ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAR DARURAT PADA Ny. S
DENGAN HIPERTENSI DI RUANG ICU
RSUD KABUPATEN BATANG
A.
PENGKAJIAN
1.
Identitas
a. Identitas
Klien
No RM
: 362146
Nama :
Ny. S
Umur :
60 tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Pendidikan Terakhir :
SMP
Pekerjaan
: IRT
Alamat :
Kauman Batang
Tanggal Masuk : 6
Agustus 2017
Tanggal Pengkajian : 7
Agustus 2017
Kamar/Ruang Rawat : ICU
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab :
Tn M
Pekerjaan PJ : Buruh
Hubungan dengan Klien :
Anak kandung
Sumber Informasi : Keluarga
klien
2.
Riwayat
Kesehatan
a. Keluhan utama
Penurunan tingkat kesadaran
b. Riwayat kesehatan
sekarang
Keluarga klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh
pusing. Kemudian oleh keluarga langsung dibawa ke RSUD Batang pada tanggal 6
Agustus 2017, pukul 09.45 wib. Di IGD diperiksa TTV didapatkan Tekanan Darah =
190/100 mmHg, Nadi = 88 x/mnt, Suhu = 37,50C, Rr = 25 x/mnt. Klien
di IGD mendapatkan teraphy infus RL 20 tts/mnt, injeksi ondancentron 3 x 4 mg,
paracetamol tab 3 x 500 mg, candesartan 1 x 16 mg, klien kemudian dirawat di
ruang Melati. Tanggal 6 Agustus 2017, jam 10.30 wib
klien masuk ICU atas advist dokter, dengan keluhan kesadaran klien menurun,
badan panas, tekanan darah tinggi (190/100 mmHg).
c. Riwayat kesehatan
masa lalu
Keluarga klien mengatakan, klien mempunyai riwayat hipertensi 1
tahun yang lalu, kalau klien mengeluh pusing biasanya berobat ke puskesmas.
Sebelumnya klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. Klien tidak mempunyai
alergi makanan maupun obat-obatan
d. Riwayat kesehatan
keluarga
Keluarga klien mengatakan, dalam keluarga ada yang mempunyai
riwayat penyakit hipertensi dan sudah meninggal dunia yaitu bapaknya klien.
3.
Genogram
Keterangan :
: Laki –laki : Pasien
: Perempuan : Meninggaldunia
: Tinggalserumah : Perkawinan
: Hubungankeluarga
4. Lingkungan Tempat Tinggal
Keluarga klien
mengatakan, klien tinggal dengan anaknya yang nomer 2, keluarga mengatakan
lingkungan rumahnya bersih, rapih, setiap pagi dan sore dibersihkan, ada WC
dan kamar mandi, sumber air dari PAM
5. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola persepsi dan
manajemen kesehatan
Keluarga klien mengatakan, klien tidak kontrol tekanan darah secara rutin. Kalau
mengeluh pusing saja klien baru berobat ke puskesmas
b. Pola aktifitas dan
latihan
Keluarga klien mengatakan, klien tidak bekerja, aktifitas sehari-hari
memasak, membersihkan rumah dan mengasuh cucu.
c. Pola istirahat dan
tidur
Keluarga mengatakan klien di rumah tidak memiliki gangguan tidur,
ketika dirawat di Rumah Sakit klien banyak tidur
d. Pola nutrisi dan
metabolik
Keluarga mengatakan selama di rumah sebelum sakit klien makan 3 x
sehari, satu porsi habis. Selam sakit klien makan dan minum lewat selang NGT,
sehari 3 x 150 cc susu/cair.
e. Kebutuhan
Oksigen
Airway : Klien tidak terlihat sesak nafas
Tidak terdapat sumbatan
jalan nafas
Breathing
: RR : 24 x/mnt
Irama
pernafasan reguler
Tidak terdapat pernafasan
cuping hidung
Pengembangan dada kanan
dan kiri sama
Tidak menggunakan otot
bantu pernafasan
Circulation : TD : 184/100 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Suhu badan : 37.20C
Akral : hangat
f. Pola eliminasi
Keluarga mengatakan, selama
dirawat di rumah sakit klien BAK lewat DC, warna urine kuning jernih, urine 700
cc, klien belum BAB.
g. Pola kognitif –
persepsi
Persepsi : -
Pendengaran : -
Penciuman : -
Pengecapan : -
Penglihatan : -
Perabaan : -
h. Pola konsep diri
-
i. Pola koping
Keluarga mengatakan, jika ada masalah klien mengatasinya dengan
berbicara denga anak-anaknya dan suami
j. Pola seksual
reproduksi
-
k. Pola peran dan
hubungan
Keluarga mengatakan, klien adalah seorang ibu 2 orang anak dan
nenek dari
2 orang cucu. Dalam keluarga, hubungan dan interaksi berjalan
dengan baik.
Klien juga berhubungan baik dengan lingkungan sekitarnya
l. Pola nilai dan
kepercayaan
Kebiasaan menjalankan ibadah
Keluarga mengatakan, klien biasa menjalankan ibadah sholat 5 waktu
di mushola, selama dirawat klien tidak menjalankan sholat
6.
Pemeriksaan
Fisik
a. Data
Klinik
No
|
Jenis pemeriksaan
|
Tanggal pemeriksaan
|
||
7 Agustus 17
|
8 Agustus 17
|
9 Agustus 17
|
||
1.
|
Tekanan darah
|
170/90gmHg
|
162/89 mmHg
|
156/84 mmHg
|
2.
|
Nadi
|
78 x/ menit
|
74 x/ menit
|
69x/ menit
|
3.
|
Pernafasan
|
24 x/ menit
|
24 x/ menit
|
20 x/ menit
|
4.
|
Suhu badan
|
37,80C
|
37,60C
|
37,80C
|
b. Keadaan
Umum
Keadaan
umum : lemah
Kesadaran : Samnolen, GCS : E2 M5 V3,
pupil isokor Ø 3 mm, reflek
cahaya +/+
Status
gizi: A :
BB sebelum sakit : 55 kg
BB selama
sakit : 52 kg
TB
: 155 cm
B : Hb = 14.5 g/dl
Lekosit = 8.72 10^3/ul
Trombosit = 273 10^3/ul
C : Kesadaran samnolen, konjungtiva
tidak pucat, keadaan
umum lemah
D :
Cair/sonde RG
c. Pemeriksaan
Head To Toe
1)
Kepala
Inspeksi :
bentuk kepala mesochepal, rambut belum beruban, kulit
kepala berminyak, tidak ada
lesi
Palpasi : tidak terdapat benjolan pada kepala klien
2)
Mata
Inspeksi : mata simetris antara kanan dan
kiri, sclera tidak ikterik,
konjungtiva tidak pucat
Palpasi
: -
3)
Hidung
Inspeksi :
tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terlihat
adanya lesi dan pembengkakan,
septum nasal simetris,
terpasang NGT, terpasang kanul
oksigen 5 ltr/mnt
Palpasi : -
4)
Mulut
Inspeksi :
mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi terlihat kurang
bersih, lidah kotor
Palpasi : -
5)
Telinga
Inspeksi :
simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen, tidak
terlihat adanya pembengkakan
Palpasi : -
6)
Leher
Inspeksi :
tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thiroid, tidak ada
lesi
Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar thiroid
7)
Dada
a). Dada luar
Inspeksi : bentuk dada simetris, terpasang elektroda 5 line
Palpasi : teraba pergerakan otot
dinding dada
b). Dada dalam
i). Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri sama,
teratur,
irama pernafasan
reguler
Palpasi : tactil fremitus antara
kanan dan kiri sama, ekspansi
paru baik
Perkusi : terdengar bunyi sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultas : terdengar bunyi vesikuler
pada seluruh lapang paru
ii). Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi katup, tidak tampak
ichtus
cordis
Palpasi : ichtus cordis tidak teraba,
Perkusi : terdengar bunyi redup
Auskultasi : terdapat bunyi loop dup
di S1 dan S2
8)
Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat adanya jaringan parut,
tidak terlihat adanya
lesi
Palpasi : tidak terdapat benjolan/massa
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Auskultasi :
terdengar bunyi bising usus 8 x/mnt
9)
Genetalia dan anus
Inspeksi : tidak ada
pembengkakan pada labiya mayor, terpasang DC
pada genetalia, warna urine
kuning jernih, urine 700 cc,
tidak terdapat hemoroid pada anus
Palpasi : -
10) Ekstremitas
a). Ekstremitas atas
: tidak terdapat lesi, akral teraba hangat, tidak ada
oedem,
terpasang infus RL 20 tpm dengan
menggunakan
alat infus pump pada tangan kanan
klien,
sedangkan tangan kiri klien terpasang
mancet
TD.
b). Ekstremitas bawah
: tidak terdapat lesi, tidak ada oedem,
akral
teraba hangat.
3
5
2 5
Keterangan :
0 : kontraksi otot
tidak terdeteksi
1 : kejapan yang
hampir tidak terdeteksi/bekas kontraksi dengan
observasi
2 : pergerakan aktif
bagian tubuh dengan mengeliminasi grafitasi
3 : pergerakan aktif
hanya melawan gravitasi dan tidak melawan
Tahanan
4 : pergerakan aktif
melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5 : pergerakan aktif
melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan
otot
7. Pengkajian
Khusus ( Format Terlampir )
a.
Status fungsional ( Katz Indeks )
b.
Skala Norton
8.
Pemeriksaan
Penunjang
a.
Px. Labotatorium tgl 7 Agustus 2017
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai
Rujukan
|
CBC
Lekosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
RDW-SD
RDW-CV
Diff
Count
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Limfosit Absolut
LED
LED 1 Jam
LED 2 Jam
KIMIA
KLINIK
Glukosa sewaktu
Ureum
Creatini
|
10.72
H
5.15
14.5
44.1
85.6
29.9
34.9
261
42
13.5
H
77.6
L
16.9
4.5
0.7
0.3
1.83
H
30.0
H
45.0
H
147
28.0
H
0.96
|
10^3/ul
10^6/ul
g/dl
%
fL
pg
g/dl
10^3/ul
Fl
%
%
%
%
%
%
10^3/ul
mm/jam
mm/2
jam
mg/dl
mg/dl
mg/dl
|
4.50
– 11.00
4.50
– 5.30
14.0
– 18.0
37.0
– 49.0
78.0
– 98.0
25.0
– 35.0
31.0
– 37.0
150
– 450
37
– 54
11
– 16
42
– 74
17
– 45
2.0
– 8.0
0.0
– 5.0
0
– 1
0.90
– 5. 20
<
10
<
20
70
– 140
10.0
– 50.0
0.50
– 0.90
|
b.
Px. Laboratorium tgl 7 Agustus 2017
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai
Rujukan
|
SERO
IMUNOLOGI
Anti TB
Anti HBs
HBs Ag
|
Negatif
Negatif
Negatif
|
|
Negatif
Negatif
Negatif
|
c.
Px. Laboratorium tgl 21 Agustus 2017
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai
Rujukan
|
ELEKTROLIT
Calcium Serum
Natrium
Kalium
Chlorida
|
10.0
147.0
3.8
H
110.0
|
mg/dl
mmol/l
mmol/l
mmol/l
|
8.80
– 10.20
135.0
– 155.0
3.6
– 55
95.0
– 108.0
|
9.
Teraphy
Medik
a. Infus
RL 20 tpm
b. Injeksi
Ceftriaxon 1 x 2 gr
c. Injeksi
Ranitidin 2 x 50 mg
d. Injeksi
Pantoprazole 1 x 1 gr
e. Infus
Paramol 4 x 500 mg
f. Amlodipin
tab 1 x 10 mg
g. Candesartan
1 x 16 mg
B. PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBJEKTIF
|
DATA OBJEKTIF
|
-
|
1.
Klien makan/minum lewat NGT
2.
Sehari makan 3 x 150 cc
3.
Diit cair
4.
Terpasang NGT pada hidung
5.
Mukosa bibir kering
6.
Konjungtiva tidak pucat
7.
Bising usus 8 x/mnt
8.
BB sebelum sakit : 55 kg
9.
BB selama sakit : 52 kg
10.
TB : 155 cm
11.
HB : 14.5 g/dl
12.
Terpasang kanul oksigen pada hidung 5 ltr/mnt
13.
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas
14.
RR : 24 x/mnt
15.
TD : 170/100 mmHg
16.
Nadi : 78 x/mnt
17.
Suhu badan : 37,80C
18.
Akral teraba hangat
19.
BAK lewat DC
20.
Keadaan umum lemah
21.
Kesadaran samnolen
22.
GCS : E2 M3 V3
23.
Pupil isokor Ø 3 mm
24.
Reflek cahaya +/+
25.
Terpasang DC
26.
Terpasang infus RL 20 x/mnt pada tangan kanan
27.
Skor Norton : 7 (kemungkinan besar terjadi dikubitus)
28.
Nilai Katz Indeks pada Ny. T yaitu : G
(ketergantungan pada ke enam fungsi)
|
C. ANALISA DATA
No
|
Data
Fokus
|
Etiologi
|
Problem
|
1
|
DS :
-
DO :
-Kesadaran samnolen
-GCS : E2 M3 V3
-Keadaan umum lemah
-Pupil isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya +/+
-Terpasang kanul oksigen
pada hidung 5 ltr/mnt
-Tidak terdapat sumbatan
jalan nafas
-RR : 24 x/mnt
-TD : 170/109 mmHg
-Nadi : 78 x/mnt
-Suhu badan : 37,80C
-Akral teraba hangat
|
Gangguan pertukaran
|
Ketidakefektifan
perfusi jaringan (serebral)
|
2
|
DS :
-
DO :
-Klien makan/minum lewat
NGT
-Sehari makan 3 x 150 cc
-Diit cair
-Terpasang NGT
pada hidung
-Mukosa bibir
kering
-Konjungtiva tidak
pucat
-Bising usus 8
x/mnt
-BB sebelum sakit
: 55 kg
-BB selama sakit :
52 kg
-TB : 152 cm
-HB : 13.4 g/dl
-Terpasang infus
RL 20
x/mnt pada tangan kanan
|
Faktor
biologis (penurunan kesadaran)
|
Resiko
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
|
3.
|
DS :
-
DO :
-Keadaan umum lemah
-Kesadaran samnolen
-GCS : E2 M3 V3
-Pupil isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya +/+
-Terpasang kanul oksigen
pada hidung 5 ltr/mnt
-Terpasang DC
- Skor Norton : 7
(kemungkinan besar terjadi
dikubitus)
-Nilai Katz Indeks pada Ny.
T yaitu : G
(ketergantungan
pada
ke enam fungsi)
|
Penurunan kesadaran
|
Resiko injuri
|
D.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS DIAGNOSA)
1. Ketidakefektifan
perfusi jaringan (serebral) berhubungan dengan gangguan pertukaran ditandai
dengan kesadaran samnolen, GCS : E2 M3 V3, keadaan umum lemah, pupil isokor Ø 3 mm, reflek cahaya
+/+, terpasang kanul oksigen pada hidung 5 ltr/mnt, tidak terdapat sumbatan
jalan nafas, RR : 24 x/mnt, TD : 170/109 mmHg, nadi : 78 x/mnt, suhu badan :
37,80C, akral teraba hangat.
2. Resiko ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis
(penurunan kesadaran) ditandai dengan klien makan/minum lewat NGT, sehari makan
3 x 150 cc, diit cair, terpasang NGT pada hidung, mukosa bibir kering,
konjungtiva tidak pucat, bising usus 8 x/mnt, BB sebelum sakit : 55 kg, BB
selama sakit : 52 kg, TB : 152 cm, HB : 13.4 g/dl, terpasang infus RL 20 x/mnt
pada tangan kiri.
3. Resiko injuri
berhubungan dengan penurunan kesadaran ditandai dengan keadaan umum lemah,
kesadaran samnolen, GCS : E2 M3 V3, pupil isokor Ø 3 mm, reflek cahaya
+/+, terpasang kanul oksigen pada hidung 5 ltr/mnt, terpasang DC, Skor Norton :
7 (kemungkinan besar terjadi dikubitus), Nilai Katz Indeks pada Ny. B yaitu : G
(ketergantungan pada ke enam fungsi)
E.
RENCANA KEPERAWATAN
NO
DP
|
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
TTD
|
1
|
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
perfusi jaringan efektif dengan kriteria hasil :
NOC 5 : Perfusi Jaringan : Serebral terpenuhi dibuktikan dengan
kesadaran meningkat, fungsi motorik meningkat, fungsi persepsi sensorik meningkat,
tanda-tanda vital dalam batas normal
|
NIC 1 : Promosi Perfusi Serebral :
1.Monitor kesadaran klien
2.Monitor status respirasi
3.Kolaborasi obat-obatan
untuk mempertahankan
status hemodinamik
NIC 3 : Pemantauan Neurologis :
1.Monitor tanda-tanda vital
2.Monitor pupil : gerakan,
kesimetrisan, reaksi
pupil
3.Monitor kesadaran,
orientasi, GCS dan
status
memori
|
|
2
|
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :
NOC 5 : Status Gizi : Asupan Makanan Dan Cairan terpenuhi
dibuktikan dengan mengkonsumsi nutrisi yang adekuat, identifikasi kebutuhan
nutrisi.
|
NIC 8 : Manajemen Nutrisi :
1.Monitor pola makan klien
2.Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang kebutuhan kalori
dan tipe makanan yang
dibutuhkan
3.Monitor intake nutrisi dan
kalori
4.Monitor pemberian
masukan cairan lewat
parenteral
NIC 10 : Pemantauan Nutrisi:
1.Berikan makanan lewat
NGT
2.Monitoring intake kalori
dan gizi
3.Monitoring turgor kulit
4.Monitor kalori dan intake
nutrisi
|
|
3
|
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 1x8 jam terjadi
peningkatan status keselamatan injuri dengan kriteria hasil :
NOC 3 : Perilaku Pencegahan Jatuh terpenuhi dibuktikan dengan
bebas dari cidera, pencegahan cidera
|
NIC 2 : Manajemen Lingkungan : Keamanan :
1.Berikan posisi yang aman
untuk pasien dengan
meningkatkan observasi
pasien
2.Beri pengaman tempat tidur
3.Periksa sirkulasi periper
dan status neurologi
4.Monitor integritas kulit
pasien
5.Mandikan klien
|
|
F. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
HARI TANGGAL PUKUL
|
NO . DP
|
IMPLEMENTASI
|
RESPON PASIEN
|
TTD
|
Senin
7/8/2017
15.10
wib
|
3
|
Memandikan
klien
|
DS
:
-
DO
:
-Klien
tampak bersih
-Klien
tidur di atas
tempat tidur
-Keadaan
umum
lemah
|
|
15.30
wib
|
3
|
Memonitor integritas kulit klien
|
DS:
-
DO:
-Akral
teraba hangat
-Turgor
kurang
-Tidak
ada tanda-
tanda dikubitus
|
|
15.45 wib
|
3
|
Memberikan posisi yang aman untuk klien
meningkatkan observasi klien
|
DS:
-
DO:
-Klien
tidur dengan
posisi terlentang
-Tangan
dan kaki
difiksasi/diikat
dengan kasa
-Tangan
kiri terpasang
mancet TD
|
|
15.50
wib
|
3
|
Memberikan pengaman tempat tidur
|
DS:
-
DO:
-Klien
tidur d atas
tempat tidur dengan
terpasang pengaman
di sisi kanan dan kiri
tempat tidur
|
|
16.00 wib
|
1
|
Memonitor kesadaran dan GCS
|
DS:
-
DO:
-Kesadaran
samnolen
-Keadaaan
umum
lemah
-GCS
: E2 V3 M4
|
|
16.05
wib
|
1
|
Memonitor pupil : gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
|
DS:
-
DO
:
-Pupil
isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya +/+
|
|
16.10
wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO
:
-TD
: 175/96 mmHg
-Nadi
: 79 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,80C
-Tangan
kiri terpasang
mancet TD
|
|
17.00
wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO:
-TD
: 184/105 mmHg
-Nadi
: 76 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiri terpasang
mancet TD
|
|
17.10
wib
|
2
|
Memberikan makanan
lewat NGT
|
DS:
-
DO:
-Makanan
yang
disajikan 1 porsi
habis (150 cc)
-Makanan
msuk lewat
NGT
-Diit
cair/sonde RG
-Klien
tidak muntah
|
|
17.20
wib
|
1
|
Memberikan obat
amlodipin 10 mg dan candesartan 16 mg yang telah di puyer lewat NGT
|
DS:
-
DO:
-Obat
amlodipin 10
mg dan candesartan
16 mg telah masuk
lewat NGT
-Klien
tidak muntah
|
|
17.30
wib
|
2
|
Monitor pemberian
masukan cairan
lewat parenteral
|
DS:
-
DO:
-Terpasang
infus RL
20 tts/mnt pada
tangan kanan klien
-Infus
terpasang
menggunakan alat
infus pump
-Tetesan
infus lancar
-Tidak
ada tanda-
tanda plebitis
|
|
18.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO:
-TD
: 171/109 mmHg
-Nadi
: 78 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,70C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
18.10
wib
|
1
|
Memberikan injeksi ranitidin 50 mg dan infus paramol 500 mg / IV
|
DS
:
-
DO
:
-Obat
ranitidin 50 mg
dan paramol 500 mg
telah masuk melalui
selang infus dengan
lancar
-Tidak
nampak
adanya alergi setelah
obat dimasukkan
-Klien
tidak kesakitan
saat diinjeksi
|
|
19.00
wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO
:
-TD
: 191/110 mmHg
-Nadi
: 80 x/mnt
-RR
: 24 x/mnt
-Suhu
: 37,80C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
20
.00 wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO:
-TD
: 186/109 mmHg
-Nadi
: 79 x/mnt
-RR
: 22 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
21.00
wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS:
-
DO:
-TD
: 181/109 mmHg
-Nadi
: 78 x/mnt
-RR
: 22 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
Selasa
8/8/2017
15.00
wib
|
3
|
Memandikan
klien
|
DS:
-
DO
:
-Klien
tampak bersih
-Klien
tidur di atas
tempat tidur
-Keadaan
umum
lemah
|
|
15.30
wib
|
3
|
Memonitor
integritas kulit klien
|
DS
:
-
DO
:
-Akral
teraba hangat
-Turgor
kurang
-Tidak
ada tanda-
tanda dikubitus
|
|
15.35
wib
|
3
|
Memberikan
pengaman tempat tidur
|
DS
:
-
DO
:
-Klien
tidur d atas
tempat tidur dengan
terpasang pengaman
di sisi kanan dan kiri
tempat tidur
|
|
15.40
wib
|
1
|
Memonitor
kesadaran dan GCS
|
DS
:
-
DO
:
-Kesadaran
samnolen
-Keadaaan
umum
lemah
-GCS
: E2 V3 M4
|
|
15.45
wib
|
1
|
Memonitor pupil : gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
|
DS
:
-
DO
:
-Pupil
isokor Ø 3 mm
-Reflek
cahaya +/+
|
|
16.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 160/86 mmHg
-Nadi
: 74 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,60C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
16.30
wib
|
2
|
Monitor pemberian
masukan cairan
lewat parenteral
|
DS
:
-
DO
:
-Terpasang
infus RL
20 tts/mnt pada
tangan kanan klien
-Infus
terpasang
menggunakan alat
infus pump
-Tetesan
infus lancar
-Tidak
ada tanda-
tanda plebitis
|
|
17.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 167/84 mmHg
-Nadi
: 76 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,80C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
17.10
wib
|
2
|
Memberikan
makanan lewat NGT
|
DS
:
-
DO
:
-Makanan
yang
disajikan 1 porsi
habis (150 cc)
-Makanan
msuk lewat
NGT
-Diit
cair/sonde RG
-Klien
tidak muntah
|
|
17.15
wib
|
1
|
Memberikan obat
amlodipin 10 mg dan candesartan 16 mg yang telah di puyer lewat NGT
|
DS:
-
DO
:
-Obat
amlodipin 10
mg dan candesartan
16 mg telah masuk
lewat NGT
-Klien
tidak muntah
|
|
18.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 160/86 mmHg
-Nadi
: 74 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,60C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
18.10
wib
|
1
|
Memberikan injeksi ranitidin 50 mg dan infus paramol 500 mg / IV
|
DS
:
-
DO
:
-Obat
ranitidin 50 mg
dan paramol 500 mg
telah masuk melalui
selang infus dengan
lancar
-Tidak
nampak
adanya alergi setelah
obat dimasukkan
-Klien
tidak kesakitan
saat diinjeksi
|
|
19.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 171/94 mmHg
-Nadi
: 78 x/mnt
-RR
: 22 x/mnt
-Suhu
: 37,80C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
-Keadaan
umum
lemah
|
|
20.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 176/91 mmHg
-Nadi
: 76 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,70C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
-Keadaan
umum
lemah
|
|
21.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 172/87 mmHg
-Nadi
: 78 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,60C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
-Keadaan
umum
lemah
|
|
Rabu
9/8/2017
15.15
wib
|
3
|
Memandikan
klien
|
DS:
-
DO
:
-Keadaan
umum
lemah
-Klien
tampak bersih
|
|
15.45
wib
|
3
|
Memonitor
integritas kulit
|
SD
:
-
DO
:
-Akral
teraba hangat
-Tidak
ada tanda-
tanda dikubitus
-Turgor
kurang
|
|
15.50
wib
|
3
|
Memberikan posisi yang aman untuk klien meningkatkan observasi
klien
|
DS
:
-
DO
:
-Klien
tidur dengan
posisi terlentang
-Tangan
dan kaki
difiksasi
|
|
16.00
wib
|
1
|
Memonitor tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 158/81 mmHg
-Nadi
: 69 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,80C
|
|
16.10
wib
|
3
|
Memberikan pengaman tempat tidur
|
DS
:
-
DO
:
-Terpasang
pengaman
di sisi kanan dan kiri
tempat tidur klien
|
|
16.20
wib
|
1
|
Memonitor
status respirasi
|
DS
:
-
DO
:
-Paru-paru
bersih
-Tidak
ada sumbatan
jalan nafas
-Terpasang
kanul
oksigen 5 ltr/mnt
pada hidung klien
|
|
16.30
wib
|
1
|
Memonitor
kesadaran dan GCS
|
DS
:
-
DO
:
-Kesadaran
samnolen
-Keadaaan
umum
lemah
-GCS
: E2 V2 M3
|
|
16.35
wib
|
1
|
Memonitor pupil : gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
|
DS
:
-
DO
:
-Pupil
isokor Ø 3 mm
-Reflek
cahaya +/+
|
|
17.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 155/78 mmHg
-Nadi
: 67 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
17.15
wib
|
2
|
Memberikan
makanan lewat NGT
|
DS
:
-
DO
:
-Makanan
yang
disajikan 1 porsi
habis (150 cc)
-Makanan
msuk lewat
NGT
-Diit
cair/sonde RG
-Klien
tidak muntah
|
|
17.25
wib
|
1
|
Memberikan obat
amlodipin 10 mg dan candesartan 16 mg yang telah di puyer lewat NGT
|
DS
:
-
DO
:
-Obat
amlodipin 10
mg dan candesartan
16 mg telah masuk
lewat NGT
-Klien
tidak muntah
|
|
18.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 167/78 mmHg
-Nadi
: 68 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiri terpasang
mancet TD
|
|
18.15
wib
|
1
|
Memberikan injeksi ranitidin 50 mg dan infus paramol 500 mg / IV
|
DS
:
-
DO
:
-Obat
ranitidin 50 mg
dan paramol 500 mg
telah masuk melalui
selang infus dengan
lancar
-Tidak
nampak
adanya alergi setelah
obat dimasukkan
-Klien
tidak kesakitan
saat diinjeksi
|
|
19.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 169/76 mmHg
-Nadi
: 69 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,60C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
19.30
wib
|
2
|
Monitor pemberian
masukan cairan
lewat parenteral
|
DS
:
-
DO
:
-Terpasang
infus RL
20 tts/mnt pada
tangan kanan klien
-Infus
terpasang
menggunakan alat
infus pump
-Tetesan
infus lancar
-Tidak
ada tanda-
tanda plebitis
|
|
20.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 172/76 mmHg
-Nadi
: 67 x/mnt
-RR
: 24 x/mnt
-Suhu
: 37,50C
|
|
20.15
wib
|
1
|
Memonitor
kesadaran dan GCS
|
DS
:
-
DO
:
-Kesadaran
samnolen
-Keadaaan
umum
lemah
-GCS
: E2 V3 M3
|
|
20.25
wib
|
1
|
Memonitor pupil : gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
|
DS
:
-
DO
:
-Pupil
isokor Ø 3 mm
-Reflek
cahaya -/+
|
|
21.00
wib
|
1
|
Memonitor
tanda-tanda vital
|
DS
:
-
DO
:
-TD
: 169/76 mmHg
-Nadi
: 68 x/mnt
-RR
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Tangan
kiriterpasang
mancet TD
|
|
G. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI TANGGAL PUKUL
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
RESPON PERKEMBANGAN
|
TTD
|
Senin
7/8/2017
21.00
wib
|
1
|
S : -
O:
-Keadaan umum lemah
-Kesadaran samnolen
-GCS : E2 V3 M4
-Pupil isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya +/+
-TD : 181/109 mmHg
-Nadi : 78 x/mnt
-Rr : 22 x/mnt
-Suhu : 37,90C
-Obat amlodipin 10 mg dan
candesartan 16 mg telah masuk
lewat NGT
-Injeksi ranitidin 50 mg dan
infus paramol 500 mg telah
masuk/IV
A
: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
NIC 1 : Promosi Perfusi
Serebral :
1.Monitor kesadaran klien
2.Monitor status respirasi
3.Kolaborasi obat-obatan
untuk mempertahankan
status hemodinamik
NIC 3 : Pemantauan Neurologis:
1.Monitor tanda-tanda vital
2.Monitor pupil : gerakan,
kesimetrisan, reaksi pupil
3.Monitor kesadaran,
Orientasi dan GCS
|
|
|
2
|
S : -
O : -Makan habis 1 porsi (150 cc)
lewat NGT
-Diit cair/sonde RG
-Klien tidak muntah
-Terpasang infus RL 20 tts/mnt
dengan menggunakan alat
infus pump pada tangan kanan
klien
-Tidak ada tanda-tanda plebitis
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 8 : Manajemen Nutrisi :
1.Monitor pemberian
masukan cairan lewat
parenteral
NIC 10 : Pemantauan Nutrisi:
1.Berikan makanan lewat
NGT
2.Monitoring turgor kulit
|
|
|
3
|
S : -
O : -Keadaan umum lemah
-Akral teraba hangat
-Turgor kurang
-Tidak ada tanda-tanda
dikubitus
-Tangan dan kaki klien difiksasi
-Tangan kiri terpasang mancet
TD
-Terpasang pengaman di sisi
kanan dan kiri tempat tidur
klien
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 2 : Manajemen
Lingkungan : Keamanan :
1.Berikan posisi yang aman
untuk pasien dengan
meningkatkan observasi
pasien
2.Beri pengaman tempat tidur
4.Monitor integritas kulit
pasien
5.Mandikan klien
|
|
Selasa
8/8/2017
20.00 wib
|
1
|
S : -
O:
-Keadaan umum lemah
-Kesadaran samnolen
-GCS : E2 V3 M4
-Pupil isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya +/+
-TD : 172/87 mmHg
-Nadi : 78 x/mnt
-Rr : 20 x/mnt
-Suhu : 37,60C
-Obat amlodipin 10 mg dan
candesartan 16 mg telah masuk
lewat NGT
-Injeksi ranitidin 50 mg dan
infus paramol 500 mg telah
masuk/IV
-Tidak nampak adanya alergi
setelah obat injeksi
dimasukkan
A
: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
NIC 1 : Promosi Perfusi
Serebral :
1.Monitor kesadaran klien
2.Monitor status respirasi
3.Kolaborasi obat-obatan
untuk mempertahankan
status hemodinamik
NIC 3 : Pemantauan Neurologis:
1.Monitor tanda-tanda vital
2.Monitor pupil : gerakan,
kesimetrisan, reaksi pupil
3.Monitor kesadaran,
Orientasi dan GCS
|
|
|
2
|
S : -
O : -Makan habis 1 porsi (150 cc)
lewat NGT
-Diit cair/sonde RG
-Klien tidak muntah
-Terpasang infus RL 20 tts/mnt
dengan menggunakan alat
infus pump pada tangan kanan
klien
-Tidak ada tanda-tanda plebitis
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 8 : Manajemen Nutrisi :
1.Monitor pemberian
masukan cairan lewat
parenteral
NIC 10 : Pemantauan Nutrisi:
1.Berikan makanan lewat
NGT
2.Monitoring turgor kulit
|
|
|
3
|
S : -
O : -Keadaan umum lemah
-Akral teraba hangat
-Turgor kurang
-Tidak ada tanda-tanda
dikubitus
-Tangan dan kaki klien difiksasi
-Terpasang pengaman di sisi
kanan dan kiri tempat tidur
klien
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 2 : Manajemen
Lingkungan : Keamanan :
1.Berikan posisi yang aman
untuk pasien dengan
meningkatkan observasi
pasien
2.Beri pengaman tempat tidur
|
|
Rabu
9/8/2017
21.00
wib
|
1
|
S : -
O
: -Kesadaran samnolen
-GCS : E2 V3 M3
-Pupil isokor Ø 3 mm
-Reflek cahaya -/+
-Keadaan umum lemah
-TD
: 169/76 mmHg
-Nadi
: 68 x/mnt
-Rr
: 20 x/mnt
-Suhu
: 37,90C
-Obat
amlodipin 10 mg dan
candesartan 16 mg telah
masuk lewat NGT
-Injeksi ranitidin 50 mg dan
infus paramol 500 mg telah
masuk/IV
-Tidak nampak adanya alergi
setelah obat injeksi
dimasukkan
-Paru-paru bersih
-Tidak ada sumbatan jalan nafas
-Terpasang kanul oksigen 5
ltr/mnt pada hidung klien
A
: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
NIC 1 : Promosi Perfusi
Serebral :
1.Monitor kesadaran klien
2.Monitor status respirasi
3.Kolaborasi obat-obatan
untuk mempertahankan
status hemodinamik
NIC 3 : Pemantauan Neurologis:
1.Monitor tanda-tanda vital
2.Monitor pupil : gerakan,
kesimetrisan, reaksi pupil
3.Monitor kesadaran,
Orientasi dan GCS
|
|
|
2
|
S : -
O : -Makan habis 1 porsi (150 cc)
lewat NGT
-Diit cair/sonde RG
-Klien tidak muntah
-Terpasang infus RL 20 tts/mnt
dengan menggunakan alat
infus pump pada tangan kanan
klien
-Tidak ada tanda-tanda plebitis
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 8 : Manajemen Nutrisi :
1.Monitor pemberian
masukan cairan lewat
parenteral
NIC 10 : Pemantauan Nutrisi:
1.Berikan makanan lewat
NGT
2.Monitoring turgor kulit
|
|
|
3
|
S : -
O : -Keadaan umum lemah
-Akral teraba hangat
-Turgor kurang
-Tidak ada tanda-tanda
dikubitus
-Tangan dan kaki klien difiksasi
-Terpasang pengaman di sisi
kanan dan kiri tempat tidur
klien
A : Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
NIC 2 : Manajemen
Lingkungan : Keamanan :
1.Berikan posisi yang aman
untuk pasien dengan
meningkatkan observasi
pasien
2.Beri pengaman tempat tidur
|
|
PENGKAJIAN STATUS
FUNGSIONAL
(Katz Indeks)
NO
|
AKTIVITAS
|
MANDIRI
|
TERGANTUNG
|
1
|
Mandi
Mandiri
:
Bantuan
hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak
mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung
:
Bantuan
mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak mandi,
serta tidak mandi sendiri
|
|
a
|
2
|
Berpakaian
Mandiri
:
Mengambil
baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancingi/ mengikat
pakaian.
Tergantung
:
Tidak
dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
|
|
a
|
3
|
Ke Kamar Kecil
Mandiri
:
Masuk
dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri
Tergantung
:
Menerima
bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan menggunakan pispot
|
|
a
|
4
|
Berpindah
Mandiri
:
Berpindah
ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung
:
Bantuan
dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu,
atau lebih perpindahan
|
|
a
|
5
|
Kontinen
Mandiri
:
BAK
dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung
:
Inkontinensia
parsial atau total; penggunaan kateter,pispot, enema dan pembalut (pampers)
|
|
a
|
6
|
Makan
Mandiri
:
Mengambil
makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung
:
Bantuan
dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral ( NGT )
|
|
a
|
Keterangan :
Beri tanda (a)
pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil : nilai Katz Indeks pada Ny. S yaitu ( G )
Nilai
A : Kemandirian dalam hal
makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, ke
kamarkecil, mandi dan berpakaian.
Nilai
B : Kemandirian dalam semua
hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C :
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal,
kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsitambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi
tersebut
SKOR NORTON
(untuk
menilai potensi dekubitus)
NO
|
HAL YANG DIKAJI
|
SKOR
|
1
|
KONDISI FISIK
UMUM :
|
4
|
|
Baik
|
4
|
|
Lumayan
|
3
|
|
Buruk
|
2
a
|
|
Sangat Buruk
|
1
|
2
|
KESADARAN :
|
4
|
|
Komposmentis
|
4
|
|
Apatis
|
3
|
|
Konfus / soporus
|
2
a
|
|
Stupor / koma
|
1
|
3
|
AKTIFITAS :
|
4
|
|
Ambulan
|
4
|
|
Ambulan dengan
bantuan
|
3
|
|
Hanya bisa
duduk
|
2
|
|
Tiduran
|
1
a
|
4
|
MOBILITAS :
|
4
|
|
Bergerak bebas
|
4
|
|
Sedikit
terbatas
|
3
|
|
Sangat
terbatas
|
2
|
|
Tak bisa
bergerak
|
1
a
|
5
|
INKONTINES :
|
4
|
|
Tidak
|
4
|
|
Kadang –
kadang
|
3
|
|
Sering
Inkontinesia urin
|
2
|
|
Inkontinensia
alvi & urin
|
1
a
|
|
SKOR TOTAL
|
7
|
Kategori skor 15
- 20 = Kecil sekali / takterjadi
12 - 15 = Kemungkinan
kecil terjadi
<
12 = Kemungkinan besar terjadi
No comments:
Post a Comment