: FORMULIR EVALUASI
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI 3: MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

No
Aspek yang dinilai
Nama klien










1.
Menyebutkan orang yang biasa diajak bercakap-cakap








2.
Memperagakan percakapan









3.
Menyusun jadwal percakapan









4.
Menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah halusinasi










Petunjuk pengisian:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.      Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi.
a.      
 
Jika klien mampu beri tanda

b.     
X
 
Jika klien tidak mampu beri tanda                 






















SESI 5: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT
         
Tujuan:
1.      Klien dapat memahami pentingnya patuh minum obat
2.      Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3.      Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

Setting:
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Tempat tenang dan nyaman.

Alat:
1.      Spidol dan Papan tulis/whiteboard/flipchart
2.      Jadwal kegiatan klien.
3.      Beberapa contoh obat

Metode:
1.      Diskusi dan tanya jawab
2.      Melengkapi jadwal harian

Langkah kegiatan:
1.      Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
                        1)      Salam terapis kepada klien
                        2)      Klien dan terapis pakai papan nama.
b.      Evaluasi/validasi
                        1)      Menanyakan perasaan klien saat ini
                        2)      Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan, dan bercakap-cakap).
c.       Kontrak
                        1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal latihan satu cara mengontrol halusinasi
                        2)      Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:
a)      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis
b)      Lamanya kegiatan 30-45 menit
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3.      Tahap Kerja
a.       Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang dan memperlambat kambuh.
b.      Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat yaitu penyebab kambuh
c.       Terapis meminta klien menyampaikan obat yang diminum dan waktu meminumnya. Buat daftar di whiteboard.
d.      Terapis menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
e.       Terapis meminta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.
f.       Berikan pujian pada klien yang benar.
g.      Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard).
h.      Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di whiteboard).
i.        Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu mencegah halusinasi/kambuh
j.        Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi muncul lagi/kambuh
k.      Meminta klien menyebutkan kembali keuntungan petuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat
l.        Memberi pujian tiap kali klien benar.
4.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
                        1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
                        2)      Terapi menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
                        3)      Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan 4 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu: menghardik dan melakukan kegiatan, bercakap-cakap, patuh minum obat.
c.       Kontrak yang akan datang
                        1)      Terapis mengakhiri  sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
                        2)      Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

Evaluasi dan Dokumentasi
1.      Evaluasi
      Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 5, kemampuan yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat dan masukkan dalam formulir evaluasi pada tabel 5.
2.      Dokumentasi
      Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 5. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.





TABEL 5: FORMULIR EVALUASI
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI 5: MENCEGAH HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

No
Nama Klien
Menyebutkan 5 benar
cara minum obat
Menyebutkan keuntungan minum obat
Menyebut kan akibat tidak patuh minum obat
1.





2.





3.





4.





5.





6.





7.





8.





9.






Petunjuk pengisian:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.      Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan lima benar minum obat, keuntungan minum obat, akibat tidak patuh minum obat.
a.                                                                                                      
 
Jika klien mampu beri tanda

X
 
Jika klien tidak mampu beri tanda                  

No comments:

Post a Comment