A.
PENGKAJIAN
1.
Data Umum
a. Struktur Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : KELURAHAN SAMBIROTO rt 4
Komposisi Keluarga :
No
|
Nama Anggota Keluarga
|
JK
|
Hub. dgn KK
|
Umur (Tahun)
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Keterangan
|
Imunisasi
|
1
2
3
4
5
6
|
Tn. A
Ny. SN
An. F
Ny.S
Tn.P
Tn.A
|
L
P
L
P
L
L
|
Suami/KK
Istri
Anak
Mertua
Adik Ipar
Adik Ipar
|
34
34
8
75
23
20
|
SMA
SD
SD
Tdk Sekolah
SMP
SD
|
Buruh
IRT
-
Petani
Swasta
-
|
Sehat
Hipertensi
Sehat
Hipertensi
Sehat
-
|
Lengkap
Lengkap
Lengkap
-
Lengkap
Lengkap
|
b. Genogram :
Ht DM
Ht
Keterangan
:
:
Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
X :
Meninggal
: Tinggal Serumah
c. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A merupakan extended family dimana dalam satu rumah terdapat Tn.A sebagai
kepala keluarga, Ny SN sebagai istri Tn.A, An. F sebagai anak Tn.A dan selain
dari keluarga Tn.A terdapat nenek, dan adik ipar dari Tn.A.
d. Suku Bangsa
Keluarga Tn.A bersuku kebangsaan Jawa.
e. Agama
Keluarga Tn.A beragama islam.
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a) Pekerjaan KK :
Buruh proyek
b) Penghasilan per bulan : Rp. 1.000.000,00
c) Simpanan keuangan :
keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan.
g. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa
keluarga jarang rekreasi dan tidak ada jadwal khusus untuk berekreasi.
Aktifitas rekreasi keluarga Tn.A yaitu hanya menonton TV.
2.
Riwayat Tahap Perkembangan
Keluarga
a.
Tahap perkembangan keluarga
saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.A adalah termasuk tahap
perkembangan keluarga usia sekolah dan usia lanjut.
b.
Tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi
Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
adalah perkembangan keluarga dengan lansia, keluarga belum mempersiapkan lansia
untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya.
c.
Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn.A ada yang menderita penyakit
hipertensi yaitu Ny.SN dan Ny.S. Pada saat dilakukan pengkajian ditemukan data
Ny.SN mengatakan kepalanya pusing, Ny.SN mengatakan tengkuknya terasa berat,
Ny.SN mengatakan nyerinya terus menerus dengan skala 6, Ny.SN mengatakan
nyerinya dirasakan setiap saat.
d.
Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.A terdapat riwayat penyakit keturunan,
mertua dari Tn.A yaitu Ny.S menderita hipertensi dan ibu dari Tn.A memiliki
penyakit DM namun ibu dari Tn.A sudah meninggal.
3.
Data Lingkungan
a.
Karakteristik rumah
Rumah dari Tn. A yaitu rumah non permanen, dengan atap
genting dan tidak terdapat langit-laggit rumah, lantai dengan menggunakan
tanah, terdapat ventilasi yang baik dan pencahayaan sinar matahari yang masuk
kedalam rumah baik, jendela rumah dibuka setiap hari. Di dalam rumah keluarga
Tn. A tidak terdapat tempat sampah, kebiasaan keluarga Tn. A dalam membuang
sampah yaitu dikebun dan dikelola dengan cara dibakar, keluarga Tn. A sudah
memiliki kamar mandi dan WC yang berbentuk leher angsa dengan dilengkapi septitenk.
Keluarga Tn.A memiliki kandang ternak yaitu ternak ayam, kandang ternak
terletak di belakang rumah dan dalam kondisi bersih. Rumah keluarga Tn. A
memiliki tempat pembuangan limbah yang mengalir lancar.
b.
Denah Rumah
|
Keterangan :
|
|
|
|
C
: Dapur
D
: Ruang Keluarga
E
: Ruang Tamu
F
: Kamar Mandi/WC
G
: Kandang Ternak
c.
Karakteristik tetangga dan
komunitas masyarakat
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa lingkungan di sekitat
tempat tinggalnya merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi gotong royong,
tetangga-tetangga keluarga Tn. A baik, masyarakat di sekitar rumah keluarga Tn.
A saling bantu membantu ketika dalam masyarakat/tetangganya ada yang sakit.
d.
Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
Didalam keluarga Tn. A sering kali keluarga Tn. A
menyempatkan berkumpul yaitu diwaktu sore hari ketika semua anggota keluarga
sudah selesai menyelesaikan aktifitas kesehariannya, biasanya keluarga Tn. A
berkumpul setelah makan malam dan pada saat menonton TV.
Keluarga Tn. A juga aktif mengikuti
perkumpulan-perkumpulan yang ada didaerahnya seperti pengajian-pengajian.
e.
Sistem pendukung keluarga
Didalam keluarga Tn. A semua anggota keluarga saling
memberkan dukungan terlebih untuk masalah kesehatan, ketika ada salah satu dari
anggota keluarganya yang sakit, keluarga Tn. A memeriksakannnya ke dokter atau
ke tenaga kesehatan.
4.
Struktur Keluarga
a.
Pola komunikasi keluarga
Dalam Keluarga Tn. A komunikasi
menggunakan komunikasi bahasa Jawa. Ketika terdapat permasalahan dala keluarga,
Keluarga Tn. A sering kali menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah dengan
anggota keluarga lain.
b.
Struktur kekuatan keluarga
Penentu dalam keluarga adalah Tn. A dan Ny.S.
c.
Struktur peran
Tn. A sebagai pemimpin dan tulang
punggung keluarga, Ny. SN sebagai ibu rumah tangga mengatur semua urusan rumah
tangga. Keadaan perekonomian keluarga Tn. A dibantu oleh Ny. S yang berkerja sebagai
petani.
d.
Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga Tn. A semua anggota keluarga Tn. A
beragama islam. Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. A adalah masing
menjunjung tinggi norma-norma kesopanan, sesama anggota keluarga di keluarga
Tn. A masih saling meghormati satu-sama lain.
5.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Afektif
Dalam keluarga tercipta hubungan yang
sangat harmonis, ada perasaan saling menghargai serta sikap saling menghormati.
b.
Fungsi Sosialisasi
Interaksi dengan keluarga cukup baik, mematuhi aturan
dan juga norma dalam keluarga serta masyarakat. Interaksi dengan keluarga dan
masyarakat terjalin baik.
c.
Fungsi Perawatan Kesehatan
1)
Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. A belum mengetahui mengenai
penyebab dan akibat lanjut dari penyakit hipertensi yang diderita oleh Ny. SN
dan Ny. S serta perawatan hipertensi di rumah.
2)
Membuat keputusan tindakan
kesehatan yang tepat
Ny. SN dan Ny. S belum bias mengurangi
konsusi garam, namun ketika Ny. SN dan Ny. S merasa tidak enak badan, Ny. SN
dan Ny. S engontrolkan dirinya kepuskesmas atau ke dokter.
3)
Memberi perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit
Saat ini keluarga Tn. A hanya
memeriksakan kondisi Ny.SN dan Ny.S ketika Ny. SN dan Ny.S tidak enak badan.
4)
Memodifikasi/memelihara
lingkungan rumah yang sehat
Rumah keluarga Tn. A tertata rapi dan
terlihat bersih, penerangan dan ventilasi cukup.
5)
Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa jika
sakit maka periksa ke dokter atau puskesmas.
d.
Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.A sudah menikah dan sudah
dikaruniai 1 anak laki-laki. Istri dari Tn.A yaitu Ny.SN menggunakan Kontrasepsi
spiral.
6.
Stress dan Koping Keluarga
a.
Stressor jangka pendek dan
jangka panjang
Klien mengatakan bahwa untuk stressor jangka panjangnya
yaitu masalah kesehatannya, sedangkan untuk stressor jangka pendek yaitu tidak
adanya biaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
b.
Strategi koping yang digunakan
Klien mengatakan bahwa kalau menghadapi masalah klien
lebih banyak berdo’a.
7.
Pemeriksaan Fisik
Tn.A
- TD : 130/70 mmHg
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 84 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit.
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
Ny. SN
- TD : 220/110 mmHg
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 110 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, bersih dan
panjang.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
Ny. S
- TD : 140/90 mmHg
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 84 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam beruban, bersih
dan panjang.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
An. F
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 82 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Tidak teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
Tn. P
- TD : 120/80 mmHg
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 82 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, bersih dan
panjang.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
Tn.A
- TD : 120/70 mmHg
- RR : 20
x/mnt
- Nadi : 88 x/mnt
- Suhu :
36,5 0 C.
- Kepala :
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, bersih dan
panjang.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi.
- Telinga :
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga.
- Mata :
Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung :
Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip
hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau
lesi.
- Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak tampak adanya tonsilitis.
-
Leher :
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi ;
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
-
Paru-paru :
Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi
paru kanan dan kiri sama.
Palpasi :
Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak
terdapat suara paru tambahan.
-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra.
Perkusi : Suara perkusi jantung
pekak, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Terdengar BJ I dan II,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
Perut :
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus
12 x/menit
Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani.
- Ekstremitas :
Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan
kedua tangan dan kakinya dengan baik.
Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5.
- Turgor :
kulit lembab, turgor kulit elastis.
8.
Harapan Keluarga
Ny.SN berharap kepada
tenaga kesehatan, agar dapat menyembuhkan penyakit Ny.SN dan Ny.S.
B.
ANALISA DATA
NO
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
2
|
DS :
-
Ny. SN mengatakan kepalanya
pusing.
-
Ny. SN mengatakan nyerinya
ditengkkuk
-
Ny.Sn mengatakan nyerinya
dirasakan terus menerus.
-
Ny.Sn mengatakan nyerinya
skala 6
-
Ny.SN mengatakan nyerinya
dirasakan setiap saat.
-
Ny SN mengatakan dirinya
sudah menderita darah tinggi/hipertensi + 14 tahun yang lalu.
-
Ny.S mengatakan bahwa dirinya
juga menderita penyakit darah tinggi.
-
Keluarga Tn.A mengatakan
tidak mengetahui penyebab, dan penanganan/pencegahan penyakit yang diderita
Ny.SN dan Ny.S
DO :
-
Ny.SN TD 220/110 mmHg, Nadi
110 x/menit, Suhu 36,5 oC, RR 20 x/menit.
-
Ny.SN TD 140/90 mmHg, Nadi 84
x/menit, Suhu 36,5 oC, RR 20 x/menit.
DS:
-
Ny.SN mengatakan terkadang
merasa takut jika akan diukur tekanan darahnya.
-
Ny.SN dan Ny.S mengatakan
belum mengetahui tentang pencegahan penyakit darah tinggi.
DO :
-
Ny.SN TD 220/110 mmHg, Nadi
110 x/menit, Suhu 36,5 oC, RR 20 x/menit.
-
Ny.SN TD 140/90 mmHg, Nadi 84
x/menit, Suhu 36,5 oC, RR 20 x/menit.
|
Nyeri pada keluarga Tn. A khususnya pada Ny. SN dan Ny. S akibat
peningkatan tekanan intra vaskuler
Resiko komplikasi hipertensi pada keluarga Tn.A khususnya pada
Ny.SN dan Ny.S
|
Ketidakmampuan keluarga Tn. A dalam mengenal
masalah kesehatan yang dialami Ny. SN dan Ny.S .
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi
|
C.
SKORING DAN PRIORITAS
MASALAH
1.
Dx. Nyeri pada keluarga Tn. A
khususnya pada Ny.SN dan Ny.S akibat peningkatan tekanan intra vaskuler
berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga Tn.A dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami Ny. SN dan Ny.S .
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1.
Sifat masalah
a.
Aktual
b.
Resiko
c.
Potensial
2.
Kemungkinan masalah untuk diubah
a.
Mudah
b.
Sebagian
c.
Tidak dapat
3.
Potensial masalah untuk
dicegah
a.
Tinggi
b.
Cukup
c.
Rendah
4.
Menonjolnya masalah
a.
Segera ditangani
b.
Tak perlu segera ditangani
c.
Tak dirasakan
|
3
2
3
1
|
3
2
3
2
|
1
1
1
½
|
Ny.SN dan Ny.S sudah menderita hipertensi sejak lama, Ny.SN dan
Ny.S sering mengalami pusing, dan pusing biasanya dirasakan ditengkuk.
Masalah yang terjadi pada Ny.SN dan Ny.S mudah untuk diubah, dapat
dilihat dengan adanya kemauan dari Ny.Sn dan Ny.S untuk sembuh dan
motivasi/dukungan dari keluarga Tn.A
Masalah yang terjadi pada Ny.SN dan Ny.S sangat berpotensi untuk
dirubah, hal ini dilihat dari karakteristik keluarga Tn.A yang saling
mendukung keluarganya dalam segi kesehatan.
Masalah yang terjadi pada keluarga Tn.A tidak harus segera
ditangani.
|
Jumlah
|
|
|
3 ½
|
|
2.
Dx. Resiko komplikasi
hipertensi pada keluarga Tn.A khususnya pada Ny.SN dan Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1.
Sifat masalah
a.
Aktual
b.
Resiko
c.
Potensial
2.
Kemungkinan masalah untuk diubah
a.
Mudah
b.
Sebagian
c.
Tidak dapat
3.
Potensial masalah untuk
dicegah
a.
Tinggi
b.
Cukup
c.
rendah
4.
Menonjolnya masalah
a.
Segera ditangani
b.
Tak perlu segera ditangani
c.
Tak dirasakan
|
2
3
3
0
|
3
2
3
2
|
2/3
1 ½
1
0
|
Masalah yang ada pada keluarga Tn.A masih menjadi resiko, karena
belum terjadi.
Masalah yang terjadi pada keluarga Tn .A sangat mudah untuk
dilakukan perubahan, karena ada dukungan dari anggota keluarga Tn.A dalam hal
pemenuhan kesehatan.
Masalah resiko terjadi komplikasi hipertensi termasuk tinggi untuk
dilakukan pencegahan.
Masalah yang terjadi pada keluarga Tn.A tidak dirasakan oleh
keluarga Tn.A karena masalah kesehatan yang ada tidak tampak dari kondisi
fisik dari Ny.SN dan Ny.S
|
Jumlah
|
|
|
3,16
|
|
D.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS
1.
Nyeri pada keluarga Tn. A
khususnya pada Ny.SN dan Ny.S akibat peningkatan tekanan intra vaskuler
berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga Tn.A dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami Ny. SN dan Ny.S .
2.
Resiko komplikasi hipertensi
pada keluarga Tn. A khususnya pada Ny.SN dan Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
E.
RENCANA KEPERAWATAN
KELUARGA
No Dx
|
Tujuan
|
Evaluasi
|
Rencana
Tindakan
|
||
Jangka Panjang
|
Jangka pendek
|
Kriteria
|
Standar
|
||
1
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
pada keluarga Tn. A khususnya Ny. SN dan Ny.S diharapkan keluarga mampu
memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan (penyuluhan kesehatan)
selama 1x30 menit diharapkan keluarga :
1.
Mampu mengenal penyakit
hipertensi.
a.
Keluarga mampu Menyebutkan
pengertian hipertensi.
b.
Menyebutkan penyebab dari
hipertensi.
c.
Menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi.
d.
Keluarga mampu menyebutkan
komplikasi hipertensi
2.
Membuat keputusan tindakan
kesehatan yang tepat.
3.
Mampu memberikan perawatan
pada anggota keluarga yang menderita hipertensi
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
|
Keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi
adalah Tekanan darah Sistolik ³ 140
mmHg dan tekanan darah Diastole ³ 90 mmhg.
Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6 penyebab hipertensi .
a.
Konsumsi garam berlebih
b.
Keturunan
c.
Kegemukan
d.
Stress
e.
Merokok
f.
Penyempitan pembuluh darah
Menyebutkan 4 dari 9 tanda gejala hipertensi:
a.
Pusing
b.
Telinga berdenging
c.
Mudah marah
d.
Pandangan berkunang-kunang
e.
Rasa berat di tengkuk
f.
Jantung berdebar-debar
g.
Denyut nadi cepat
h.
Mual, muntah
i.
Gemetar
Menyebutkan 2 dari
4 komplikasi hipertensi :
q
Penyakit jantung koroner
q
Stroke
q
Penyakit ginjal
q
Ganggguan penglihatan
Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 8 cara
penatalaksanaan hipertensi
a. Periksakan tekanan darah
secara teratur
b. Melaksanakan diet hipertensi
c. Pengendalian berat badan
d. Hindari minum minuman keras
e. Hentikan merokok
f. Istirahat yang cukup
g. Hindari stress
h. Olahraga yang teratur
i.
Taati petunjuk pemberian obat
Menyebutkan 2
dari 5 cara mengatur diit hipertensi:
q
Makanan yang dianjurkan:
a.
Sumber karbohidrat (nasi,
mie, biscuit, roti, tepung, singkong, tapioca)
b.
Sumber protein nabati (tahu,
tempe, dan kacang-kacangan)
c.
Buah-buahan dan sayuran segar
(jeruk, pisang, melon, tomat, dll)
q
Makanan yang dibatasi:
a.
Batasi konsumsi garam dapur
b.
Makanan tinggi lemak
c.
Buah dan sayuran yang
diawetkan.
Menyebutkan 3
dari 5 obat tradisional mengobati hipertensi dan Keluarga mampu
mendemonstrasikan salah satunya:
q
Buah Mengkudu
Satu buah mengkudu mentah ukuran sedang dicuci bersih
dengan diparut kemudian peras dan diminum 2-3 kali sehari.
q
Belimbing wuluh
Cuci dan 3 buah belimbing wuluh dengan 3 gelas air
bersih sampai mendidih setelah dingin saring dan minum setelah makan, agar
tidak terlalu asam boleh ditambah gula.
q
Daun Seledri
15 batang daun seledri direbus dengan 2 gelas air,
kemudian minum air dan makan seluruh daunnya. saringan usahakan satu gelas
diamkan selama satu jam, lalu diminum pagi dan sore.
q
Bawang Putih
Memakan langsung 3 siung bawang putih mentah setiap
pagi dan sore. Pilih bawang putih yang kulitnya coklat kehitaman karena mutunya
lebih baik. Direbus/ dikukus
|
1. Jelaskan pengertian hipertensi
dengan bahasa yang mudah dimengerti.
2. Beri kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya pengertian hipertensi.
3. Beri reinforcement positif atas
jawaban yang benar yang diberikan oleh keluarga.
4. Perhatikan respon nonverbal
keluarga.
1. Jelaskan
penyebab hipertensi dengan lembar balik dan leaflet dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
2. Beri
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
penyebab dari hipertensi.
3. Beri reinforcement positif pada
keluarga.
1. Jelaskan tanda dan gejala
hipertensi dengan lembar balik dan leaflet dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
2.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk
brtanya tentang tanda dan gejala hipertensi.
3.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar yang diberikan oleh
keluarga.
4.
Perhatikan respon nonverbal keluarga.
1.
Jelaskan komplikasi
hipertensi kepada keluarga dengan lembar balik dan leaflet dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti
2.
Beri kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang komplikasi hipertensi.
3.
Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar yang diberikan oleh
keluarga.
4.
Perhatikan respon nonverbal keluarga.
1.
Jelaskan kepada keluarga cara
pencegahan hipertensi dengan lembar balik dan leaflet dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
2. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
3.
Beri kesempatan kepada
keluarga untuk menyebutkan kembali tentang cara
pencegahan hipertensi.
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar yang diberikan oleh keluarga.
1.
Jelaskan kepada keluarga cara
mengatur diit hipertensi dengan lembar balik dan leaflet dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
2. Diskusikan perubahan
3.
Beri kesempatan kepada
keluarga untuk menyebutkan kembali tentang cara
mengatur diit hipertensi.
4. Beri reinforcement positif
pada keluarga.
1.
Jelaskan kepada keluarga cara
membuat obat tradisional hipertensi.
2.
Lakukan demonstrasi cara
membuatnya (salah satu saja).
3.
Beri kesempatan pada keluarga
untuk menyebutkan obat tradisional hipertensi dan kemudian melakukan
redemonstrasi (salah satu saja)
|
F.
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI SUMATIF
Hari/Tgl
|
No Dx.Kep
|
Tujuan Khusus
|
Implementasi
|
Evaluasi Formatif
|
Paraf
|
Rabu, 07 November 2012
13.00 Wib
Rabu, 14 November 2012
13.00 wib
Selasa, 20 November 2012
16.00 wib
Rabu, 21 November 2012
12.00 wib
Jum’at,
23 November 2012
16.00 wib
Senin,
26 november 2012
16.00 wib
|
1
1
2
1 & 2
1 & 2
1 & 2
|
-
Mendapatkan data dari hasil
pengkajian pada keluarga Tn. A dan kemudian merumuskan masalah yang terjadi
pada keluarga Tn. A
-
Keluarga mampu menjelaskan
pengertian hipertensi.
-
Keluarga mampu menjelaskan
penyebab hipertensi.
-
Keluarga mampu menjelaskan
tanda-gejala hipertensi.
-
Keluarga mampu menjelaskan
pencegahan hipertensi.
-
Keluarga mampu menjelaskan
penanganan pada hipertensi.
-
Keluarga Tn. A dapat
mengetahui/memahami tentang terapi modalitas relaksasi progresif.
-
Keluarga Tn. A dapat
menjelaskan dan mempraktekkan terapi modalitas relaksasi progresif dengan
benar.
-
Keluarga Tn. A dapat
menjelaskan dan mempraktekkan terapi modalitas relaksasi progresif dengan
benar.
-
Keluarga Tn. A Mampu
menjelaskan pengertian Diit hipertensi
-
Keluarga Tn. A mampu
menjelaskan tujuan diberikannya diit hipertensi.’
-
Keluarga Tn. A mampu
menjelaskan tentang makanan diit hipertensi.
-
Keluarga Tn. A mampu menyusun
menu makanan untuk diit hipertensi.
-
Keluarga Tn. A mampu
menjelaskan tentang hipertensi.
-
Keluarga Tn. A mampu
menjelaskan dan mendemonstrasikan terapi modalitas relaksasi progresif.
-
Keluarga Tn. A mampu
menjelaskan diit hipertensi.
|
-
Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada keluarga Tn. A
-
Melakukan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi.
-
Mengajarkan terapi modalitas
relaksasi progresif.
-
Memonitor/mengevaluasi klien
dalam melakukan relaksasi progresif.
-
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang diit hipertensi
-
Melakukan evaluasi kepada
keluarga Tn. A.
|
DS :
Ny. SN mengatakan sudah menderita hipertensi + 14 tahun
yang lalu, pada saat dikaji klien mengatakan kepalanya sering pusing, nyeri
pada seluruh kepala dan terasa berat di daerah tengkuk, Ny. SN seringkali
mengkonsumsi makanan yang cenderung asin.
DO:
TD 220/110 mmHg, Nadi 150 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,6 0C.
DS:
DO :
Keluarga Tn. M dapat menjelaskan kembali pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, komplikasi dan tindakan pencegahan/pengobatan pada hipertensi
sesuai dengn bahasanya dengan benar.
DS :
Ny. S mengatakan kepalanya masih pusing, dan sedikit berkurang
setelah dilakukan terapi modalitas relaksasi progresif.
DO :
TD sebelum dilakukan relaksasi progresif 220/110 mmHg, TD setelah
dilakukan relaksasi progresif adalah 200/110 mmHg.
Ny. S beserta keluarga dapat memperagakan teerapi modalitas
relaksasi progresif dengan baik dan benar.
DS :
Ny. S mengatakan sudah melakukan terapi modalitas relaksasi
progresif setiap pagi/ setelah beraktivitas dan setelah melakukannya badan
Ny.S terasa lebih ringan dan pusing berkurang.
DO :
TD sebelum relaksasi progresif 170/110 mmHg, TD setelah dilakukan
relaksasi progresif 160/110 mmHg.
DS :
Keluarga Tn. M mengatakan sudah mengetahui tentang diit hipertensi
setelah dijelaskan oleh mahasiswa.
DO :
Keluarga mampu menyebutkan pengertian, yujuan dan makanan untuk
diit hipertensi sesuai dengan bahasanya dengan benar.
DS :
Keluarga Tn. A mengatakan masih mengetahu apa yang sudah
dijelaskan oleh mahasiswa
DO :
-
Keluarga mampu menjelaskan
tentang hipertensi, diit hipertensi dan terapi modalitas relaksasi progresif
sesuai dengan bahasanya dengan benar.
-
Keluarga Tn. A mampu
mendemonstrasikan relaksasi progresif dengan benar.
-
TD Ny. SN 160/90 mmHg.
-
TD Ny. SN 130/80 mmHg.
|
|
G.
EVALUASI SUMATIF
Hari/tgl
|
No. Dx
|
Evaluasi Sumatif
|
Paraf
|
Jum’at, 14 Desember 2012
Pukul 09.00 WIB
|
1
2
|
S :
-
Keluarga Tn. M khususnya Ny.
SN dan Ny. S mengatakan nyerinya sudah berkurang.
-
Ny. SN mengatakan nyerinya
sudah berkurang setelah dilakukan relaksasi nafas dalam dan relaksasi
progresif dan melakukan diit hipertensi.
O :
-
TD Ny. SN 160/ 100 mmHg.
-
TD Ny. S 130/ 90 mmHg.
-
Ny. SN dan Ny. S mampu
melakukan relaksasi nafas dalam dan relaksasi progresif.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S :
-
Keluarga Tn. M mengatakan
masih ingat dengan apa yang dijelaskan mahasiswa tentang hipertensi,
relaksasi progresif dan diit hipertensi.
O :
-
Keluarga Tn. M mampu menjelaskan
tentang tentang hipertensi sesuai dengan bahasanya dengan benar.
-
Keluarga Tn. M mampu
menjelaskan tentang relaksasi progresif dengan bahasanya dengan benar.
-
Keluarga Tn. M mampu
menjelaskan diit hipertensi sesuai dengan bahasanya dengan benar.
-
Keluarga Tn. M mampu
mendemonstrasikan relaksasi progresif dengan benar.
A : Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan Intervensi.
|
|
No comments:
Post a Comment