Sunday, January 29, 2017

ANALISA SNITESA BIDAI


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN BIDAI PADA Tn.N DENGAN FRAKTUR DIGIT V METACARPAL SINISTRA

  1. IDENTITAS PASIEN
            Nama pasien       : Tn. N
            No. register         : 321842
            Tanggal masuk   : 27 Oktober 2015
  1. DIAGNOSA MEDIS
Fraktur digit V metacarpal sinistra
C.    DASAR PEMIKIRAN DAN KONSEP PENYAKIT

Menurut Tucker, et. al (1999: 434) fraktur adalah patahnya kontinuitas tulang. Sedangkan menurut Syamsuhidajat dan Jong (1997: 1138) fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Senada dengan definisi yang dinyatakan oleh  para ahli diatas Doenges, et. al (2000: 761) juga mendefinisikan fraktur sebagai pemisahan atau patahnya tulang. Beberapa definisi fraktur diatas dapat disimpulkan bahwa fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang yang disebabkan oleh beberapa mekanisme. Penyebab yang paling lazim adalah karena trauma.

Manifestasi klinis fraktur tergantung pada tingkat keparahan  trauma serta lokasi fraktur. Menurut Smeltzer dan Bare (2002: 2358-2359) manifestasi klinis fraktur antara lain salah satunya adalah nyeri. Nyeri terus menerus dan bertambah berat sampai fragmen diimmobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. Oleh karena itu pada pasien fraktur perlu dilakukan tindakan pemasangan bidai terutama pada pasien Tn.N untuk meminimalkan gerakan antar  fragmen tulang sehingga dapat mengurangi nyeri.




  1. PATHWAY

Trauma langsung                     trauma tidak langsung                          kondisi patologis
 


                                                      FRAKTUR
nyeri
 
                         Diskontinuitas tulang        pergeseran frakmen tulang            
 

Perub jaringan sekitar                                                  kerusakan frakmen tulang
 

Pergeseran frag  Tlg     laserasi kulit:    spasme otot                tek. Ssm tlg > tinggi dr kapiler
Kerusakan integritas kulit
 
                                           
deformirtas                                          peningk tek kapiler      reaksi stres klien
                                                            pelepasan histamin         melepaskan katekolamin
gg. fungsi                                                  
                                                       protein plasma hilang               memobilisai asam lemak
Gg mobilitas fisik
 
                        
                                                             edema                   bergab dg trombosit
                              
                                                                                                             emboli
                                                                penekn pem. drh
                                                                                                            menyumbat pemb drh
                                                       penurunan perfusi jar
                         
gg.perfusi jar
 
                                                                       
 


  1. ANALISA DATA

No
Hari/Tgl
/Jam
Symtom
Etiologi
Problem
1
Selasa
27-10-15
Jam 16.00
Subyektif :
-  Klien  mengatakan terjatuh saat turun dari tangga
-   Klien mengatakan nyeri pada punggung kaki kiri
-   Klien mengatakan kakinya nyeri bila untuk berjalan.
-   Skala nyeri 9 (nyeri berat, tetapi masih bisa dikontrol oleh klien yaitu dengan mengusap-usap daerah sekitar lokasi nyeri

Obyektif :
-   Ekspresi wajah nampak menahan nyeri
-   Oedem pada punggung kaki kiri
-   Seluruh permukaan  tubuh teraba hangat
-   T : 100/70mmHg
-   S : 37˚Celcius
-   N : 96 x/mnt
-   Hasil Rogten : fraktur pada digital V metacarpal sinistra

Gerakan fragmen tulang                   























Nyeri akut
2
Selasa
27-10-15
Jam 16.00
Subyektif :
-   Klien mengatakan tidak bisa berjalan karena nyeri pada kakinya, bila berjalan dibantu oleh anaknya.

Obyektif :
-   Ekspresi wajah pasien tampak menahan sakit
-   Oedem pada kaki kiri
-   Aktifitas klien waktu di IGD dibantu oleh anaknya.
-   Ekstrimitas bawah kiri ada fraktur pada digital V metacarpal sinistra



Kerusakan integritas struktur tulang
Hambatan mobilitas fisik










  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan gerakan fragmen tulang ditandai dengan : Klien  mengatakan terjatuh saat turun dari tangga. Klien mengatakan nyeri pada punggung kaki kiri. Klien mengatakan kakinya nyeri bila untuk berjalan Skala nyeri 9 (nyeri berat, tetapi masih bisa dikontrol oleh klien yaitu dengan mengusap-usap daerah sekitar lokasi nyeri Ekspresi wajah nampak menahan nyeri. Oedem pada punggung kaki kiri. Seluruh permukaan  tubuh teraba hangat.                   Tensi  : 100/70  mmHg. S : 37˚Celcius. N : 96 x/mnt. Hasil Rogten : fraktur pada digital V metacarpal sinistra
2.      Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang ditandai dengan : Klien mengatakan tidak bisa berjalan karena nyeri pada kakinya, bila berjalan dibantu oleh anaknya.Ekspresi wajah pasien tampak menahan sakit. Oedem pada kaki kiri. Aktifitas klien waktu di IGD dibantu oleh anaknya. Ekstrimitas bawah kiri ada fraktur pada digital V metacarpal sinistra

  1. ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
            Pemasangan bidai pada pasien Tn.N dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan gerakan antar  fragmen tulang sehingga dapat mengurangi nyeri dan mencegah komplikasi, mencegah pergerakan tulang yang patah, mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang dan mengistirahatkan daerah patah tulang. 

  1. PRINSIP DARI  ANALISA TINDAKAN
Persiapan alat dan pelaksanaan tindakan dilakukan dengan prinsip bersih
  1. EVALUASI
Pemasangan bidai dilakukan dengan prinsip bersih. Selama pemasangan bidai tidak ada kesulitan yang berarti, terpasang bidai pada telapak kaki kiri sampai tumit, tidak terdapat warna kebiruan. Klien kooperatif pada saat pemasangan. Klien mengatakan tidak merasa kesemutan dan merasa lebih nyaman. 










No comments:

Post a Comment