Sunday, January 29, 2017

RENPRA ASMA


RENCANA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL  (NOC)
INTERVENSI  (NIC)
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Respiratory status : Ventilation
  Respiratory status : Airway patency
  Aspiration Control,
Dengan kriteria hasil :
  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
  Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
  Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC :
Airway Management
·         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
·         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
·         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·         Pasang mayo bila perlu
·         Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·         Lakukan suction pada mayo
·         Berikan bronkodilator bila perlu
·         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
·         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·         Monitor respirasi dan status O2
2
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler – alveolar
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Respiratory Status : Gas exchange
  Respiratory Status : ventilation
  Vital Sign Status
Dengan kriteria hasil :
  Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
  Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan
  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
  Tanda tanda vital dalam rentang normal
NIC :
Airway Management
·         Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
·         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
·         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·         Pasang mayo bila perlu
·         Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·         Lakukan suction pada mayo
·         Berika bronkodilator bial perlu
·         Barikan pelembab udara
·         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·         Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
·         Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
·         Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
·         Monitor suara nafas, seperti dengkur
·         Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
·         Catat lokasi trakea
·         Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)
·         Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
·         Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama
·         Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

3
Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
Respiratory status : Ventilation
  Respiratory status : Airway patency
  Vital sign Status
Dengan Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
NIC :
Airway Management
·         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
·         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
·         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·         Pasang mayo bila perlu
·         Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·         Lakukan suction pada mayo
·         Berikan bronkodilator bila perlu
·         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
·         Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·         Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen
·          Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
·         Pertahankan jalan nafas yang paten
·          Atur peralatan oksigenasi
·         Monitor aliran oksigen
·         Pertahankan posisi pasien
·          Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
·         Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
·         Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
·         Catat adanya fluktuasi tekanan darah
·         Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
·         Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
·         Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
·         Monitor kualitas dari nadi
·         Monitor frekuensi dan irama pernapasan
·         Monitor suara paru
·         Monitor pola pernapasan abnormal
·         Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
·         Monitor sianosis perifer
·         Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
·         Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

4
Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Pain Level,
  Pain control,
  Comfort level
Dengan Kriteria Hasil :
  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
  Tanda vital dalam rentang normal
NIC :
Pain Management
·         Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
·         Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
·         Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
·         Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
·         Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
·         Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
·         Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
·         Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
·         Kurangi faktor presipitasi nyeri
·         Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
·         Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
·         Ajarkan tentang teknik non farmakologi
·         Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
·         Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
·         Tingkatkan istirahat
·         Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
·         Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
·         Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
·         Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
·          Cek riwayat alergi
·         Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
·          Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
·         Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
·         Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
·         Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
·         Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
·         Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
5
Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
·         Anxiety control
·         Coping
·         Impulse control
Dengan Kriteria Hasil :
·           Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
·           Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
·           Vital sign dalam batas normal
·            Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·         Gunakan pendekatan yang menenangkan
·         Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·         Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
·         Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres
·         Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
·         Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
·         Dorong keluarga untuk menemani anak
·         Lakukan back / neck rub
·         Dengarkan dengan penuh perhatian
·         Identifikasi tingkat kecemasan
·         Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
·         Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·         Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·                  Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
6
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Nutritional Status : food and Fluid Intake
  Nutritional Status : nutrient Intake
  Weight control
Dengan Kriteria Hasil :
  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
  Tidk ada tanda tanda malnutrisi
  Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
·          Kaji adanya alergi makanan
·         Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
·         Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
·         Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
·         Berikan substansi gula
·         Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·          Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
·         Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
·         Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
·         Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
·         Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
·         BB pasien dalam batas normal
·         Monitor adanya penurunan berat badan
·         Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
·         Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
·         Monitor lingkungan selama makan
·         Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
·         Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
·         Monitor turgor kulit
·         Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
·         Monitor mual dan muntah
·         Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
·         Monitor makanan kesukaan
·         Monitor pertumbuhan dan perkembangan
·         Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
·         Monitor kalori dan intake nuntrisi
·         Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
·         Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
7
Kurang  pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Kowlwdge : disease process
  Kowledge : health Behavior
Dengan Kriteria Hasil :
  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
  Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC :
Teaching : disease Process
·         Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
·         Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
·          Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
·         Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
·         Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
·         Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
·          Hindari harapan yang kosong
·         Sediakan bagi keluarga atau pasien informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
·          Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
·         Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
·         Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
·         Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
·         Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
·         Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

8
Intoleransi  aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Energy conservation
  Activity tolerance
  Self Care : ADLs
Dengan Kriteria Hasil :
  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
NIC :
Activity Therapy
·         Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
·         Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
·         Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
·         Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
·         Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
·         Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas disukai
·         Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
·         Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
·         Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
·         Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan


·         Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
9
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
Dengan Kriteria Hasil :
  Klien terbebas dari bau badan
  Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs
  Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC :
Self Care assistane : ADLs
·         Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
·         Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
·         Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.
·         Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
·         Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
·         Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
·         Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
·         Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. 
10
Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu :
  Immune Status
  Risk control
Dengan Kriteria Hasil :
  Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
  Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
  Jumlah leukosit dalam batas normal
  Menunjukkan perilaku hidup sehat
·         NIC :
·         Infection Control (Kontrol infeksi)
·         Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
·         Pertahankan teknik isolasi
·         Batasi pengunjung bila perlu
·         Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
·         Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
·         Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
·         Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
·         Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
·         Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
·         Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
·         Tingkatkan intake nutrisi
·         Berikan terapi antibiotik bila perlu
·         Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
·         Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
·         Monitor hitung granulosit, WBC
·         Monitor kerentanan terhadap infeksi
·         Batasi pengunjung
·         Saring pengunjung terhadap penyakit menular
·         Partahankan teknik aseptic pada pasien yang beresiko
·         Pertahankan teknik isolasi k/p
·         Berikan perawatan kulit pada area epidema
·         Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
·         Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
·         Dorong masukkan nutrisi yang cukup
·         Dorong masukan cairan
·         Dorong istirahat
·         Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
·         Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
·         Ajarkan cara menghindari infeksi
·         Laporkan kecurigaan infeksi
·         Laporkan kultur positif


No comments:

Post a Comment