Sunday, January 22, 2017

laporan perjalanan tkhi kloter SOC05



LAPORAN KESAN DAN SARAN
SELAMA PERJALANAN TUGAS MENDAMPINGI JAMAAH HAJI
KLOTER 5 EMBARKASI SOC













 



















Disusun Oleh:
dr. ADAM HARTONO
ADIN SUTANTO
SYAMSIYAH RATNAWATI



TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA
EMBARKASI SOC
TAHUN 1437 H / 2016 M

LAPORAN KESAN DAN SARAN
SELAMA PERJALANAN TUGAS MENDAMPINGI JAMAAH HAJI
KLOTER 5 EMBARKASI SOC


1.      Pra Embarkasi
a.       Seleksi TKHI 2016
Pelaksanaan seleksi dilaksanakan dengan cukup ketat. Pendaftaran dengan sistem online sangat membantu dalam menyingkirkan pendaftar yang tidak familiar dengan komputer dan internet. Seleksi berkas termasuk beragam persyaratan juga memperketat seleksi ini. Pemeriksaan psikometri yang sudah dilaksanakan dua tahun dirasakan sangat diperlukan agar dapat terpilih petugas yang mempunyai mental yang baik dan tangguh. Proses seleksi yang bersih dan ketat perlu dipertahankan.
b.      Pelatihan Kompetensi di BAPELKES Salaman di Magelang
Calon petugas TKHI yang lolos dalam seleksi berkas dan tes psikometeri kemudian diberikan pelatihan kompetensi untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan haji kloter di indonesia maupun di arab saudi. Pembekalan ini dititik beratkan pada kondisi – kondisi yang spesifik sering terjadi pada pelayanan haji. Kompetensi ini juga meliputi ujian tentang pengetahuan dan keterampilan penangangan kegawatdaruratan. Inti pelayanan yang diutamakan termasuk soft skill petugas dalam menghadapi permasalahan yang mungkin ada di dalam pelaksanaan pelayanan sebagai petugas. Materi pelatihan dalam bentuk ceramah, permainan, simulasi peran, diskusi, dan pelatihan fisik yaitu senam dan jalan kaki. Dalam pelatihan juga diberikan materi manasik haji agar petugas juga dapat mempunyai gambaran yang baik mengenai prosesi ibadah haji.
Saran yang kami ajukan untuk perbaikan pelatihan antara lain :
-          Diberikannya kesempatan untuk melatih kembali kemampunan penanganan kedaruratan medis dengan menambah jumlah jam pelajaran khusus materi ini, dan mengurangi jam pelajaran yang sifatnya untuk permainan.
-          Materi manasik haji disertai dengan praktek.
-          Dengan model pelatihan yang menggunakan metode andragogi kami usulkan agar modul dapat diberikan online dan dapat diunduh sebelum pelaksanaan pelatihan sehingga sudah dapat dipelajari di rumah sebelum pelatihan.
-          Diberikan materi khusus tentang tata cara mengisi COD dan AV.
-          Perbaikan pada sistem absensi barcode, dimana kadang petugas datang terlambat, atau jaringan internet yang kurang lancer, serta scanner kadang tidak dapat melakukan proses scanning.
c.       Pelatihan Integrasi di Solo
Pelatihan integrasi diikuti petugas haji dari bidang pelayanan ibadah dan pelayanan kesehatan. Pelatihan ini dilaksanakan agar dapat terbina tim yang solid dalam pelayanan. Proses pelatihan berjalan dengan baik dan cukup lengkap, dengan materi yang diajarkan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, role play, permainan dan pelatihan fisik melalui pelatihan senam dan jalan. Akomodasi dan konsumsi selama pelatihan sangat baik.
Saran yang kami ajukan untuk perbaikan pelatihan antara lain :
-          Interaksi antar bidang (petugas kesehatan dan petugas pendamping ibadah) lebih ditingkatkan melalui materi pelatihan.
-          Pendidikan bahasa arab dasar untuk percakapan minimal di arab saudi.
-          Pemantapan manasik di awal pelatihan agar calon petugas yang belum berhaji mempunyai dasar dalam diskusi.
-          Diberikan simulasi real-time alur pelaporan kloter-sektor dan sistem rujukan.

2.      Embarkasi
Kegiatan dan pelayanan jamaah di embarkasi cukup baik. petugas TKHI datang satu hari sebelum kedatangan jemaah calon haji di embarkasi dengan menempati asrama di wisma armina. Di wisma armina, petugas TKHI memperoleh pembinaan dari seksi pembinaan bidang ibadah dan bidang kesehatan. Pembinaan ini sangat membantu petugas dalam memberikan gambaran kondisi aktual di arab saudi, dan pembekalan lain berkaitan dengan proses pelayanan di arab saudi sekaligus pembaruan komitmen pelayanan petugas agar tetap konsentrasi pada pelayanan kepada jamaah calon haji. Pelayanan di asrama armina cukup memuaskan, hanya saja kita masih harus mencari makan di luar asrama.
Kontak pertama petugas dengan jemaah calon haji terjadi pada proses penerimaan jemaah calon haji di Asrama Haji Donohudan. Upacara ini dapat pula digunakan oleh petugas TKHI sebagai sarana skrining awal jamaahnya. Pemeriksaan oleh petugas embarkasi menemukan ada jamaah yang tidak mempunyai BKJH, ada beberapa jamaah yang ditemukan suatu faktor resiko tetapi pada BKJH tidak tercantum. Saran kami pada penyelenggaraan haji tahun depan adalah agar petugas haji di daerah dapat bekerja sama dengan lebih baik agar kelengkapan administrasi tidak menjadi masalah. Pada petugas pemeriksa jemaah calon haji di puskesmas dan rumah sakit agar dapat lebih teliti memeriksa dan mendiagnosis jemaah calon haji dan dengan lengkap pula menuliskannya pada buku BKJH. Pada saat pemeriksaan awal jamaah kami ada yang perlu dirujuk ke rumah sakit dapat dilayani dengan baik dan cepat. Tim di embarkasi juga sangat memfasilitasi proses menuju ke pesawat, khususnya dalam mendampingi jamaah dengan kursi roda. Saran kami adalah petugas diberi logistik untuk sarapan/makan siang/makan malam saat di embarkasi, banyak jamaah risti yang lolos dalam pemeriksaan, masih banyak risti yang di BKJH tidak tertera riwayat penyakit sebelumnya, tidak dibagikannya lembar COD dan AV.

3.      Pesawat (berangkat)
Pada saat masuk pesawat, jamaah dapat masuk dengan tertib dan duduk sesuai tempat duduk masing-masing dibantu oleh pramugari dan purser. Pesawat dapat terbang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Setelah pesawat mengudara beberapa jamaah ada yang mengeluh sakit ringan, seperti pusing dan mual. Jamaah yang sakit dapat tertangani dengan obat-obat yang petugas bawa dari rumah. Petugas sudah berkomunikasi dengan purser untuk melihat kotak emergency kit yang ada di pesawat, tapi belum sempat ditunjukkan. Alhamdulillah jamaah aman, dan tidak ada yang memerlukan tindakan darurat. Pelayanan promosi kesehatan selama di penerbangan difasilitasi dengan baik oleh petugas garuda di pesawat. Beberapa jamaah juga mengalami masalah dengan penggunaan toilet, namun setelah diberikan penjelasan dapat memahami cara menggunakan toilet yang ada di pesawat.

4.      Bandara AMAA (datang)
Sambutan petugas PPIH bandara sangat baik. petugas TKHI disambut di pintu keluar setelah pemeriksaan dan diarahkan menuju kantor PPIH dimana petugas TKHI mendapatkan tas obat dan aktifasi kartu perdana. Waktu transit di bandara sangat singkat sehingga petugas TKHI belum sempat melakukan evaluasi kondisi jamaah calon haji dan langsung diarahkan agar menaiki bus sehingga pendampingan rombongan yang mempunyai resti belum maksimal.

5.      Perjalanan ke Madinah
Selama perjalanan semua jamaah dalam kondisi aman. Waktu tempuh perjalanan sekitar 8 jam.

6.      Madinah
Jamaah kloter 5 termasuk dalam gelombang satu sehingga mendapatkan jadwal ke madinah terlebih dahulu. Di madinah jamaah calon haji akan melaksanakan ibadah shalat wajib berjamaah arbain. Kondisi pelayanan jamaah calon haji di madinah dapat kami laporkan sebagai berikut :
-          Kami menginap di Hotel Gloria, Sektor 1 Madinah, yang berjarak 100 meter dari masjid Nabawi.
-          Petugas mendapatkan 1 kamar, sehingga ditempati bersama 4 petugas laki – laki dan 1 petugas perempuan.
-          Suhu pada saat kedatangan mencapai 47 derajat, tapi suhu rata – rata berangsur turun seiring berjalannya hari.
-          Pelayanan sektor tidak dapat maksimal karena sektor tidak diperkenankan melakukan layanan rawat inap bagi jamaah yang sakit, jadi jika ada jamaah yang sakit harus segera dirujuk ke KKHI yang berjarak sekitar 15 menit dari hotel. Sektor berusaha tetap eksis dengan melakukan pelayanan sembunyi-sembunyi, terutama pelayanan distribusi obat. Pelayanan obat dilayani petugas sektor dengan mengambil tempat di KKHI. Dokter penanggung jawab sektor menerima konsulan pasien baik lewat telepon, sms atau melalui media komunikasi online (whatsapp dan bbm).
-          Pelayanan kesehatan ke jamaah dilakukan dengan :
o   Tidak menata obat di kamar petugas atau di tempat umum
o   Tidak memasang petunjuk tentang pelayanan kesehatan di tempat umum
o   Tidak melakukan pelayanan kesehatan di tempat terbuka.
o   Visitasi sekaligus pengobatan.


Saran yang kami ajukan untuk perbaikan pelayanan di Madinah antara lain :
-          Akomodasi petugas agar dipisahkan antara petugas laki – laki dan perempuan.
-          Siskohatkes saat itu belum dapat digunakan secara penuh karena data belum update sepenuhnya.

7.      Perjalanan ke Mekah
Selama perjalanan semua jamaah dalam kondisi aman. Waktu tempuh perjalanan sekitar 8 jam dengan mengambil Miqot di Bir Ali.

8.      Mekah sebelum armina
Jamaah SOC 5 ditempatkan dalam satu hotel di Aziziyah Janubiyah – Mahbas Jin, yaitu hotel Grand Al Aseel Nomor 307. Jamaah menempati lantai 1 sampai dengan 2. Petugas menempati kamar 1107 dan 1101 di lantai 1. Jarak hotel dengan Masjidil Haram sekitar 4 km. transportasi dilayani dengan bus sholawat yang haltenya tepat di depan hotel. Untuk dapat sampai ke Masjidil Haram, perlu naik bus sholawat dua kali, yang pertama naik bus sampai Mahbas Jin, dilanjutkan naik bus lagi sampai terminal Bab Ali di dekat Masjidil Haram.
-          Ruangan hotel baik, dengan adanya space ruangan di tengah hotel sehingga sirkulasi udara juga baik. Ruangan juga dekat, sehingga memudahkan visitasi.
-          Di dalam masing - masing kamar, terdapat lemari penyimpanan pakaian, meja kecil, kamar mandi dilengkapi dengan wastafel. Tiap kamar disediakan dapur beserta kompor listrik, serta tiap lorong ada mesin cuci, untuk tempat menjemur pakaian disediakan hotel di lantai paling atas, di lantai M tersedia bazaar dan warung makan.
-          Masih ditemukan beberapa lalat di dalam hotel, namun setelah berkoordinasi dengan pihak hotel dan sansur sektor, hal ini dapat teratasi.
-          Suplai air bersih di hotel cukup, Alhamdulillah tidak pernah kehabisan, refill air zam-zam juga cepat.
-          Pelayanan sektor di mekah cukup baik. proses perujukan pasien yang perlu di rujuk mendapat bantuan dari sektor, namun tiap sektor hanya tersedia 1 buah ambulance, kadang bentrok antar kloter jika dalam satu waktu membutuhkan bantuan ambulance emergency.
-          Proses pelayanan request obat via siskohatkes berjalan seperti yang diharapkan, namun petugas kloter harus sering datang sendiri ke sektor untuk amprah obat.
-          Tidak tersedianya tenaga pelayanan pengantar obat.
-          Pemenuhan kebutuhan obat tidak sesuai dengan asumsi pengeluaran, sehingga pemberian obat tidak bisa maksimal. Hal ini meningkatkan kunjungan ke petugas kloter (obat yang diminum sudah habis, tetapi sakit belum sembuh).
-          Ada jamaah dari salah satu KBIH (tiga rombongan) yang memprogramkan umroh sunah hingga tujuh kali, sehingga berpotensi mengganggu daya tahan jamaah menghadapi prosesi armina.
-          Dominasi KBIH masih terjadi, banyak program-program yang dapat mengganggu daya tahan jamaah, khususnya lansia dan risti.
-          Kurangnya tenaga dokter dan dokter spesialis serta perawat di sektor, hanya tersedia 2 dokter umum, 2 perawat, 2 supir ambulance, 1 sansur, 1 apoteker, 1 temus, yang selalu siaga 24 jam setiap hari.

Saran yang kami ajukan untuk perbaikan pelayanan di Mekah antara lain :
-          Pelayanan obat melalui android perlu diperbaiki.
-          Pemenuhan obat dari sektor agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan di kloter.
-          Disediakannya tenaga pengantar obat.
-          Armada ambulance diperbanyak, setidaknya 3 buah ambulance standby.
-          Ditambahnya tenaga dokter spesialis di sektor.
-          Lokasi KKHI yang jauh dan kurang familiar membuat kesulitan ketika akan menuju ke KKHI.

9.      Arafah
Proses menuju arafah dapat berjalan dengan baik karena jamaah sudah diatur bergiliran menaiki bis sesuai dengan urutan rombongan. Jamaah dengan kursi roda juga terfasilitasi dengan baik. Sebagian jamaah yang tarwiyah terpantau dengan baik dengan bekerja sama dengan petugas TKHD untuk mendampingi. Tenda yang ada di arafah cukup menampung jamaah. Kamar mandi terletak dekat sekali dengan tenda sehingga memudahkan jamaah mengaksesnya. Makanan dan minuman selama di arafah cukup. Pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik. pelaporan dengan siskohatkes berjalan baik, namun jarak dengan sektor dan KKHI sangat jauh, tidak ada kendaraan yang siap mengantar-jemput petugas yang membutuhkan, tenda dan karpet yang digunakan bekas, kotor, banyak debu dan jamurnya.


10.  Musdalifah
Proses perjalanan menuju musdalifah dapat dilaksanakan dengan lancar. Selama di musdalifah, jamaah haji dapat melaksanakan mabid dengan baik, ruangan cukup. Proses keberangkatan menuju Mina juga baik. saran agar petugas TKHI dapat berkoordinasi dengan karu dan karom sehingga pemantauan jamaah di tempat terbuka dapat dilakukan dengan lebih mudah, sektor sulit ditemukan, sehingga tidak dapat melakukan pelaporan saat di musdalifah, karpet yang disediakan pemerintah Arab Saudi hanya sebatas di pintu keluar saja.

11.  Mina
Maktab yang didapatkan di mina termasuk yang paling dekat dengan tempat lempar jumroh. Pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik, petugas mendapatkan tempat tersendiri di dekat tenda jamaah. Jamaah juga mendapatkan tenda yang cukup. Pelayanan konsumsi di mina cukup baik. tidak terlambat dan cukup jumlahnya. Sebagian jamaah ada yang kembali ke hotel. Perlu pendekatan yang baik kepada jamaah yang kembali ke hotel hanya yang benar – benar sehat. Jamaah yang beresiko tinggi kami sarankan tinggal di tenda agar dapat pemantauan yang lebih baik. AC tidak pernah dibersihkan/diservis, tenda dan karpet bekas, tidak pernah dicuci/dibersihkan, banyak debu dan jamurnya.

12.   Mekah paska armina.
Setelah kembali ke makkah, jamaah haji beristirahat kemudian merencanakan untuk melakukan thawaf ifadah. Sementara belum ada bus sholawat yang aktif, jamaah berjalan menuju masjdil haram, dengan jarak kurang lebih 4 km. Alhamdulillah tidak didapatkan jemaah yang mengalami gangguan kesehatan yang berat di mekah.

13.  Bandara KAAIA (pulang)
Secara umum pelayanan pada saat kepulangan berjalan dengan baik. terjadi keterlambatan pada proses penjemputan bus. Tidak ditemukan masalah saat pemeriksaan koper. Setelah pemeriksaan dokumen selesai, jamaah segera naik ke pesawat.


14.  Pesawat (pulang)
Pada saat masuk pesawat, jamaah dapat masuk dengan tertib dan duduk sesuai tempat duduk masing-masing dibantu oleh pramugari dan purser. Penerbangan tidak mengalami delay. Jamaah yang sakit dapat tertangani dengan obat-obat yang petugas bawa, sisa dari pelayanan di makkah. Petugas dihubungi purser untuk melihat kotak emergency kit yang ada di pesawat, langsung ditunjukan, diambil dan diperiksa isinya. Alhamdulillah jamaah aman, dan tidak ada yang memerlukan tindakan darurat. Pelayanan promosi kesehatan selama di penerbangan difasilitasi dengan baik oleh petugas garuda di pesawat. Penggunaan toilet sudah tidak menjadi masalah karena sudah pernah naik pesawat sebelumnya. Saat transit juga petugas kesehatan di Bandara Banda Aceh secara sigap naik ke pesawat dan mengontrol kondisi jamaah secara langsung.

15.  Debarkasi
Pada waktu mendarat petugas kesehatan dari debarkasi langsung naik pesawat untuk memastikan jamaah yang sakit. Petugas khusus untuk evakuasi jamaah yang memerlukan kursi roda juga sudah disiapkan. Jamaah turun dengan tertib dan langsung naik bus. Setelah dilakukan pendataan, jamaah dibawa menuju donohudan untuk melaksakan upacara penyambutan kedatangan dan penyambutan dari petugas haji daerah.














RESUME LAPORAN SOC 05 TAHUN 1437 H / 2016 M

Petugas TKHI :
1.      dr. H. Adam Hartono Humartono
2.      Hj. Syamsiah Ratnawati
3.      H. Adin Sutanto Tohiri

Hotel di Madinah        : Hotel Gloria (Markaziyah) Sektor 1 Madinah
Hotel di Mekah           : Hotel Grand Al Aseel (Aziziyah Janubiyah – Mahbas Jin) No. 307 Sektor 3 Mekah
Penginapan Armuzna  : Maktab 49, Sektor 4 Arofah, Sektor 2 Muzdalifah, Sektor 5 Mina

Profil Jamaah Kloter 5 SOC                                    :
No.
Jenis Risti
Saat Berangkat
Saat Pulang
1.
Gelang Merah Laki – Laki
25
28
2.
Gelang Merah Perempuan
34
36
3.
Gelang Kuning Laki – Laki
56
56
4.
Gelang Kuning Perempuan
73
73
5.
Gelang Hijau Laki – Laki
11
11
6.
Gelang Hijau Perempuan
5
5
7.
Tanpa Gelang Laki – Laki
59
59
8.
Tanpa Gelang Perempuan
80
80
9.
Total Risti Laki – Laki
95
94
10.
Total Risti Perempuan
115
113

Laporan Perkembangan Jumlah Jamaah  :
Jamaah Saat Berangkat                                   : 348
Jamaah Titipan Saat Berangkat           : 2 (SOC 04)
Jamaah DiRawat di Embarkasi           : 0
Jamaah DiRawat di Pesawat              : 0
Jamaah Wafat saat pemberangkatan   : 0


Jamaah Tiba di Madinah                                 : 348
Jamaah DiRawat di KKHI Madinah  : 0
Jamaah DiRawat di RSAS Madinah  : 0
Jamaah Wafat di Madinah                  : 0

Jamaah Tiba di Mekah                                                : 348
Jamaah DiRawat di Sektor 3 Mekah              : 0
Jamaah Mutasi Masuk dari Kloter Lain          : 7 (SOC 06, SOC 08, SOC 10)
Jamaah Mutasi Keluar dari Kloter                  : 2
Jamaah DiRawat di KKHI Mekah                 : 1
Jamaah DiRawat di RSAS Mekah                 : 2
Jamaah DiRawat di Hotel Mekah                   : 3

Jumlah Jamaah Pra Armuzna                          : 353
Jamaah DiRawat di Tenda Arofah     : 1
Jamaah DiRawat di Muzdalifah         : 0
Jamaah DiRawat di Tenda Mina        : 2
Jamaah Meninggal                              : 1 (RSAS), COD (V), Tirkah (V)

Jumlah Jamaah Pasca Armuzna                      : 352
Jamaah Titipan Saat Pulang                : 0
Jamaah DiRawat di Jeddah                : 0

Jamaah Saat Pulang                                        : 352










Keterbatasan Sektor
1.      Ketidaktersediaannya tenaga dokter spesialis di tiap sektor, hanya 2 dokter umum. à ditambah tenaga dokter spesialis di tiap sektor.
2.      Kurangnya jumlah armada ambulance di tiap sektor, hanya 1 ambulance. à ditambah armada ambulance setidaknya 3-5 di tiap sektor.
3.      Ketidak tersediannya obat batuk dan flue kombinasi, sehingga menurunkan adherence. à periode haji selanjutnya, diberikan obat flue kombinasi dan vitamin lebih banyak.
4.      Tidak disosialisasikannya tentang refill stik glukosa yang disediakan oleh KKHI, yaitu Accu Chek Performa. à periode haji selanjutnya dapat diberikan informasi ketersediaan apa saja yang ada.
5.      Alur sistem komunikasi dan informasi menggunakan WA saja, sering terjadi pending. à perlu ditambah penguat sinyal di beberapa titik di hotel mekah untuk antisipasi hal ini.
6.      Sebelum berangkat, dikatakan bahwa aka nada tenaga pengantar obat (TEPAT) ternyata tidak ada, dan petugas kloter sendiri yang harus mengambil amprahan obat ke sektor. à perlu realisasi petugas TEPAT karena sangat membantu dan mempercepat pelayanan kloter.
Keterbatasan Aplikasi Siskohatkes :
1.      Aplikasi Siskohatkes masih memerlukan pengembangan dan penyempurnaan, masih banyak errornya.
2.      Tidak adanya sinkronisasi input data antar petugas kloter, sehingga sering terjadi duplikasi input data.
3.      Kadang – kadang terjadi crowded traffic, sehingga selalu sering muncul gagal login, berupa notifikasi username/password tidak dikenal.
4.      Input layanan rawat jalan dan pemberian obat seharusnya dijadikan 1, jangan terpisah.
Keterbatasan Armuzna
1.      Karpet dan Fasilitas Tenda serta AC di Armuzna, tidak layak untuk dihuni, karena karpet, AC dan tenda tidak dicuci dan dibersihkan, kemungkinan banyak partikel debu dan jamur serta bakteri serta virus yang tertempel, yang menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Nafas yang Masive saat Pasca Armuzna. à perlu perhatian khusus kepada pemerintah arab Saudi untuk melakukan pencucian/penggantian AC, Tenda, Karpet dengan yang baru untuk menghindari terjadinya hal ini.

Keterbatasan Kloter
1.      Dominasi KBIH masih berlaku, sehingga kinerja TPIHI kurang optimal.
2.      Paket ibadah dan ziarah KBIH sangat padat saat pra-armina bagi gelombang awal dan pasca armina pada gelombang kedua, di kloter SOC 05 sendiri ada 4 KBIH, yaitu MU, AF, AH, AA, yang masing-masing “mewajibkan” jamaahnya untuk mengikuti Tarwiyah, Umroh Sunnah sejumlah 7,5,3 kali.
3.      Kurang kompeten bagi ketua rombongan dan ketua regu, à jadi perlu diadakan training khusus sebelum keberangkatan.
4.      Tidak disosialisasikan tentang penerbangan dan toilet training saat penerbangan pada waktu manasik haji. à perlu ada sosialisasi/materi toilet training saat penerbangan pada manasik haji di tiap daerah.
5.      Tidak dibagi lembar COD dan AV di kloter. à perlu dibagikannya lembar COD dan AV kepada kloter.
6.      Alkes yang disediakan untuk kloter di dalam tas kloter sangat minimal, tidak ada alat cek darah tepi, tidak ada pulse oxymetri, dsb, sehingga harus membeli/membawa sendiri.
7.      Kurang berjalannya tentang undang-undang istitoah jamaah, masih banyak jamaah sakit tapi tetap diberangkatkan.
Keterbatasan Pelatihan
1.      Waktu pelatihan sangat pendek dan mepet dengan keberangkatan.
2.      Pembagian peserta dalam kelas saat integrasi belum sesuai dengan gambaran pembagian petugas kloter, sehingga kekompakan tim baru terbentuk ketika akan berangkat.
3.      Perlu diadakan kelas khusus dalam pengisian COD dan AV.
4.      Simulasi tatalaksana kasus kegawatan haji perlu diadakan lebih banyak saat pelatihan kompetensi, dibantu dengan probandus yang terlatih dan penguji yang berpengalaman.
5.      Simulasi permasalahan kloter perlu diadakan lebih intens saat pelatihan inetgrasi.




Hal unik yang terjadi selama musim haji di Kloter 5 SOC :
1.      Khasiat “Sambel Pecel” yang amat sangat efektif dapat menimbulkan nafsu makan bagi jamaah yang tidak mau makan/lansia/low intake. Selama musim haji kemarin total habis 5 balok sambel pecel untuk membantu memenuhi intake jamaah yang tidak mau makan sama sekali.










2.      Pembuatan sandal portable dengan bahan dan alat alakadarnya untuk menghindari kaki yang melepuh karena panasnya arab Saudi, yaitu dengan bahan pelindung apel sejumlah 3 lapis, yang kemudian dipotong sesuai ukuran kaki, di rekatkan dengan karet.









 













LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
KOORDINASI DENGAN PPIH BIDANG PEMBINAAN EMBARKASI DI WISMA ARMINA
MEMBANTU PROSES PEMBAGIAN PASPOR DAN LIVING COST DI ASRAMA HAJI DONOHUDAN
UPACARA PELEPASAN/PEMBERANGKATAN
DI BUS SAAT MENUJU KE BANDARA ADI SUMARMO
VISITASI
VISITASI BERSAMA KETUA KLOTER
VISITASI BERSAMA KETUA KLOTER
















 



















RAPAT DAN PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA KARU – KAROM
RAPAT KOORDINASI DI KKHI MADINAH
 

PENYULUHAN KESEHATAN DI MEKAH



 





























   PENYULUHAN KESEHATAN SELAMA
DI MEKAH, DIBANTU OLEH TPP
SEKTOR 3 MEKAH
 






















                                                                                          SUASANA TENDA AROFAH SAAT SURVEY










 















SUASANA TENDA MINA SAAT SURVEY



VISITASI JAMAAH NY. NISIH SUMITRO KURDI SEBELUM ARMUZNA DI KKHI MEKAH
MEMASTIKAN SAFARI WUQUF DAN PROSESI TAHALUL PASCA SAFARI WUQUF



 



















RAPAT KONSOLIDASI PRA ARMUZNA DENGAN AMIRUL HAJ INDONESIA

MAKAN MALAM BERSAMA SAAT ACARA KONSOLIDASI PRA ARMUZNA


PETUGAS KLOTER SOC 05 SEBELUM BERANGKAT ARMUZNA

LOGISTIK AROFAH

SUASANA WUQUF DI AROFAH


SUASANA WUQUF DI AROFAH
SUASANA MABIT DI MUZDALIFAH
MENUJU JAMAROT AQOBAH
ANJANG SINI DENGAN KLOTER SOC 52

FOTO PERPISAHAN DENGAN SEKTOR 3 MEKAH

MENGHADIRI TASYAKURAN HAJI OLEH SALAH SATU JAMAAH SOC 05


RAPAT KARU – KAROM, PEMBAGIAN GELANG IDENTITAS, PEMBAGIAN PETA LOGISTIK, PENDATAAN OBAT BAWAAN JAMAAH, DAN PERSIAPAN PEMBERANGKATAN DI ASRAMA HAJI DONOHUDAN

No comments:

Post a Comment